Pertemuan Pertama

3 1 0
                                    

"Di antara senyap yang memenuhi ruang, Pertemuan pertama kita seperti awal dari cerita yang sedang dirangkai."

---


Di pagi yang cerah, Gadis cantik bernama Rhea yang hanya tinggal bersama Ibu dan Adiknya yaitu Reina sedang bersiap siap untuk berangkat ke kampus. Sebelum itu, Rhea membantu ibu nya menyiapkan sarapan untuk ia, ibu dan adiknya.

Selesai menyiapkan sarapan, Rhea memanggil sang adik untuk sarapan bersama, "Rei, Ayo sarapan dulu sebelum telat ke sekolah."

Sang adik pun muncul dan kemudian bergabung untuk sarapan bersama. Tak membutuhkan waktu lama, Sarapan pun selesai, Rhea berpamitan kepada sang ibu untuk berangkat ke kampus.

"Ma, Aku berangkat dulu ya ke kampus. Oh iya, Aku juga pulang agak telat, Karena langsung ke tempat kerja." Ujarnya sembari berpamitan.

Mama tersenyum, "Iya gapapa, Jangan kemaleman ya pulangnya, Re."

"Siap, Ma." Hormatnya kepada sang ibu dan tersenyum.

Rhea pun memutuskan untuk berangkat ke kampus nya, Di perjalanan menuju kampusnya, Rhea merasa gugup dan bersemangat juga untuk menghadapi hari ini.

"Ya Allah, Semoga aja hari ini menjadi hari yang baik."

Sesampainya di kampus, Rhea berjalan di koridor sambil melihat semua orang yang sedang melakukan aktivitas nya masing masing. Tanpa sengaja, Tatapan Rhea jatuh pada seorang laki laki yang berdiri sendirian di sudut kelas.

Rhea tau itu adalah Arzen, Sosok laki laki yang terkenal dingin dan sulit sekali didekati oleh siapapun. Meskipun demikian, Rhea merasa tertarik untuk mengenal Arzen lebih jauh.

Tanpa babibu, Rhea memutuskan untuk menghampiri Arzen dan menyapanya dengan ramah, "Selamat pagi, Arzen." Sapanya dengan senyuman.

Arzen menatap wajah Rhea sekilas, Lalu berlalu begitu saja meninggalkan Rhea sendirian. Tapi itu tidak membuat Rhea patah semangat, Ia akan terus mencari tau apa yang membuat Arzen seperti itu.

"Zen, Aku tau dibalik sifat dingin dan ketegasan kamu itu, Pasti ada alasan yang membuat kamu jadi seperti ini kan."

Rhea pun masuk kedalam kelasnya dan mulai fokus untuk mengikuti pelajaran hari ini.

Jam terus berjalan, Rhea telah sampai di akhir pelajaran nya, Kelas pun ditutup. Karena hari sudah mulai siang, Rhea memutuskan untuk memesan sebuah aplikasi ojek online.

"Mana ya, kok belum dateng juga abangnya." Keluh Rhea.

Di waktu yang bersamaan, Seseorang yang tak lain adalah teman beda kelasnya datang dan menawarkan Rhea untuk pulang bersamanya menggunakan motor. Rhea pun tersenyum ramah dan menerima tawaran temannya, "Baiklah, Aku akan ikut denganmu."

Saat Rhea hendak naik ke motor temannya, Rhea tak sengaja melihat Arzen yang berdiri di parkiran dengan wajah datar dan dingin, tanpa ekspresi yang jelas di wajahnya.

Rhea yang melihat Arzen dari kejauhan merasa gelisah dan tidak yakin apa yang Arzen pikirkan saat melihat nya. Meskipun begitu, Rhea mencoba untuk tenang dan naik ke motor milik temannya.

"Udah kan, Re?" Tanya temannya.

Rhea yang merasa ditanyapun menjawab, "udah kok, ayo berangkat, gue takut telat."

Tanpa menunggu lama, Teman Rhea pun tancap gas meninggalkan kampus. Diperjalanan, Rhea tak berhenti memikirkan Arzen.

"Aku ingin tahu apa yang Arzen pikirkan tadi."

Dibawah senja yang meninggi, Itu adalah awal pertemuan Rhea dan Arzen yang akan terus berlanjut pun dimulai.

---

Gimana nih part pertama nya menurut kalian?

Jangan lupa untuk vote dan komen biar aku bisa lanjutin cerita nya ya ^⁠^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang