Di sebuah desa ada salah satu rumah yang disana ada 2 perempuan ibu dan anak berusia 12 tahun , anak perempuan termasuk kembang desa di usianya yg belia banyak lelaki yang berusaha mendapatkan hatinya.
Nur sedang bekerja di rumah tetangga untuk mengupas kulit kopi ya benar mengupas kulit kopi karena pada jaman itu belum ada alat untuk menggiling kopi memisahkan kulit dan biji kopi..
Setelah pulang sekolah Nur selalu bekerja mengupas kulit kopi di tempat tetangga nya juragan kopi, dengan kuku-kukunya yang kecil dengan telaten dia kupas satu persatu biji kopi karena semakin banyak hasil kupasan biji kopi semakin banyak upah yang Nur dapatkan. Dengan semangat dan tanpa lelah gadis tersebut selalu membatu ibu nya yang janda.
Karena kecantikannya banyak lelaki yang mendekatinya walau usianya masih terbilang sangat muda, Tapi tidak satupun dari mereka yang menarik perhatian Nur.
Ibu nur hanya pedangan sarapan pagi di depan emperan rumahnya yg hasilnya banyak cukup untuk makan sehari-hari Ya walau kadang kurang.
Datang seorang pria berusia 24 tahun dengan membawakan bahan makanan dan lauk pauk ke rumah Nur dan di terima dengan baik oleh ibu nur yaitu Jannah. Sering kali pria itu memberikan bahan makanan kerumah Nur untuk mengambil hati calon mertuanya.
Saat ketika waktu mislam datang kerumah Nur dan membawakan beras serta banyak ikan kolam seperti ikan hasil panen..
Ibu Jannah sempat heran dan bangga karena ada lelaki yang datang dengan membawa kebutuhan yang jelas itu sangat Nur dan ibunya butuhkan
"Apa ikan dari kolam sendiri Slam??" Tanya ibu Jannah karena merasa senang.
" Iya Mak kolam baru di keringin " jawab mislam seadanya
Wajah ibu Jannah yg berseri ikut bahagia " Jadi padinya juga dari sawah sendiri ya?"
Mislam tersenyum bangga " Iya Mak baru selesai panen semua tapi belum pada kering semua baru sebagian " sambil melirik Nur yang sedang duduk di dekat pintu dapur, karena rumah Nur hanya ada ruang tamu satu kamar dan dapur tanpa skat..
" Waah banyak ya panenannya bawa kesini juga banyak banget , makasi ya Slam " sambil tersenyum ramah ibu Jannah duduk di tikar menghadap mislam.
" Atuh iya Mak gak apa-apa orang banyak juga dirumah " senyum semringah mislam.
" Atu kalo gitu saya pulang dulu Mak, mau ke kebon kopi liat orang yang panen udah banyak apa belom ".." Kok buru-buru sih Nur lagi masak padahal makan bareng dulu " ya nur menang di usianya sudah bisa melakukan banyak hal
" Iya Mak lain kali kesini lagi, kalo gitu permisi Mak , assalamualaikum" pamit mislam sambil menjabat tangan ibu Jannah
" Iya hati2 atuh di jalan ya " berdiri dari tempat duduk ibu Jannah mengantar mislam sampai kedepan pintu.
Nur masuk ke ruang tamu " Mak ngapain orang tua itu kesini bawa banyak bahan makanan? " Tanya nur penasaran
" Liat tu mislam orang kaya punya kolam , punya sawah , punya kebon kopi Nur ,kalo kamu nikah sama dia kamu ga bakal kelaparan " jawab ibu nur yang menang selama ibu Jannah menjanda hidup mereka serba kekurangan makan saja harus kerja dulu dapat uang untuk beli beras.
Nur pun melotot " Ah ga mau orang udah tua gitu pantas juga jadi bapak nur Mak "
" Tapi kamu ga bakal keparan dan kekurangan kalo nikah sama mislam ga perlu kerja cuma buat beli beras nur " tegas ibu Jannah
Nurpun pergi ke rumah tetangga tanpa menanggapi ucapan ibu nya, pergi untuk mengupas kopi seperti biasa, dia gak pernah ngeluh karena sedari kecil menang sudah membantu ibunya.
Selesai bekerja pulang hanyak membawa uang 300 rupiah karena pada jaman itu tahun 1970an harga pangan dan kebutuhan lainnya masih sangat murah. 300 rupiah sudah dapat untuk beli beras , beli minyak tanah , minyak makan dan jajan untuk sekolah nur.
Karena sering kali mislam kerumah Nur dengan membawa banyak bahan makanan semakin gencar pula ibu Jannah membujuk anak nya untuk mau di jodohkan dengan mislam karena kasihan anak gadisnya itu menderita dan ingin anak nya bisa bahagia dengan makan yang cukup.
Karena penolakan demi penolakan nur berikan kepada mislam, Mislam mulai merasa kesal dan dia merencanakan sesuatu agar nur mau menikah dengannya.
Dia siang hari di kebun kopi milik tetangga nur seperti biasa nur sedang mencari kayu bakar untuk memasak, berjalan sendirian dengan seikat kayu di kepalanya tanpa ada rasa takut akan apapun terus berjalan hingga sampai di gubuk di tengah kebun nur beristirahat sekedar minum air bekal yang dia bawa dari rumahnya dengan keringat dan rasa letihnya nur melahap bekal yang iya bawa dengan lahapnya..
Namun tiba-tiba datang mislam dengan menggunakan celana pendek se lutut dan hanya menggunakan kaos single putih duduk di sebelah nur menunggu nur sampai selesai makan , di sana nur sudah mulai ada rasa takut dan was-was karena mislam terus membujuk nur untuk mau nikah dengannya tapi nur terusenolak tinggal mislam mengeluarkan golok dari balik celananya dan mengancam nur.
Next ..
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DI NODAI DAN DI JUAL SUAMIKU
Truyện NgắnCerita seorang ibu 4 anak sebelum dan sesudah menikah.. dimana dia di selalu mendapatkan kekerasan oleh suaminya pasal nya suaminya adalah lelaki yg di jodohkan oleh orang tuanya tepatnya oleh ibunya,, cerita pertama baru belajar bikin cerita #cerit...