HappyReading ☕
"KELAS KITA BARENG LAGI GAAIIS," Radit datang ke lapangan membawa kabar gembira.
"Serius??" Tanya Mega tak percaya.
"Iya," Radit mengendikkan dagu ke arah Rosi, "tuh tanya aja ketua kelas lo."
"Beneran Ros?" Kini giliran Ninda menimpali.
Rosi mengangguk.
Mereka langsung girang bukan main bak orang menang lotre, kecuali Railey yang diam saja.
"Dibagi dua kan?" Tanya Felix "nggak mungkin sekelas lima puluh anak."
"Dibagi dua, bebas mau pilih kelas mana," jawab Rosi.
"Tumben kepsek baik," sahut Arif, "curiga gue."
"Kalau gitu tentuin aja sekarang, kita bersepuluh satu kelas. Harus!" Ujar Mega.
"Gue kayaknya nggak gabung," ujar Railey.
"Lah kenapa?" Radit tak terima, "lo nggak nyaman sama kita?"
"Bukan gitu," Railey bingung harus berasalan apa, "pengen fokus belajar."
"Kalau deket gue jadi gampang hilang fokus kan? Tau gue mah," Radit mulai membanggakan diri, "gapapa. Gue janji ga baperin lo pas pelajaran. Udah tulis aja Railey sekelas sama kita."
Railey diam tidak minat untuk meneruskan pembicaraan. Toh mereka juga pasti kekeuh dengan pendiriannya.
"Haikal mana?" Tanya Railey.
"Gatau," jawab Radit, "telfon aja."
Railey keluar dari kelas dengan ponsel di telinga, "Halo, Kal. Lo dimana? ... Oke gue kesana sekarang."
* * *
Gadis itu berjalan menyusuri koridor sekolah. Sepanjang perjalan, banyak siswa yang memandangnya sinis, saling berbisik, bahkan hingga melontarkan kata kasar untuknya.
Railey bisa apa selain diam? Berontak dan marah pun percuma, Railey tidak bisa membuktikan kalau dia tidak bersalah.
Sesampainya di bengkel anak tehnik, gadis itu membuka pintu kaca dan menemukan Haikal disana.
"Lagi sibuk?" Railey mendekat.
"Enggak," jawab Haikal, "ini cuma copy file tugas doang. Kenapa?"
"Yang gue minta tolong kemarin gimana? Udah?" Tanya Railey.
"Hah? Apaan?"
"Cari akun Teddy bear."
"YA TUHAAAAN," Haikal menepuk dahi, "sorry gue lupa!"
"Yaudah gampang nanti aja."
"Sekarang bisa," Haikal mengambil kursi lalu meletakkan disampingnya, "sini duduk. Kita lacak bareng-bareng."
Railey nurut ikut melihat komputer, "emang bisa secepat itu?"
"Tergantung.. apa username nya?"
"Teddybear."
"Oke..." Haikal memasukkan username dan proses segera dilakukan, "kalau keamanan akunnya nggak ketat. Kita bisa gampang ngelacaknya. Tapi kalau ketat, harus pakai banyak aplikasi berbayar dulu baru bisa kelacak."
"Semoga aja nggak ribet banget," ucap Railey.
"Emang kenapa penasaran sama yang punya akun?"
"gimana ya jelasinnya?" Railey menggaruk alisnya, "dia ngaku kenal sama gue. Tapi gue nggak tau siapa dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasa Boga✔️
Teen Fiction"SMK itu terdiri dari tiga hal; ujian, praktek dan cinta."