prolog & cast

2K 70 0
                                    

annyeong all, ini cerita versi setelah di rombak atau di revisi yaa..

happy reading all..

"Ayah, maafin Jean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah, maafin Jean.." sosok bernama Jean itu berkata lirih, dengan tatapan kosong ia melihat ke arah rintikan hujan yang terus menimpa nya.

"Ayah, maafin Jean, maaf karena Jean bahagia di atas penderitaan ayah.." nada yang terselip rasa penyesalan, air mata tak dapat di bendungi lagi, air yang sedari tadi ia tahan untuk tidak keluar, kini secara perlahan mulai meluruh, ikut berjatuhan bersama dengan air hujan.

Jean menatap hamparan jalan raya yang mulai sepi, hanya beberapa kendaraan yang berlalu lalang. Mungkin karena memang sedang hujan deras dan juga ini sudah tengah malam. Siapa juga yang ingin hujan hujanan di tengah hujan? Jika boleh jujur Jean hanya sedang menjernihkan pikiran yang terus berkecamuk akan kenyataan yang sangat pahit.

Lima menit berdiam diri, tak lama indra pendengaran Jean mendeteksi adanya suara kendaraan yang mendekat, tak ingin ambil pusing, Jean coba abaikan.

Sampai dimana, "astaga Jean!" Jean menoleh, ia mendapatkan sosok yang sangat ia kenal, tengah berdiri di hadapan nya dengan air mata yang mengalir.

"aa zano?" suara Jean nyaris terendam deras hujan, jika saja zano tidak mendekat mungkin saja suara jean benar-benar terendam deras hujan.

Jean dapat melihat mimik wajah khawatir milik zano, ia benci, ia tidak suka melihat saudaranya khawatir akan dirinya, tapi apa boleh ia lah alasan saudara nya yang lain merasa khawatir.

"pulang yuk? yang lain khawatir sama kamu." Zano masih berusaha membujuk Jean walaupun terlihat sia sia, namun siapa sangka jika itu membuahkan hasil.

Di dalam perjalanan, tak ada yang membuka suara antara Zano maupun Jean ke dua nya sama-sama terhanyut dalam kesunyian.

Tak lama berkendara, akhirnya mobil milik zano tiba di pekarangan rumah. Tak membutuhkan waktu lama bagi zano untuk membujuk Jean kembali.

Ketika memasuki rumah, Jean dapat menyaksikan seluruh abangnya berada di ruang tamu, sebagian dari mereka ada yang sudah tertidur, ada juga yang masih terjaga dengan wajah khawatir.

Jean sangat benci pemandangan seperti ini.

"Jean," mendengar nama seseorang yang selama ini mereka tunggu untuk pulang, langsung saja memberi atensi pada Jean.
Jean yang di tatap seperti itu diam membeku.

Rafka, ia adalah orang pertama yang memeluk nya, lalu di susul oleh yang lain, beberapa orang yang tertidur mulai terusik ketika mendengar sedikit keributan yang di buat oleh mereka yang kini tengah memeluk Jean.

Tidak perlu waktu lama bagi mereka untuk terkoneksi, tanpa panjang lebar mereka yang baru bangun tidur itu langsung bergabung memeluk Jean. Jean bingung ingin bereaksi seperti apa.

ZAGASKARA brothers (rombak) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang