03

60 13 29
                                    

PERINGATAN: CERITA INI HANYA DAPAT DINIKMATI UNTUK USIA 17 TAHUN KE ATAS. BEBERAPA ALUR, KATA-KATA KASAR DAN TIDAK PANTAS AKAN HADIR DI CERITA INI. DIHARAPKAN PEMBACA BISA BIJAK DALAM MENERIMA INFORMASI.

CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA.

Jangan lupa untuk follow, vote, komen, dan simpan book ini di perpustakaan favorit kalian yaaw❤️❤️❤️💙💙💙

Jangan lupa untuk follow, vote, komen, dan simpan book ini di perpustakaan favorit kalian yaaw❤️❤️❤️💙💙💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


03
||• BERTEMU MASA LALU •||

.

.

.

Pukul 16.42.

Maya memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi kota. Kebetulan juga dia ingin membeli beberapa stok makanan bulanan yang telah habis. Menyusuri bagian trotoar jalan raya, Maya berlalu di antara mereka yang tentu saja sedang menikmati senja sore yang cantik.

Goresan warna orange serta biru yang mendominasi secara abstrak menambahkan kesan elok akan pesonanya. Awan-awan cerah berwarna putih pun kian hadir dalam mempercantik suasana. Memberikan kesan damai.

Di tengah keramaian jalan raya, Maya membuang napas jenuh. Dia merasa bosan. Merasa suntuk jikalau harus berada di dalam rumah setiap harinya. "Hhh, bosan banget. Sore ini enaknya mampir ke mana dulu ya?"

Maya menerawang, mencoba untuk memikirkan tempat yang akan dikunjungi. Ketika dia melamun, seseorang menarik lengan kiri Maya dengan kasar. Membawanya jauh menuju arah gang. Mendorong tubuh Maya hingga membentur  salah satu tembok bangunan.

"Ketemu juga akhirnya. Kenapa nomormu nggak aktif, hm?" ucap Si Pelaku, sama sekali tak memberikan kesempatan bagi Maya untuk lepas. Bahkan sekarang, pergerakan Maya dibatasi oleh tangan-tangan itu.

Maya terkesiap, sedikit meringis menahan nyeri. Suara yang tak begitu asing. "Zayyan? Ka-kamu ngapain sih, awas!"

"Diam, kamu nggak boleh ke mana-mana." Zayyan berujar ketus, jemarinya perlahan menggapai anak rambut Maya yang tergerai bebas. "Udah enam bulan lamanya kamu menghilang, Sayang. Ke mana aja kamu? Sama siapa aja?"

Maya dicecar oleh banyaknya pertanyaan. Senyuman Zayyan yang terpancar serta sorot matanya itu seolah mengintimidasi keberadaan Maya. Dia tak bisa bergerak ke mana-mana jika Zayyan menahannya seperti ini.

Jika kalian belum mengenal Zayyan, maka izinkanlah Maya memperkenalkannya pada kalian semua. Dia Zayyan. Laki-laki berusia dua puluh dua tahun, berjarak dua tahun lebih tua dengan usia Maya.

Mereka berdua memiliki hubungan yang cukup serius. Lebih tepatnya, mereka berdua sempat berpacaran selama enam tahun. Menjalin hubungan asmara layaknya sepasang kekasih. Tak terpisahkan. Ikatan mereka benar-benar begitu erat.

Malam yang Gemerlap [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang