Kisah anak-anak remaja yang mulai bertumbuh dewasa, mulai mengerti akan arti sebuah pertemanan dan percintaan anak sekolah.
Gw seperti biasa keesokan paginya sudah sampai di sekolah dan menatap ke arah lapangan yang penuh dengan orang-orang.
Sedang apa mereka?
Apa yang mereka lakukan?
Apakah hari ini ada eskul?
Oh iya gw belum kepikiran akan mengikuti eskul apa :). Otak gw mulai berpikir dan bertanya- tanya. Di sekolah gw ini banyak banget eskul nya, dari voli, PMR, Teater, Marawis dll."Ah gw diskusiin nanti aja lah Ama flora, enaknya eskul apa." (Berbicara sendiri).
Sesampainya mereka berlima di kelas, siapa lagi kalo bukan circle gw hahaha, Cahya, ayu, mala, Made dan Flora. Gw menunjukkan ke mereka bahwa di lapangan sedang ada acara, tapi tidak tahu itu apa.
Seorang laki-laki tiba-tiba berbicara sendiri.
"Oh itu mah kayaknya teater deh." Ucap laki-laki itu.
Gw menatap nya bingung, laki-laki itu Mahfudz, iya cowok ganteng dan pendiem di kelas gw.Bel masuk pun berbunyi....rutinitas pagi kami seperti biasa literasi dan tadarus. Selesai tadarus, pelajaran pertama dimulai dengan akuntansi. Gila ini gw kepo sih isi pelajaran akuntansi apa aja, ternyata baru dijelasin beberapa aja gw udah mumet hahaha, fix sih gw bakal gak suka sama hari Rabu, bukan karena pelajaran nya juga, tapi guru nya killer coy!! Dia wanita berambut pendek, berkacamata, dan tidak terlalu tinggi. Wajahnya selalu menampakkan dengan muka yang serius. Dia akan ada saatnya mungkin bercanda. Tapi gw gak bisaaa gilaa, iniii gw mau natap nya aja gak berani :').
Pelajaran akuntansi pun selesai, dilanjut dengan mata pelajaran kedua yaitu pajak hadehh, walaupun ini sekolah kejuruan akuntansi, tetep aja ada pajaknya juga. Udah itung-itungan ditambah ini lagi udah double kill ini mah, mati aja Udeh hadehhh capcay deh...
Laki-laki paruh baya itu memasuki ruang kelas dengan buku di samping lengan nya dan dia tersenyum dengan berkata secara halus.
"assalamualaikum semuanya, nama bapak Ahmad, bapak akan mengajar pajak hari ini, udah siap belom nih."?"Siap gak siap pak." Jawab anak-anak serentak.
Gw punya filling terhadap bapak ini kalo pak Ahmad ini sepertinya bukan guru killer seperti sebelumnya, dia ngajar nya dengan sangat baik, menjelaskan secara detail, kesabaran nya walaupun anak-anak di ruangan terlalu berisik. Apakah gw akan menyukai pelajaran ini?
Yap, gw mencoba untuk memahami apa yang beliau ajarkan ke gw, tentang rumus-rumus dasar pajak nya, ternyata cukup mudah HAHAHA (sombong banget anjir gw). Eitssss tapi siapa sangka beliau ngasih tugas kelompok bjirr :) dan itu terdiri dari 3-4 orang. Haduhhh gimana coba sedangkan gw berteman Ama 5 orang doang. Tapi yaudah akhirnya mau gak mau dua dari kita harus berpisah untuk sementara hahaha. Kelompok gw yaitu ada flora, Made dan Mala. Cahya sama ayu dikelompok yang lainnya.
Setelah selesai menentukan kelompok gw mencoba untuk memimpin kelompok gw sendiri.
"Eh kita mau ngerjain dimana?". "Kalian pada bisanya kapan." Tanya gwYa walaupun tugas nya masih Minggu depan nya lagi sih, tapi kan kalo dikerjain lebih cepat lebih enak gak sih.
Akhirnya mereka menyarankan untuk kerkom di sekolah aja. Ok gw pun ikut sepakat aja.
Oh iya gw lupa bahas eskul, gw pun menanyakan eskul ke mereka ber 5 kalian mau ambil apa.?
"Kayaknya voli seru deh, mau voli gak?" Tanya gw.
"Boleh tuh fan, ayok kalo lu ikut gw ikut."
Jawab Flora.Flora ini emang kadang suka banget ngekor gw kemana-mana.
"Kalo gw belom tau." Jawab Ayu
"Kayak nya gw basket deh." Jawab Made
"Eh iya ayok gw basket juga." Jawab Mala
"PMR aja yuk yu, yang simpel simpel aja gak usah capek-capek :D." Jawab CahyaInilah diskusi singkat kita ber6 sangat cepat sekali bukan hahaha. Akhirnya kita mendaftar ke eskul masing-masing.
Tiba-tiba...
"Hai gw boleh gabung sama kalian gak?, sorry ya kalau ganggu, soalnya gw pengen ngobrol aja sih." Tanya seorang perempuan dengan rambut sebahu yang panjang nya sama kayak Mala. Dia lebih kecil dari kami ber5.
"Oh iya boleh kok" Jawab Ayu
"Kenalin gw Nada." Jawab cewek ituAkhirnya kami pun saling berkenalan satu sama lain, Yap kita nambah jadi bertujuh. Saling cerita satu sama lain, tertawa dan banyak hal lainnya.
Dari hari ke hari di kelas kami tidak berbaur seperti kelas lainnya, dari awal masuk kami sudah membentuk semacam circle pertemanan, ada yang langsung sebaris, ada yang cukup empat orang aja.
Btw, Nada ini sebenarnya duduk di paling belakang tepat di belakang nya Ayu, dia tidak banyak bicara, dia duduk sebangku dengan Tina, anak yang tidak naik kelas itu. Tapi Nada sama sekali tidak diajak ngobrol. Gw sendiri pun tau akan hal itu, tapi gw gak berani buat negor nya, dan gw mengurungkan untuk berkenalan. Tapi siapa sangka Nada hadir dan kenalan sama kita.
.
.
.
.
.
.Hai guys makasih ya udah baca cerita ku ini, ini merupakan cerita kisah nyata dan fiksi jadi setengah nyata dan setengah fiksi.
Gw harap kalian menyukai nya ☺️🌹
Tolong bantu vote nya agar aku bisa tetep semangat buat lanjutin karya tulis ku 🌹
YOU ARE READING
Dimana Letak Bahagiaku?
JugendliteraturBercerita bermula seorang gadis bernama Stefani memulai perjalanan hidupnya pada saat usia 16 tahun. Kehidupan Stefani mulai berubah pada saat Kakak kelas mendekatinya dan sepupu nya yang 3 tahun lebih tua hadir dalam kehidupan sehari-hari nya Stefa...