Aku yang awalnya jatuh cinta kepada dia, merasa hidupku berubah dalam sekejap. Semua bermula di suatu siang yang biasa saja, di mana aku tengah duduk di pinggir kelas, menikmati angin sepoi-sepoi. Saat itulah aku melihatnya untuk pertama kali.Dia berdiri ditengah lapangan basket, rambutnya yang hitam legam tertiup angin, berkilau di bawah sinar matahari yang sangat terang. Ada sesuatu tentang ketenangan dan konsentrasi di wajahnya yang membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan.
Saat itu aku membicarakan dia kepada teman-temanku, hingga pada akhirnya salah satu temanku memanggil anak yg sedang bermain basket dia bertanya siapa nama laki-laki yg sudah membuatku kagum itu, kemudian anak itu menjawab "biyan namanya biyan" nama yang bagus ucapku didalam hati sampai menimbulkan senyum tipis dibibir
Hari-hari berlalu, aku mulai menyadari bahwa aku selalu berharap bisa melihatnya lagi di tempat yang sama. Dan seakan semesta mendukung, kami sering bertemu disekolah. Aku terlalu malu untuk mendekat, tapi cukup puas hanya dengan melihat senyum samar yang kadang menghiasi wajahnya.