Terimakasih sebelumnya telah berkenang membaca cerita ini.
Semoga suka dan semoga diterima
***
Banyak manusia yang hadir namun hanya sekedar hadir, menetap sebentar lalu setelahnya pergi entah kenapa dan kemana.
Tugas kita bukan memikirkan mereka yang telah pergi, namun hak kita adalah bahagia dan melupakan yang telah lalu, seperti hal nya Galena Salsabila Naura.
Naura panggilan Akrabnya, seorang perempuan dengan kulit sawo matang, tinggi 162 cm dengan ciri paling menonjol adalah bulu mata lentik nya.
Gadis desa yang memiliki kehidupan sama seperti kebanyakan manusia, sekolah lalu pulang, semuanya terulang sama dan terjadi sepanjang waktu hingga kini usia Naura 16 tahun.
Masa putih biru nya berganti putih abu, tidak hanya teman dan lingkungan dirinya pun ikut mengalami perubahan, dari segi penampilan maupun pemikiran.
Hari ini pukul 06:20 seperti biasa, Naura diantar ke sekolah oleh ayah menaiki sepeda motor. Senang sekali rasanya pada pagi hari dibonceng ayah menaiki sepeda motor menikmati udara segar, menuju sekolah.
"nanti jemput jam 3 sore ya, yah, seperti biasa," ujar Naura pada sang ayah.
"siap tuan putri, hati-hati dan semangat belajarnya," ucap ayah dengan semua semangatnya.
"siap komandan dilaksanakan," balasan ayah adalah senyum indahnya, lalu setelah salam dan pamit Naura melangkah memasuki sekolah.
SMA 1 ANGKASA
Sekolah dengan segudang prestasi, lingkungan yang luas dan asri pula, tak heran kesan pertama Naura berada pada lingkungan sekolah adalah, betah.
Sudah nampak sibuk sekolah pada pagi hari, para siswa nya mulai keluar kelas dengan membawa sapu lidi untuk membersihkan halaman, hal biasa untuk Naura setiap harinya.
Langkah kaki Naura terus membawanya pada arah kelasnya, berjalan sesuai tempat tak terduga seseorang datang dari arah belakang dan membuat naura hampir terjatuh.
Pundak kiri Naura tersenggol membuat nya hampir oleng dan terjatuh namun untungnya pertahanan tubuh masih aman.
Yang menabrak berbalik badan dan menghampiri Naura. Seorang lelaki dengan seragam yang sama seperti yang dikenakan Naura.
"lo gapapa?" tanya lelaki yang dari nametag bajunya bertuliskan Naufal Pradika.
"sorry gua gak sengaja," tambah nya, dan naura hanya mengangguk memberikan jawaban iya, kemudian dirinya melanjutkan langkah kembali menuju kelas.
Lelaki itu bernama Naufal Pradika Sagara, matanya masih betah menatap punggung Naura yang perlahan menghilang karena jarak.
apa kabar ra?
___________
Kepada yang betah menatap dari kejauhan, semoga lekas bersama.
Ditulis pada 24 Mei 2024, bersama sore bagian Bali.
Gimana prolog nya? suka?
Bab 1 segera meluncur, jadi simpan di perpustakaan aja cerita ini agar tidak lupa haha.
Vote dan komen nya boleh?
Terimakasih yang berkenang dan sempat semoga baik hari mu❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
About you
Teen FictionKatanya yang paling indah dari jatuh cinta adalah terbalas, dihargai rasa dan segala usaha nya. Namun apa semua akan mendapatkan balas yang sama?