Suasana di dalam bar menjadi ribut karena mereka menyuruh Echi memukul warga lokal yang menjadi seorang bartender disana, namun dia lari karena ditodong oleh salah satu anggota mereka. Echi dan yang lain berlari keluar dari Tequi-la-la mengejar warga lokal yang sudah jauh meninggalkan mereka. Azel hendak berdiri karena banyak dari mereka yang keluar. Namun, dia ditegur oleh pria yang masih menodongnya.
"Diam, disini aja!..." sentak seorang pria dengan helm dan topeng yang menutupi semua wajahnya. "Iyaa... sorry." Azel kembali duduk seperti semula. "Ngapain kalian bawa aku kesini?" tanya Azel pada pria dikiri dan kanannya.
"Nanti dijelasin... lu cukup diam, dengerin, dan jawab." jawab pria yang sebelumnya membentaknya. Pria disampingnya terlihat kesal, bisa saja dia dengan mudah menarik pelatuk pistol yang menghadap kepala Azel. Azel takut, dia terlihat seperti kucing penurut.
Suara ribut terdengar dari luar, mereka yang mengejar warga lokal telah kembali ke dalam bar. Echi kembali berbicara dengan pria berambut merah.
"Mungkin kamu kehilangan kesempatan buat kamu nunjukin kemampuan kamu, tapi... hari ini kita bakal ada perang. Jadi kamu bisa menunjukan skill kamu disitu."
"Oke."
"Selanjutnya, kita dikota ini adalah mafia. Jadi pekerjaan kita adalah membuat senjata. Bukan cuman kekuasaan, kita bisa buat orang-orang dikota tunduk sama kita."
"Bisa ngomong kasar gak kamu?" sahut seseorang dengan suara baritonnya di belakang.
Echi menunjukan skil ngomong kasarnya pada mereka. Dia menunjuk perempuan dengan rambut pendek abu disampingnya— Selia, lalu mengucapkan kata-kata mutiaranya. Azel rasanya ingin tertawa mendengar itu, karena menurutnya itu lucu.
"Sini kamu, rambut biru." ucap pria dengan topi koboi pada Azel. Azel segera berdiri dari duduknya. Dia berjalan ke tengah gerombolan mereka, tentu saja masih ditodong oleh dua pria tadi.
"Sini berlutut di tengah kita." sambungnya sambil menunjuk lantai. Azel hanya menurut dan berlutut, sia-sia jika melakukan perlawanan dia bisa saja di tembak mati lebih dulu.
"Siapa nama kamu?"
"Mikazel Zelalem."
"Mikazel Zelalem? Oh."
"Hmm...iya."
"Tau alasan kita nyulik kamu?"
"Jelasin intinya aja. Kalian mau narik aku jadi anggota atau bunuh aku?"
"Oke. Karena kamu udah nangkep semua kejadian tadi. Jadi, kita mau kamu jadi anggota kita, sama kayak Echi."
"Kalau aku nolak jadi anggota kalian?"
"Lu bakal kita tembak mati di tempat ini sekarang." pria itu menatap tajam mata Azel. Bulu kuduk Azel berdiri karena merinding ketakutan, dia mengalihkan pandangannya.
Semua orang disana sedikit merinding karena keberanian Azel telah bertanya hal yang dapat membunuhnya. Pertanyaan yang benar-benar dipinggir jurang.
Anaknya emang suka main-main dipinggir jurang :)
"Jadi lu mau masuk keluarga kita atau mau mati?"
"Apa yang aku dapet dari masuk ke keluarga kalian? Kekuasaan? uang? Aku bisa cari uang dan kekuasaan sendiri. Kalian punya tawaran lebih gak?"
"Seberani itu lu ya? Lu tunjukkin dulu keahlian lu apa?"
"Keahlian? Aku bisa nembak, aku bisa bawa mobil. Itu kan yang kalian butuhin?"
"Hahaha. Boleh juga, tunjukkin semua omongan lu pas kita perang nanti. Kamu denger sendiri kalo kita bakal perang? kita lihat kamu bisa bikin berapa orang down."
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS | TNF X READER
ActionOnce a family, always a family "Masuk keluarga ini susah, dan sekali masuk gak akan bisa keluar" |••• : Jalan cerita sama dengan asli hanya diubah beberapa : Kata baku dan non-baku : Typo : Banyak kata kasar dan toxic Cerita asli ada di YouTube den...