Chapter 4

250 32 2
                                    

Silahkan vote dan komen~





















______________




"Rayne-senpai, tolong kurangi kecepatannya, kita bisa kena tilang!!" Jerit gadis itu duduk di dalam mobil.

Tetapi wajah Rayne terlihat sangat marah seakan-akan sesuatu buruk terjadi, "Ini masih di bawah kecepatan maksimal yang ditetapkan."

"Sebenarnya dia kenapa sih?!" Batin [Name] menangis.







Bagaimana ini bisa terjadi pada dirinya? [Name] yakin dirinya akan dijauhi oleh Rayne karena kejadian di aula tadi siang.

[Name] saat itu sedang menempelkan balon-balon di tembok yang panjang. Tetapi berkat laba-laba yang hinggap di lengannya, dirinya menjerit dan tangga yang ia naiki goyang-goyang.

Berakhirlah jatuh, namun [Name] jatuhnya ke atas Rayne, disitulah Finn masuk dan salah paham. Tetapi mengapa Rayne malah mengajak dirinya kencan di restoran mahal? Bukannya ni anak tukang hemat ya?

Kalau ga salah.. Nama restoran itu yang disebut oleh Finn. Dirinya cerita ke [Name] dengan sangat panik dan takut karena Carpaccio mengajaknya kencan malam ini.

Dibantulah dress formal untuk Finn. Dress kuning dengan cardigan putih.














Dengan informasi dari Max, Rayne tau adiknya diajak kencan ama anak dajjal yang pernah nyakitin adeknya.

"Seseorang tolong aku..!!!" Batin [Name] menangis.






























































"Pesan saja, aku yang bayar." Ucap pria itu, duduk di depan Finn yang badannya gemetar.

"Etto.. Aku air putih saja.." Gumam Finn terlihat sangat shock dan takut saat melihat menu nya. Macam apa steak 1 juta?! Air putih aja 20rb?

"Apa harus kupesankan untukmu?" Carpaccio langsung mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.

"Sebentar, aku tidak perlu-"

"Dua porsi Maesawa sutēki."





Hampir saja Finn tersedak ludahnya sendiri. Dua porsi?! Berarti... Totalnya 8 jutaan dong anjrit? Pria ini sepertinya keturunan dari keluarga yang kaya tajir melintir.









Di sisi lain.. Ada satu orang mengawasi mereka duduk di paling ujung. "Rayne-senpai.. Aku tidak usah pesan deh."


"Pesan saja, setidaknya satu. Aku sudah merepotkanmu hari ini." Tetapi mata Rayne tidak meninggalkan dua sosok itu.

"Tapi.."

"Aku akan memesankannya untukmu." Baru saja [Name] ingin nolak tapi udah kelanjur dipesen.

"Emangnya.. Pesan apa?" Tanya gadis itu.

"Dua porsi Maesawa sutēki." Jawan Rayne. Dicarilah nama steaknya di menu, dan rasanya [Name] akan melayang saat melihat harganya.

"Aku tahu Rayne-senpai itu orang kaya dan itu karena pekerjaannya sebagai Divine Visioner.. Tapi bukannya dia orang hemat ya?" Pikir [Name].


[Name] melirik ke Rayne yang terus memperhatikan interaksi Carpaccio dan Finn. Kini [Name] tahu, bahwa abangnya sangat protective pada adiknya sendiri.
















































"Aku benar-benar minta maaf soal itu." Ucap Carpaccio. Jujur Finn agak takut balasnya. Ini anak yang kelihatan psikopat ternyata bisa dengan manisnya minta maaf?

"Lupakan saja masa lalu, aku kan sudah maafin kamu." Senyum Finn.





Degh/ jantung Carpaccio berhenti sebentar saat melihat wajah gadis didepannya. Sejak Mash menghajarnya di turnamen sebelumnya, berbagai macam emosi baru mulai memasuki Carpaccio. Dan itu termasuk cinta.








"Carpaccio, kamu kenapa..?!" Finn terkejut saat melihat wajah merah pria itu, takutnya kan bisa demam dadakan.

"Tolong jangan lihat aku seperti itu." Gumam Carpaccio.

Itu semakin membuat Finn khawatir, "Apa aku ada salah..?" Carpaccio menggeleng.



?" Carpaccio menggeleng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Kredit: Rayii912, X.]




"Maaf, Kamu terlihat sangat manis." Ucap pria itu sebelum berhasil membuat sang gadis langsung tersipu malu dan shock.






















Disisi lain, sudah ada yang terlihat sangat tidak senang. Siapa lagi kalau bukan si Kakanda Ames?




 Siapa lagi kalau bukan si Kakanda Ames?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



[Name] memperhatikan wajah pria tersebut dan bergumam, "Rayne-senpai tampan sekali ya..?"


"Apa?" Tubuh [Name] langsung terbeku. Ups, apakah dirinya baru saja keceplosan? Rayne menatap dirinya dengan ekspresi terkejut.


[Name] tersenyum canggung. Dan mereka berdua pun terus canggung.















Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rayne Ames x (Y/n) || MashleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang