" Fwb? One night stand? Fuck with that words, she is my mommy who is always ready to make me moan in pleasure every day. "
- Jennie Ruby Jane -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- GxG - Nonbaku - Lokal - 18+ - 21+
I hope you enjoyed it
Happy Reading ᕙ(＠°▽°＠)ᕗ
•
•
•
•
•
Jennie Ruby Jane, seorang mahasiswi cantik yang memiliki kepopuleran tinggi di fakultasnya. Ia memiliki beberapa teman yang berbeda fakultas, yakni Rosé dari fakultas kedokteran, Jisoo dari fakultas ilmu komunikasi, dan Lisa yang juga dari fakultas yang sama dengan Jennie. Mereka memang berteman sudah dari sma, kecuali Jennie dan Lisa, mereka memulai pertemanan baru-baru ini.
Jennie terlihat menikmati makan siang nya di warung dekat kampus, yakni warung bu Noer. Ia makan dengan tenang, tentu ditemani oleh Lisa karena mereka baru membangun sebuah hubungan pertemenan dan memutuskan untuk pergi makan berdua siang ini.
Dengan lahap ia memakan nasi yang lauknya ayam geprek dan cabe pedas, ditemani beberapa sayuran yaitu timun, dan terong goreng. Lisa menatap pipi Jennie yang terlihat menggembung ketika mengunyah, itu membuatnya gemas dan tanpa sadar telah menatap gadis itu selama sepuluh menit. Jennie yang merasa terus diperhatikan sedari tadi mengalihkan perhatiannya menjadi menatap Lisa. "Kenapa Lis?" Tanya Jennie mengerutkan keningnya.
Lisa hanya tersenyum sambil terkekeh kecil. "Gak kok, pipi lo lucu aja kalo lagi ngunyah, pen gue cubit." Ucapnya pelan membuat Jennie tersenyum kikuk. "Gue gendut ya?"
"Siapa yang bilang gitu? Badan lo ideal kok." Sanggah Lisa saat Jennie mulai membicarakan hal yang tidak-tidak.
"Hmm." Ia hanya membalas dengan deheman.
"By the way, lo malem ini senggang? Mumpung besok kita libur gue punya tempat yang bagus buat kita ngilangin stress." Lisa menyeletuk sambil menghirup secangkir kopi dinginnya.
"Iya, gue senggang, kan malming. Mau kemana?" Tanya Jennie, Lisa tersenyum.
"Ajak temen-temen lo juga, kita ke kelab..." Lisa berkata dengan sebuah seringaian di bibir tebalnya. Jennie terlihat berpikir, sebenarnya ia tak pernah ke tempat-tempat hiburan dewasa yang buka pada larut malam seperti itu, alasannya adalah ia tidak diperbolehkan kedua orang tuanya, tapi karena dia sekarang juga sedang ngekost dan terpisah dengan kedua orang tuanya, tidak apa-apa bukan? Lagian mereka tidak akan tahu.
