Part 1 : First Meet

17 2 3
                                    

Kita punya keinginan tapi semesta punya kenyataan.
Ini tentang definisi dicintai hebat namun harus berakhir dengan kenyataan yang pahit.
Gimana rasanya dicintai hebat oleh pasangan? Memberikan semua hidup untuknya, saling mengisi kekosongan satu sama lain, namun harus berakhir dengan ketidakpercayaan.

Kisah ini dimulai tahun 2020, di depan Stadion Galuh, yang orang Ciamis pasti tahu betapa ramai nya tempat itu jikalau ada pertandingan, tak lupa juga slalu ramai akan banyak orang yang berlalu lalang untuk sekedar mencari jajanan di sore hari. Kala itu tepat di bulan Ramadhan Nadhin bersama temannya Dira tengah berjualan minuman es kuwut yang sempat viral waktu itu. Ya mereka coba memulai bisnis kecil-kecilan guna menambah uang jajan.

Cuaca sore hari amat sangat terasa panas, keringat pun mulai bercucuran di pelipis, namun hal itu tidak membuat kedua gadis itu pantang menyerah untuk berhenti berjualan. Kini pandangan Nadhin tertuju pada pengendara motor yang layaknya ingin menyebrang menuju arahnya, terlihat samar karena memakai penutup kepala, ditambah lagi banyak membawa tumpukan barang layaknya mau pulang kampung.

"Ra, coba lihat itu orang ko ngelihatin ke arah kita mulu ya?" Ucap Nadhin seraya menunjuk seseorang di seberang sana. Dira yang menyadari, "Oh itu mungkin sedang mencari seseorang." Jawabnya acuh seraya kembali fokus ke ponselnya.
"Ngga Ra, itu lihat benerkan dia menuju kesini." Ucapnya kembali setelah melihat seseorang itu yang ternyata menuju kearahnya. Namun Dira masih tidak memperdulikan ocehan temennya itu, mungkin orang itu hanya akan membeli minuman es nya, pikir Dira.

Alhasil pria itu memberhentikan motornya tepat didepan kedua gadis itu tanpa membuka penutup kepalanya.
Pria dengan fostur badan tegap, dengan tinggi dan berat badan ideal itu tengah memperhatikan Dira, namun Dira seperti tidak mengenalinya.

"Mau beli mas? " Tanya Nadhin memecahkan keheningan dan berhasil membuat pria itu tersadar dari lamunannya.
"Oh iya, boleh satu aja ya." Jawab pria itu dengan nada yang lembut dan berhasil membuat nyaman terdengar di telinga Nadhin. Sementara Dira, ia sibuk dengan melayani pembeli yang lainnya.
"Saya tunggu disitu ya mba, " Ucap pria itu seraya menunjuk arah pojok dekat pohon, karena terlalu panas jika harus menunggu sambil berdiri, pikirnya.
Nadhin yang menyadari, "okeyy baik mas ditunggu ya nanti di anter. "

"Hufhhh.. Akhirnya surut juga pembeli kita, Nadh." Keluh Dira setelah melayani beberapa pembeli dan belum sempat duduk.
Baru saja Dira akan mendudukan tubuhnya di kursi, namun Nadhin segera mencegahnya, "ehh ini anterin duluu ke mas mas itu tuh," Ujar Nadhin seraya menunjuk pria tadi yang tengah menunggu di pojokan sana.

"Males ah, kamu aja sana dia kan pembeli kamu tadi." Ucap Dira seraya kembali duduk lalu memainkan ponselnya. "Hadeh..!" Nadhin hanya berdecak sebal memutar bola matanya, punya sahabat seperti Dira memanglah menyabalkan. Tak memakan waktu lama akhirnya Nadhin mengantarkan pesanannya pada pria itu.

"Ini mas pesanannya, " Ujar Nadhin seraya memberikan es itu. Pria itu menerimanya, "makasih ya mba." Lagi-lagi suara itu terdengar halus di telinga membuat Nadhin sedikit salah tingkah. Nadhin hanya mengangguk lalu kembali ke tempatnya, terlihat Dira masih bergelut dengan ponselnya.

"Udah?" Tanya Dira setelah menyadari keberadaannya. Nadhin hanya mengangguk seraya merapikan dagangan nya.

Tak lama kemudian pria itu datang menemui kedua gadis itu,"maaf mba jadi berapa ya?" tanya pria itu berhasil membuat kedua gadis itu menoleh.

pria itu berhasil membuat kedua gadis itu mematung tanpa mengedipkan matanya. bagaimana tidak pria itu terlihat sangat sempurna dengan kulit sawo matangnya, hidung yang mancung, bibir tipis serta bulu mata yang lentik jelas itu membuat semua orang terkesima akan ketampannya, termasuk Nadhin.

"DAFA?" Ucap Dira dengan rasa kagetnya. Bagaimana tidak, ternyata yang sedari tadi pria itu adalah pacarnya sendiri. Ya, pria itu adalah Dafa pacar Dira yang telah lama mereka LDR.

Thankyou DafandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang