"Akhh-b-anh c-cukup " Kata Haechan lemah kerana dari tadi dia telah dipukul , ditendang dan di suruh membuat kerja kerja rumah tanpa disediakan makanan oleh abangnya sendiri Mark Lee .
"Cukup kau kata ? Cukup ? Belum cukup lagi ! " Kata Mark masih lagi melakukan aktiviti mendera adiknya dengan kejam dan tanpa belas kasihan .
"Bang-d-dah bang s-sakit... " Kata Haechan masih lagi merayu kepada Mark untuk berhenti menderanya .
Sejak kematian ibu bapa mereka berdua Mark sudah menjadi semakin kejam terhadap Haechan .
Dia menganggap Haechan yang membunuh kedua orang tua nya itu , padahal ketika itu Haechan pergi ke supermarket membeli barang dapur .
"Aku dah kata siapkan makanan aku , tapi kau buat apa ? Tidur dekat dalam bilik sampai aku panggil kau dari luar rumah macam orang gila ? Terpekik-pekik panggil kau . " Kata Mark masih lagi memukul Haechan memakai tali pinggang .
"B-anh c-uk-up e-ch-an dah tak-la-rat " Kata Haechan tersekat-sekat . Mungkin ajalnya telah tiba .
"Haechan ? Haechan ? Lee Haechan ! Echan ! " Pekik Mark memanggil nama adiknya tetapi adiknya tak sedarkan diri.
"R-Renjun.. T-tolong aku H-Haechan.. " Kata Mark tersekat-sekat apabila memberitahu tentang kondisi adiknya kepada sahabat baiknya sekaligus doktor di dalam keluarga.
"Mark, apa salah Haechan sampai kau dera dia teruk macam ni? Kau tengok lah daripada muka sampai hujung kaki . " Kata Renjun yang sudah penat .
"A-aku tahu aku salah... aku dera dia sampai lebam-lebam macam ni.. t-tapi dia yang salah.. " Kata Mark yang masih lagi ego .
"Cuma tak sediakan makan malam sahaja sampai kau dera dia sampai teruk macam Mark Lee? " Kata Renjun tegas .
"T-tak ... " Kata Mark dengan perlahan tetapi masih lagi boleh didengari .
"Mark, kalau kau terus dera dia sampai dia trauma .. jangan harap dia akan jadi macam dulu lagi . Kalau dia dah start trauma susah nak pulihkan. Aku pergi dulu. " Kata Renjun mengemas semua peralatan rawatan dan ingin cepat keluar dari rumah itu .
"Oh ya satu lagi , lepas Haechan bangun suruh dia makan apa-apa dan terus makan ubat ikut waktu dan kau, pergi masak . Jangan tak masak . Kalau aku tahu kau dera dia lagi aku tak teragak-agak nak ambil Haechan . " Kata Renjun terus pergi dari rumah tersebut .
12:00 A.M.
"HAECHAN , HAECHAN " Haechan terdengar seseorang memanggilnya .
Ya. Itu adalah mimpi ketika dia masih lagi berumur 6 tahun .
"Haechanie , kenapa tinggalkan meltt jangan tinggalkan melt lagi tau channie " Kata seorang anak kecil yang menggelarkan dirinya sebagai melt .
"Okey melt ! " kata dirinya lalu memeluk abangnya yang bernama melt itu .
BOOUSH!!
"INI SEMUA SALAH KAU LEE HAECHAN, KALAU KAU TK PERGI SUPERMARKET EOMMA DAN APPA TAK TINGGALKAN KITA ! " Kata Mark menjerit di depan muka Haechan .
"Melt.. Echan minta maaf melt.. " kata dirinya di dalam hati .
"Ya ! Itu memang salah kau ! " Kata seseorang di belakang Haechan .
"Kalau kau tak tinggalkan eomma dengan appa dekat rumah diorang takkan mati lah ! " Kata seseorang yang sepertinya Haechan mengenali suara itu .
"J-jaemin na, a-aku tak tahu yang ada perompak dekat sekitar rumah ! " Kata Haechan . Matanya sudah memerah .
"SEPATUTNYA KAU YANG MATI BUKAN EOMMA DENGAN APPA KAU ! " Telinganya terasa berdesing akibat suara yang keluar dimana - mana .
BOUSHHH !!!!
"Eomma, appa maafkan Haechan ... " Kata Haechan tiba-tiba sahaja rebah di atas lantai .
"Eunghh, echan dekat mana ni ? " Tanya Haechan seperti berbisik .
"Haechan sayang... " Panggil seseorang lalu Haechan menoleh ke belakang .
"E-eomma? EOMMAAAAA, EOMMAAA ECHAN RINDU EOMMAA HIKS HIKS.. " Kata Haechan sudah menangis sejak dari tadi .
"Eomma pun rindu Haechan.. Haechan macam mana okay ke anak bongsu eomma ni? Abang macam mana? Sihat? " Kata eommanya sambil tersenyum .
"Abang sihat eomma cuma abang disahkan menghidap penyakit Manic Depression sejak kematian eomma dengan appa ... " Kata Haechan yang masih lagi memeluk eommanya..
"Haechan sayang.. Pandang eomma.. " Kata eommanya .
"Haechan kena kuat tau... Walau apa-apapun yang terjadi eomma dengan appa ada dalam hati echan dengan melt .. Eomma dah tak banyak masa.. Eomma pergi dulu ya sayang.. " Kata Eommanya melambaikan tangan..
"Eomma jangan tinggalkan haechan bawa echan pergi dengan Eomma.. " Air mata Haechan sudah mengalir kembali..
"Tak boleh sayang, eomma tahu Haechan kuat. Sampai masa nanti Haechan boleh ikut dengan eomma ye sayang? Selamat tinggal anak eomma.. " Kata eommanya berjalan disebalik cahaya putih .
"E-eomma ? Eomma ?! " Jerit Haechan memanggil nama eommanya .
BOUSHHH !!!
"KAU PATUT MATI "
"KAU PATUT MATI "
" KAU PATUT MATI "
"KAU PATUT MATI "
"SEMUA SALAH KAU LEE HAECHAN "
"TAK ! NI BUKAN SALAH ECHAN , HAECHAN TAK SALAH !! "
BOUSHHH!!!
"Hauhhh, mimpi rupanya.. " Kata Haechan lalu tertoleh ke sebelah kanan .
Dia nampak Mark sedang tidur sambil memeluk tangan Haechan diatas katil .
"Haechann, jangan tinggalkan aku.. " Kata Mark mengigau .
"Ya melt haechan takkan tinggalkan melt .. selamat malam melt.. " Kata Haechan lalu mencium dahi Mark .
"Selamat malam juga echan.. " Kata Mark memeluk tubuh echan .
Hii!! Sorry kalau jalan cerita agak mengelirukan tapii kalau suka chapter ni vote tauuuuu and follow tiktok dan ig author sekali kalau rajinnn
Instagram : Dinaazxy
Tiktok:d.wwhttps33
YOU ARE READING
POSSESIVE BROTHER?!
FanfictionLee Haechan, atau dikenali sebagai Lee Donghyuck . Dia adalah anak bongsu daripada 1 beradik, boleh jugak dikatakan Haechan adalah seorang yang bijak, berbudi bahasa dan sopan. Lain daripada abangnya. Mark Lee. Mark dikenali sebagai samseng yang tak...