Chapter 6

57 7 0
                                    

Saya mengetahui hal ini karena dia terus-menerus diajari ilmu pedang oleh Alaron, ksatria tua keluarga, dan dia juga Lee Han, yang memiliki bakat bertarung.

Postur Yonaire saat ini adalah sebelum memukuli orang!

“sebentar. sebentar.”

Lee Han turun tangan di antara mereka berdua.

“Jangan abaikan alkimia. Kainan juga.”

“Tapi alkimia itu sepele.”

Gainando berkata dengan wajah yang sama sekali tidak mengerti suasananya.

“Di manakah kebijaksanaan di sana?”

Sihir adalah ilmu pengetahuan yang tak ada habisnya. Bahkan di dalamnya, sekolah-sekolah itu terbagi menjadi puluhan.

Sihir ilusi, sihir pemanggilan, sihir transformasi, sihir elemen, dan sebagainya.

Dan bahkan dengan elemen sihir yang sama, api, air, cahaya, kegelapan, dll.

Dunia sihir begitu mendalam sehingga tidak cukup hanya memilih satu bidang dan menggalinya seumur hidup.

Dan di dunia ajaib seperti itu, alkimia terkadang diabaikan.

Alkimia di mata penyihir pemula yang tidak tahu bagaimana…

itu akan sangat rendah hati

Yang lain mengayunkan tongkat mereka untuk memanggil malaikat cahaya dan mengoyak bumi, tapi mereka dikurung di laboratorium, menaruh ramuan herbal dan mencampurkan obat-obatan…

“itu…”

“Tunggu sebentar. Wodanaz. Menjauhlah.”

Yoner bertanya pada Lee Han.

“Saya tidak akan melakukan apa pun.”

“Oke.”

Saat Lee Han menjauh, Yoner berjalan mendekat dan berdiri di depan Gainando.

Gainando memiringkan kepalanya.

“Mengapa?”

“Kamu, jangan pergi ke rumah sakit dan meminta ramuan. Karena itu juga dibuat dengan alkimia!”

Ketat!

Dengan suara yang tumpul, Gainando terjatuh ke belakang.

Itu adalah pukulan luar biasa yang dikagumi Lee Han.

* * * *

“Tetapi apakah mungkin untuk kalah?”

“Tidak masalah jika kamu meminta maaf setelah sekitar satu hari.”

Yoner sepertinya bukan orang pertama yang mengalahkan Gainando.

Dia sering bertengkar dengan sepupunya, tapi dia akan baik-baik saja jika kalah seperti ini.

‘Tidak ada gunanya.’

Lee Han bersumpah untuk tidak menghentikan mereka berdua bertarung di masa depan, tapi untuk menonton dari samping.

“…sebentar. Sulit untuk salah paham, tapi saya tidak mudah memukul orang. Apa kamu tau maksud saya?”

Yoner buru-buru membuat alasan apakah dia salah paham.

Bangsawan, dan semakin tradisional dan besar sebuah keluarga, semakin penting etika dan martabatnya.

Menonjok lawan hanya karena sedikit perdebatan bukanlah tindakan yang bermartabat.

“Tidak bisakah kamu memukul sedikit saat kamu sedang kepanasan?”

“???”

Yoner semakin bingung dengan kata-kata Lee Han.

Surviving As A Mage In Magic School Academy (Drop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang