hal pertama

270 29 2
                                    
















"doyoung, tumben jam segini." kata yujin heran. dia melirik jam tangannya, lima menit lagi masuk. biasanya doyoung datang minimal lima belas menit sebelum bel masuk berkumandang.

"mules gue." kata doyoung terus masuk ke kelas. jalan ke bangkunya yang ada di barisan kedua di deret kedua, sebelahan sama yuna, sambil memegang pinggangnya yang sedari bangun tidur itu sakit.

"gue kira lo ga sekolah masa. gue udah spam jeongwoo nanyain lo." kata yuna setelah doyoung duduk di sebelahnya. kemudian dia nunjukin roomchatnya dengan jeongwoo yang ga dijawab, cuma diread.

"itu dia juga panik." bisik doyoung ga enak. "tadi udah mau ke rumah kalo aja gue ga dateng duluan."

"ketemu di parkiran?"

doyoung mengangguk pelan. kemudian ngeluarin alat tulisnya pelan-pelan karna pinggangnya masih kerasa sakit. juga mules. padahal udah minum obat pereda nyeri. mungkin belum bereaksi pikirnya.

"lo kenapa sih? datang bulan?"

doyoung gelengin kepalanya, "ngga tau deh. baru selesai dua minggu lalu. kalo pun iya, palingan besok datengnya. baru nyeri sih." katanya.

"ke uks aja gimana?"

"ngga ah, ntar diliat jeongwoo."

"latian ya?" tanya yuna. doyoung ngangguk.

doyoung ini tipikal cewek yang bakalan berusaha ga bikin pacarnya khawatir. apalagi ini jeongwoo, orang yang liat doyoung atau dapet laporan doyoung ke uks aja, langsung panik dan bakalan nyusul.

karna doyoung ga mau jeongwoo sampai skip latian basketnya, mending dia di kelas aja. toh dia ga perlu pura-pura baik-baik kayak di parkiran tadi.

"terus di parkiran tadi gimana lo ngadepin jeongwoonya?"

"pura-pura, hehe." jawab doyoung terus nyengir.

ga lama kemudian, bel jam pelajaran pertama bunyi. disusul dengan guru fisika wanita mereka yang sebelum masuk kelas juga udah senyum manis.

selama satu jam pelajaran ini, doyoung gelisah. bahkan keringatnya udah bercucuran. yuna di sebelahnya udah panik, tapi doyoung selalu bisik bilang dia baik-baik aja. toh perutnya ga sakit lagi, cuma ngerasa mual karna ga sempat sarapan.

"bu." panggil yujin sambil mengangkat tangan. "saya izin bawa doyoung ke uks boleh tidak, bu? doyoung masuk angin."

bu seulgi noleh dan ngangguk. terus yuna langsung bergerak narik doyoung yang udah pucat pasi buat keluar kelas. disusul dengan yujin yang udah bawa minyak kayu putih punya doyoung sendiri.

"ngga usah padahal." bisik doyoung.

"lo tuh ya, bandel banget." omel yujin.

"gue gapapa suer." bisik doyoung lagi. kali ini sambil senyum.

"gapapa gimana sih?" tanya yuna.

doyoung ga jawab lagi, kepalanya pusing. penglihatannya mendadak buram. juga kakinya yang tiba-tiba melemah ga sanggup nopang tubuhnya lagi.

"EH EH!" teriak yujin refleks sambil nahan badan doyoung yang tiba-tiba merosot. "tolongin woy!"

entah keberuntungan doyoung lagi jalan-jalan kemana, bikin murid yang ada di lapangan outdoor kompak noleh ke arah mereka setelah yujin teriak.

jeongwoo di sana.

lagi megang bola basket, yang langsung aja dia lepas setelah dia micingin matanya ngeliat siapa yang jatuh. dan ternyata doyoung, pacarnya sendiri.

Brown [JEONGBBY GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang