kantor polisi

525 33 0
                                    

Sampai di kantor polisi,papa dan Jeno di minta penjelasan mengenai pembunuhan jungwoo

"7 bulan yang lalu saya lagi main futsal di sekolah pak sekitar jam 16.20 . Saat di pertengahan main ada penjaga sekolah yang tiba tiba narik saya, saya sempat gak terima karena di tarik gitu aja tanpa kasih jawaban kenapa saya di tarik tarik. Saat mau sampai di gudang sekolah yang lama, perasaan saya mulai gak enak pak, saya tanya lagi sama penjaga sekolahnya "pak ini kenapa kita kesini, ada apa" terus dia bilang "Abang kamu, Abang kamu saya temuin di belakang sekolah lebih tebih tepatnya di depan gudang lama, Abang kamu seperti di bunuh" saya tanpa basa basi langsung lari pak menuju Abang saya dan benar, Abang saya tergeletak di rumput dengan penuh darah. Saya masih ingat 2 pisau berada di samping Abang saya kanan kiri nya, dan darah yang terus mengalir dari dada nya bagian letak jantung pak" jelas Jeno panjang lebar, membuat papa mengusap mukanya lelah

"Lalu saudara mendapatkan rekaman bukti dari mana?"

"Saya dapatnya dari teman dekat saya pak, awalnya saya menuduh dia karena saya tau di benci dengan keluarga saya, ternyata bukan dia, tapi mama saya" pecah sudah, beberapa polisi dan polwan terkejut mendengar ucapan Jeno

"Bisa saudara menyuruh teman nya untuk di minta penjelasan juga?" Jeno ngangguk, dia mengambil hp nya di saku lalu menelfon jaemin

"Halo jaem, bisa lu ke kantor polisi sekarang?"

'jen gua gak jadi tersangka kan?'

"Gak, cuman di minta penjelasan aja, sekarang ya"

'iya iya gua ke sana sekarang'

Telfon berakhir

15 menit menunggu jaemin akhirnya datang juga

"Dengan saudara jaemin?" Tanya polisi sembari menjabat tangan dengan jaemin

"Iya pak saya sendiri"

"Silahkan duduk, kami ingin meminta penjelasan dari anda untuk rekaman bukti atas kejadian pembunuhan saudara jungwoo"

"Baik pak, saya menemukan rekaman bukti itu dari papa saya karena papa saya juga ingin membantu keluarga pak David untuk menyelesaikan kasus bang jungwoo, dari rekaman itu terlihat jelas itu mama nya bang jungwoo pak"

"Baik, apa benar anda dengan keluarga pak David tidak suka?"

"Iya pak benar,untuk alasan nya kenapa. Saya gak bisa jawab pak itu pribadi menurut saya"

"Apa anda dengan saudara jungwoo mempunyai hubungan dekat?"

"Tidak pak, kami beda 2 tahun jadi agak sulit mendekatkan diri dengan nya pak"

"Baik, laporan sudah selesai. Mari kita ke rumah saudara Kinara"

Jaemin Jeno papa dan 1 polisi 2 polwan bergegas menuju rumah Kinara

Sampai di rumah Kinara,terlihat Kinara dan suami nya mau pergi. Langsung saja polisi mengamankan Kinara

"Ada apa ini!" Kinara melihat Jeno dan papa

"KALIAN! APA YANG KALIAN LAKUKAN!!" Kinara ingin menggapai Jeno namun polisi menghalangin nya

"Saudara Kinara,anda kami tangkap atas pembunuhan saudara jungwoo, ikut kami ke kantor"

"PAK BUKAN SAYA! MEREKA BOHONG PAK ANAK INI YANG YANG MEMBUNUH JUNGWOO!" mereka semua melihat ke arah jaemin

"Gak ada gunanya mama nuduh jaemin karena dari rekaman bukti mama yang bersalah" Kinara menatap Jeno tak terima

"bawak di ke mobil buk" ucap polisi kepada 2 polwan

"Siap ndan" 2 polwan itu membawa Kinara masuk ke mobil polisi

"Kasus ini akan terus berlanjut sampai sidang selesai ya pak, besok jam 10 pagi sidang di mulai.saya harap bapak dan adek adek ikut dalam sidang ini" ucap polisi

"Baik pak, kami akan hadir. Terimakasih pak"

"Sama sama,kalau begitu saya permisi" ketiga nya mengangguk, lalu polisi pergi dari sana

"Pak David?" Suami Kinara bersalaman dengan David

"Kamu ada kaitnya dengan kasus ini Johan?" Tanya papa

Seketika johan kaku

"S-saya gak ada kaitannya dengan kasus ini pak, saya gak tau apa apa. Kalau pun saya tau dari awal bahwa Kinara yang bunuh jungwoo saya gak akan nikahin dia"

"Atas dasar apa gak mau nikahin dia?"

"Saya gak mau punya istri pembunuh" 

Damn.

Jeno dan jaemin saling menatap,seolah berbicara lewat kontak mata

"Baik,kami pamit" David mengajak jaemin dan jeno pulang

Sebelum menaiki kendaraan masing masing,papa menghampiri kedua anak seumuran itu

"Kita ke makam jungwoo ya? Jaemin ikut?" Ajak papa

"Iya om ikut"

"Ayo pa"

David tersenyum

"Ok ayok kita berangkat" langsung saja mereka naik kendaraan masing masing lalu pergi ke makam jungwoo

Sampai di makam jungwoo, jaemin Jeno dan David manaruh buket bunga yang mereka beli sendiri

"Bang lu tenang di sana,pembunuh nya udah ketemu." Kata Jeno sembari mengusap batu nisan jungwoo

"Iya bang papa gak nyangka mama yang bunuh kamu,kenapa dia tega sama abang"

"Bang makasih ya udah kasih arahan dari atas sana untuk mendapatkan pembunuhnya, file cctv saat abang di bunuh terhapus,pihak sekolah aja gak tau kenapa bisa itu gak ada file nya bang,dengan cara gua Haechan dan Lucas kita bisa kembalikan file cctv nya lewat ngehack" jelas jaemin

"Benar benar licik perempuan itu" David gak habis pikir dengan Kinara, bisa bisa nya dia membunuh jungwoo

"Sabar ya pa, yang penting sekarang semua terungkap. Kita harus ikhlas biar abang tenang di sana" Jeno peluk papa begitupun jaemin

"Sabar ya om, om jangan sedih dong kan ada Jeno sama aku om nanti kita main emel bareng" David tertawa

"Iya gak sedih, kalau ada waktu kita mabar ya? Sekarang ayo pulang udah sore" mereka keluar area makam

"Jeno kamu pulang ke rumah kamu atau papa?"

"Ke rumah aku pa" David mengusap rambut Jeno lalu mengecup dahi anak bungsu nya

"Jangan sungkan mau main ke rumah papa ya, Tante Sena juga siap jadikan kamu anak nya" Jeno ngangguk

"Iya pa,kalau udah selesai ujian aku ke rumah papa. Nginap boleh ya pa?"

"Boleh dong jagoan"

"Om aku pulang ya, takut bunda cariin" jaemin salam dengan David

"Oh iya hati hati, itu luka kalian di bersihin lagi ya" Jeno salam dengan David lalu mencium pipi sang papa

"Iya pa, aku pamit pulang. Papa hati hati di jalan"

"Iya nak,kamu juga ya"

"Iya pa, byee"

"Byee"

Mereka pun pulang ke rumah masing masing.

mas jaemin?  [jaemjen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang