Prolog

45 4 5
                                    

DISCLAIMER❗️❗️

-100% fiction
-Ignore typos
-Plagiarism is prohibited
-Writen in Indonesian
-Contains some scenes / harsh words
-Photos containing watermarks are real photos
-Photo, cr : pin, ig
-Vote, comment, follow are highly appreciated

☠️☠️☠️

Di balik dinding-dinding kokoh sekolah asrama yang terkenal dengan akreditasinya yang gemilang, tersembunyi sebuah misteri yang menggoda keingintahuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di balik dinding-dinding kokoh sekolah asrama yang terkenal dengan akreditasinya yang gemilang, tersembunyi sebuah misteri yang menggoda keingintahuan. Setiap bulannya, satu demi satu siswa dari kelas MIPA 7 menghilang tanpa jejak, menyisakan pertanyaan yang menggantung di udara. Tidak puas dengan keadaan tersebut, siswa-siswa yang tersisa dari kelas tersebut memutuskan untuk menyelidiki kasus tersebut. Mereka tidak sendiri, karena penasaran yang sama juga memuncak di hati beberapa siswa dari kelas-kelas lain yang lebih tinggi. Bersama-sama, mereka memulai perjalanan yang penuh petualangan dan bahaya, mengungkap rahasia yang rumit dan gelap yang tersembunyi di dalam asrama. Dengan menyusun petunjuk demi petunjuk aneh, mereka berusaha memecahkan teka-teki yang membawa mereka pada keberadaan kekuatan supranatural yang kuat di dalam asrama tersebut.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka?" tanya Kalea, salah satu siswi kelas 10 MIPA 7, dengan nada cemas.

"Tidak ada yang tahu dengan pasti," jawab Bintang, siswa kelas 11 yang bergabung dalam penyelidikan. "Tapi gue yakin ada sesuatu yang tidak beres di sini."

"Kita harus waspada," kata Mala, siswi kelas 12 yang ikut bergabung. "Siapa pun atau apa pun yang bertanggung jawab atas kepergian mereka, kita akan temukan."

Naya mengangguk, bibirnya bergetar ketika dia mencoba menahan ketakutannya. "Tapi bagaimana kita bisa menemukan mereka jika kita tidak tahu apa yang kita cari?"

"Kita harus memulai dari awal," saran Jeano, matanya bersinar dengan tekad. "Mungkin ada pola atau petunjuk yang telah kita lewati tanpa kita sadari."

"Benar," sahut Galen, mencoba meredakan ketegangan di udara. "Kita harus berkumpul setiap informasi yang kita punya dan mencoba membuatnya menjadi sebuah gambaran yang jelas."

Namun, sebelum mereka bisa melanjutkan rencana mereka, sebuah suara berbisik-bisik mengejutkan mereka. Mereka berbalik, mencari asal suara itu, tetapi tidak ada yang terlihat di sekitar.

"Siapa disana?" tanya Naya, hatinya berdebar keras.

"Kurang tauu," jawab Abimanyu, mencoba menekan kegelisahan di dadanya. "Tapi yang jelas kita tidak sendirian di sini."

Mala menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri. "Baiklah, mari kita lanjutkan. Kita tidak bisa membiarkan ketakutan menghalangi rencana kita."

Dengan hati-hati, mereka melanjutkan perjalanan mereka ke dalam labirin yang gelap dan misterius dari koridor sekolah asrama tersebut. Tetapi setiap langkah mereka terasa seperti diawasi oleh sesuatu yang tak terlihat, sesuatu yang menatap dari dalam bayangan.

Saat mereka mendekati pintu yang terlihat tua dan usang di ujung koridor, Dirga merasakan sesuatu yang aneh. "Tapi gue yakin, pasti ada yang ga beres sama pintu ini," bisiknya, tatapan cemas melintas di antara teman-temannya.

Kalandra mengangguk setuju, mengamati pintu dengan waspada. "Gue merasa ada kekuatan aneh yang mengitarinya. Seperti sesuatu yang ingin kita sembunyikan."

"Apa kita harus membukanya?" tanya Kalea ragu-ragu, menatap pintu dengan ketidakpastian yang sama.

Sebelum mereka bisa memberikan jawaban, pintu itu tiba-tiba terbuka dengan sendirinya, mengungkapkan kegelapan yang menyeramkan di baliknya. Mereka saling bertatapan, hati-hati melangkah maju, tidak yakin apa yang akan mereka temukan di dalam.

Tetapi sebelum mereka bisa melangkah lebih jauh, terdengar suara langkah kaki yang mendekati dari kegelapan. Mereka berdiri membeku, napas mereka tersangkut di tenggorokan saat bayangan yang misterius semakin mendekat.

"Siapa kamu?" tanya Naya dengan gemetar, suaranya terdengar lemah di antara keheningan yang menegangkan.

Tetapi tidak ada jawaban, hanya suara langkah kaki yang semakin mendekat. Dalam sekejap, bayangan itu muncul di ambang pintu, tetapi wajahnya terlindung oleh kegelapan.

"Kita ga boleh ada disini," bisik Aksa dengan keras, mencoba menekan ketakutannya. "Kita harus pergi, sekarang juga!"

Tetapi sebelum mereka bisa melarikan diri, bayangan itu tiba-tiba menghilang begitu saja, meninggalkan mereka dalam kegelapan yang menakutkan. Dan di dalam kegelapan itu, mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian. Sesuatu yang jauh lebih gelap dan jahat mengintai di dalam bayangan, menunggu kesempatan untuk menyerang.....


☠️☠️☠️


HEY HEYYY, ak kembali hahahah
doain kali ini cerita nya sampe ENDING yaaa xixi. jangan lupa tinggalkan jejak temann' 😉😉

Kehilangan MIPA 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang