Chapter 1

153 8 0
                                    

Becky

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Becky

fuck ... my .... life 


Aku baru saja keluar dari terapi, yang bahkan bukan aku yang mendaftar. Aku mencoba duduk dengan seorang pria selama 3 jam yang memberitahu aku omong kosong yang sama yang dikatakan orang lain kepadaku saat tumbuh dewasa.

Izinkan aku memperkenalkan diri...

Aku Becky Patricia Armstrong. Aku berusia 16 tahun dan mahasiswa tahun kedua di sekeloah menengah. Sekarang izinkan aku menjelaskan sesuatu kepadamu, aku bukan gadis SMA liar yang mabuk, pergi ke pesta dan tidur dengan semua orang. Aku adalah gadis yang akan kamu temukan di bawah selimutku, menonton Netflix dan sesekali melakukan percakapan dengan Becca. Pasti kalian akan menganggap Becca adalah kembaranku, dan ya tentu bukan, dia juga bukan seseorang yang berada di layar handphone. Yang aku maksud adalah orang yang berada di dalam kepala.

Jadi sekarang kamu mungkin akan bertanya siapa itu Becca kenapa dia ada di dalam otakku, ya terimakasih sudah bertanya, aku anggap seperti itu. Becca di ambil dari nama ku tapi aku merubah sedikit agar tidak sama dengan namaku dan agar kamu tidak bingung, jadi ya aku tidak pernah tau kenapa Becca bisa ada di dalam kepalaku dan aku tidak pernah benar-benar mempertanyakan. Dia sudah bersama denganku sejak aku lahir dan dia adalah orang yang mengajariku cara berjalan dan berbicara. Dia tidak pernah meninggalkanku dan dia selalu ada disiku dan lebih seperti sosok ibu kandung yang tak seperti ibuku sendiri.

Kalian bisa lihat sekarang, ibu dan ayahku orang yang menempatkan aku dalam terapi ini selama 10 tahun terakhir, karena mereka berpikir aku gila. Ya terkadang aku akan meneriakan hal-hal yang aneh entah darimana, tapi itu bukan salahku. Aku mungkin bertengkar dengan Becca di kepalaku dan beberapa kata mungkin baru saja keluar.

Sekali lagi kamu mungkin berpikir dia memiliki sifat iblis atau semacamnya. Sebenarnya Becca jauh dari itu. Dia selalu ingin aku mendapatkan nilai bagus, belajar tepat waktu, pergi kesekolah dan lebih banyak lagi... Dia ingin aku menjadi sempurna sepanjang waktu tetapi itu satu hal yang terkadang aku tidak bisa melakukannya, dia benar-benar akan mengambil alih seluruh tubuhku dan memaksa aku melakukannya.

Dan kakak laki-laki aku juga berpikir aku gila tapi aku benar-benar tidak peduli, aku tidak benar-benar membutuhkan siapapun. Kecuali untuk Becca. Dia satu-satunya temanku dan aku hanya ingin dia. Dia satu-satunya yang tidak akan menyalahkanku, menyakitiku atau membuatku kesal.

Sekarang kembali kepada kenyataan... Aku dan Becca berada di argumen lain.

"Aku memberitahumu oreo lebih baik dari starbust jadi pilih itu dan kamu harus mendapatkannya!" kata Becca

"Oh diamlah aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan dan kamu tidak akan memiliki apa-apa." kataku.

"Bitch."

"Sebaiknya kamu diam sebelum aku-" ucapanku terpotong karena batuk.

"Apakah kamu akan membuat kami mengantri atau kamu akan pergi?" Kata seseorang.

"Maaf." Aku berbisik dan membayar lalu bergegas pergi.

"Kamu baik-baik saja Becky?" Becca bertanya.

"Ya kamu tau aku hanya sedikit gugup di sekitar banyak orang..."

"Ini sedikit salahku, aku membuatmu tidak buru-buru pergi."

"Tidak, tidak apa-apa. Ini tidak seperti itu, mereka tidak tahu aku sedang berbicara denganmu."Aku setengah tersenyum dan terus berjalan pulang.

Sekarang aku di depan pintu dan aku mendengar keluarga ku tertawa. Ketika aku membuka pintu, itu menjadi sunyi, seperti biasa. Aku memasuki rumah dan melihat ibu, ayah, dan kakak laki-lakiku Richie di ruang tamu hanya menatap kearah ku saja.

"Halo semuanya." Kataku untuk memecah keheningan.

"Hai sayang bagaimana terapinya?" Ibu berkata sambil menyeringai tapi dari raut wajahnya aku bisa tahu dia ngeri.

"Seperti yang kalian ketahui, aku memberitahu dokter tentang Becca dan dokter memberitahuku sama yang artinya gila."

"Becky kamu tidak gila." Ayahku berkata dan aku hampir tertawa.

"Ya oke ayah lalu kenapa aku ada disana?"

"Kamu hanya butuh bantuan khusus itu saja..."

"Benarkah aku butuh bantuan khusus? Ayah, aku tidak butuh bantuan, aku baik-baik saja dengan Becca yang merawatku! Dia merawatku lebih baik daripada kalian!"

"Itu bukan cara untuk berbicara dengan orang tua Becky" Ayah sedikit meninggikan suaranya.

"Tapi itu kebenarannya!! Dia membantuku dengan aktifikasku, perasaanku, masalahku, dan segala masalah ku dia bisa mengatasinya dengan baik yang tidak bisa kamu lakukan! Dia juga tidak membuat putrinya merasa seperti orang gila!!" Aku berteriak dan berlari ke kamarku dan membantingkan pintu dengan sangat keras. Aku duduk di sudut kamar dan menangis seperti yang aku lakukan hampir setiap hari.

"Kamu baik-baik saja? Itu adalah bentakan yang sangat menakutkan." Becca berkata.

"Mereka tidak pernah mendengarkan Becca, tidak ada yang mendengarkan!" Aku menangis.

"Beberapa orang tidak mengerti, kamu tahu itu.."

"Ya aku tahu itu hanya sampai padaku, kadang-kadang kamu tahu?"

"Ya."

Setelah hampir 30 menit aku menangis dan berbicara dengan Becca, aku bangkit dan menyeka air mataku dan pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk tidur. Tepat ketika aku hendak mematikan lampu dia berbicara...

"Aku tidak ingin membuatmu merasa lebih buruk tetapi kamu mungkin ingin mengatur alarm.."

"Kenapa?" Aku bertanya.

".... Besok adalah hari pertama sekolah."

"OH FUCK ME!!!!"

.

.

.

.

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stuck In You •FreenBecky•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang