Bab 01

41 4 11
                                    

Astaroth seorang ratu iblis berambut merah tengah berkeliling Neraka seorang diri, ia terlihat sedang mengawasi bawahannya yang menyiksa para pendosa di tempatnya. Ia dan bawahannya adalah satu-satunya iblis yang tidak disiksa di neraka, karena tuhan menyerahkan kekuasaan Neraka kepadanya dengan syarat ia harus menyiksa pendosa dari berbagai spesies sampai mereka sudah bersih dari dosa mereka.

Meskipun dipanggil sebagai ratu iblis, sebenarnya kekuasaan Astaroth di neraka tidaklah mutlak, karena pangkatnya masih dibawah malaikat penyiksa Zabaniah dan Penjaga gerbang Neraka Malik.

Tugas dari Astaroth adalah memastikan kalau seseorang sudah bersih dari dosa-dosanya atau belum dan jika ia sudah menemukan satu orang yang dosanya sudah bersih, ia akan membawa dan menuntun orang itu untuk keluar dari Neraka dan diserahkan pada Malik yang akan membawa orang itu menuju timbangan untuk memastikan Aastaroth tidak salah pilih atau tidak mengikuti keinginan pribadi karena kasihan dan kalau sudah dipastikan lulus maka orang itu akan dibawa ke Surga.

Lalu jika Astaroth ketahuan berbohong, ia akan ikut disiksa di depan rakyatnya sendiri selama 200 tahun olehh Zabaniah.

Astaroth terus menjalankan tugasnya, ia tidak berani ingkar dari tugasnya hanya karena kasihan, ia melihat orang yang ia rasa dosanya sudah bersih.

"Cukup, dia sudah bersih dari dosanya, aku akan membawanya keluar," ucap Astaroth sambil menghampiri pria tua kurus bertanduk dengan kulit hijau dan berbulu, yah dia adalah salah satu Bangsa Jin yang dinilai sudah layak masuk surga oleh Astaroth karena ia sudah tidak melihat ada dosa di jiwa orang itu.

Astaroth kemudian menuntun pria tua itu keluar dengan lembt dan tak ada amarah sama sekali Astaroth juga tersenyum padanya ketika sudah diluar gerbang Neraka.

"Selamat kamu sudah diperbolehkan keluar, jaga diri anda baik-baik, Tuan El Khan Ji," ucap lembut Astaroth yang melihat Jin tua itu dibawa oleh Malik menuju timbangan.

Saat ditimbang memang benar El Khan sudah bersih dari dosa, melihat itu Malik mempersilahkan El Khan keluar dari perbatasan Neraka.

"Astaroth, kau sudah melakukan tugas sebaik mungkin selama triliunan tahun lamanya. Dan tuhan baru saja menyampaikan padaku untuk memberitahumu, kalau kau diizinkan meminta apapun padanya, sebagai hadiah dari pengabdianmu selama ini," ucap pelan Malik pada Astaroth.

Astaroth yang mendengar hal itu hanya berbalik dan berkata, aku akan memikirkannya, untuk saat ini aku hanya ingin mengawasi Neraka, setidaknya sampai orang terakhir dari bansa Jin dan Manusia yang dosanya bisa dibersihkan untuk diantar ke Surga.

Malik hanya diam sambil menatap datar Astaroth yang kembali ke wilayahnya untuk mengawasi penyiksaan yang diberikan pada pendosa bersama Zabaniah, malaikat azab yang memang bertugas menyiksa Jin dan manusia yang berlimang dosa.

Astaroth tahu tidak semua manusia dan jin yang bisa masuk surga, hal ini dikarenakan ada beberapa yang ditetapkan tuhan untuk kekal selamanya di Neraka.

"Apa masih ada yang ingin kau bawa keluar Astaroth?"  tanya Zabaniah pada Astaroth yang baru saja kembali dari gerbang Neraka.

"Biar aku lihat dulu," tanggap Astaroth sambil melirik ratusan pendosa yang dicambuk dengan cambuk api, disiram dengan timah panas serta diberi minum dengan magma atau lahar panas karena terlalu banyak makan harta riba.

Lalu ada yang tangannya dipotong dan ditumbuhkan lagi lalu dipotong lagi. Masih banyak siksaan mengerikan di hadapannya. Astaroth diam mendengar suara teriakan minta tolong dan pengampunan. Namun karena itu adalah hari pembalasan, maka Astaroth atau siapapun tidak akan bisa menolong.

"Untuk saat ini tidak ada, tapi besok orang itu akan bebas," ucap pelan Astaroth menunjuk satu manusia berambut pirang dengan jenggot putih berkulit hitam.

"Alqos bin Mukhtar huh," ucap Zabaniah sambil melirik orang yang Astaroth tunjuk.

"Apakah berkah dari tuhan di matamu untuk melihat noda dosa itu tidak membebanimu?" tanya Zabaniah.

Astaroth menyentuh matanya sendiri, "Memang ini membebaniku, tapi .... demi bisa tinggal di Neraka tanpa disiksa, aku akan menerima tugas ini bersama para bawahanku bahkan jika aku harus menyiksa bangsaku sendiri," ungkap Astaroth.

"Pantas saja tuhan memberikan izin padamu meminta sesuatu kepadanya, karena pengorbanan dan dedikasimu selama ini," ucap pelan Zabaniah.

Astaroth kembali diam, ia kemudian menatap Zabaniah yang punya wajah mengerikan, hal ini wajar karena orang di hadapannya adalah Malaikat yang bertugas jadi eksekutor di Neraka, jadi tampangnya haruslah sangat menakutkan.

"Aku tidak melakukan banyak hal, yang menyiksa para pendosa selama ini adalah bawahanku, yang aku lakukan hanyalah menyeleksi orang-orang yang sudah pantas keluar atau tidak, jadi sebenarnya ini bukan hal besar, aku merasa kurang nyaman mendapat pujian berlebih," ungkap Astaroth

Singkat cerita. Ratusan bahkan ribuan abad berlalu, Astaroth terus melakukan seleksi akan siapa yang sudah siap untuk masuk surga, ia kadang sakit kepala karena setiap hari harus melihat jiwa para pendosa dengan matanya yang diberikan kelebihan khusus. Namun, saat ia membuka kekuatan matanya untuk melihat noda dosa.

Akhirnya setelah manusia terakhir yang dijanjikan akan masuk surga dibawa oleh Astaroth semua orang yang tertinggal di Neraka menangis, karena mereka tahu kalau orang itu dibawa keluar maka tidak akan ada lagi manusia ataupun Jin yang dikeluarkan dari Neraka.

Setelah merasa tugasnya selesai, barulah Astaroth memohon sesuatu kepada tuhan yang menciptakan dirinya dan semua makhluk hidup, "Ya tuhanku, Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, Tuhan yang menciptakan alam semesta, Neraka dan Surga. Hamba hanyalah Jin yang kecil dan lemah di hadapanmu, apakah hamba pantas meminta sesuatu kepada anda?" tanya Astaroth.

"Ya, sebutkanlah apa yang kau inginkan padaku, aku akan mengabulkan apapun selama tidak melewati batas kepantasanmu sebagai makhluk," tanggap sang Tuhan pencipta alam.

"Kalau begitu, ya tuhanku, bisakah anda membuatkan kembali dunia khusus untuk hamba dan rakyat hamba tempati. Hamba  merasa kasihan dengan bawahan hamba yang harus berada di tempat yang sepanas dan pengap dengan pemandangan yang buruk. Namun di saat yang sama saya juga merasa tidak pantas ada di surga," ucap lembut Astaroth.

"Dunia semacam apa yang kau inginkan untuk ditempati oleh rakyatmu?" tanya sang Tuhan pada hambanya.

"Dunia yang hamba inginkan adalah dunia yang mirip dengan bumi, hijau nyaman ditempati. Namun, terdapat makhluk-makhluk asing yang berasal dunia fantasi yang pernah saya lihat dalam karya manusia di dalam buku-buku bergambar dengan genre fantasy," ucap pelan Astaroth.

"Baiklah. Apa hanya itu yang kamu minta?" Tanya tuhan

"Hamba tidak berani meminta lebih dari hal yang hamba butuhkan," jawab Astaroth sambil bersujud.

Mendengar jawaban dari sang hamba, Tuhan penguasa jagat raya kembali menciptakan dunia dengan berbagai macam prosesnya, dimulai dari big-bang. Pembentukan ulang bintang-bintang dan planet berserta satelitnya. Hingga akhirnya pengiriman air melalui tabrakan komet yang akhirnya menjatuhkan bongkahan es  ke dalam atmosper planet dan akhirnya meleleh menjadi air, yang akhirnya mengisi suatu planet dan akhirnya menjadi sumber kehidupan di planet hijau yang baru yang akhirnya menjadi bumi pertiwi kedua bagi Astaroth.

Dan sebelum akhirnya Astaroth dikirim ke bumi kedua bersama rakyatnya. Tuhan dan para malaikat terlebih dahulu menciptakan hewan dan berbagqi makhluk baru penghuni bumi yang bentukan tubuh mereka diambil dari beberapa buku fantasi bergambar.

"Setelah dunia ini selesai. Jibril, aku ingin kau terus mengawasi Astaroth dan membimbingnya, menjadi Ratu yang bijaksana sekaligus menyebarkan ajaranku padanya," titah sang Tuhan.

"Akan segera hamba laksanakan!" seru Jibril sang malaikat pembawa pesan.

Bersambung

Ratu iblis terkuatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang