Dear Bagas: Empat Belas

127 24 48
                                    

Kenapa harus gue yang menjalani kehidupan berat ini?

felicia.

***

014. Sweet Memories

"Ibu! Ngagetin aja. Ibu di rumah, kok nggak kerja?" tanya Feli dengan wajah pias.

Nirmala tersenyum dengan wajah pucat, dia lantas menatap ke arah jendela yang tak ditutupi gorden. "Ibu ambil cuti karena lagi gak enak badan," balasnya, "Itu siapa? Pacar kamu, ya?"

Feli menggeleng. "Bukan, Bu. Temen sekelas Feli, ini kita mau kerja kelompok di rumahnya, Feli izin ya, Bu? Mungkin pulangnya sore atau malem," kata Feli.

"Pacar juga gak apa-apa, kamu 'kan udah SMA," goda Nirmala.

Feli tersenyum tipis menatap sang Ibu, lantas berkata, "Siapa yang mau pacaran sama cewek bermasalah kayak Feli, Bu?"

Senyum di wajah Nirmala meluntur, dia menatap putri satu-satunya itu dan mengakup wajahnya dengan kedua tangan yang hangat. "Ibu minta maaf gak bisa kasih kehidupan yang baik buat kamu, ya, Fel. Ibu minta maaf udah bikin kamu menderita dan gak bisa nikmatin masa muda kamu," ujarnya.

Mata Feli berair, hatinya mendadak sakit. Feli selalu bertanya-tanya kapankah penderitaan ini berakhir? Feli ingin melihat ibunya bahagia, Feli juga ingin hidup normal seperti teman-teman sebayanya.

"Ibu gak mau kita kabur aja? Feli capek ngelihat Ibu digebukin terus sama Ayah," ungkap Feli.

Nirmala hanya diam, dia mengusap air mata Feli yang turun ke pipi dengan ibu jarinya. "Udah, kamu pergi sekarang, mumpung Ayah belum pulang. Temen kamu juga nungguin tuh," titahnya.

Feli merasa kecewa, setiap kali dia mengajak sang ibu untuk kabur dari rumah, selalu saja ibunya mengalihkan pembicaraan. Feli bingung, sang ibu amat sangat menderita fisik dan mental, tapi kenapa tidak mau pergi dari belenggu sang suami? Feli yakin mereka berdua bisa hidup tanpa ayahnya, Feli bisa bekerja membantu ibunya. Akan tetapi, kenapa sang ibu seakan enggan untuk pergi?

"Feli pergi dulu," pamit Feli seraya mencium punggung tangan Nirmala, lantas pergi dengan perasaan kecewa.

—🦋🌻

Bagas baru saja bertukar pesan dengan mamanya saat ia lihat Feli keluar dari rumah dan berjalan cepat menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagas baru saja bertukar pesan dengan mamanya saat ia lihat Feli keluar dari rumah dan berjalan cepat menghampirinya. Dengan segera Bagas memasukkan ponselnya ke dalam tas.

"Ayo pergi," ajak Feli seraya naik ke atas motor Bagas.

Bagas yang sudah memutar arah motornya lantas menghidupkan mesin dan segera melaju meninggalkan kediaman Feli. Di jalan lelaki itu bertanya, tetangga Feli mana yang sedang hajatan? Karena dirinya sama sekali tidak menemukan tenda di sana, namun Feli menjawab bahwa tendanya belum dibangun. Setelahnya, Feli menyuruh Bagas agar diam, karena dia tak bisa mendengar Bagas dengan baik jika bicara di atas motor yang melaju.

Dear Bagas: Ayo Balikan! | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang