Chapter 1

164 25 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Bunda Sofia melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya dan sang suami. Seperti inilah rutinitasnya sehari-hari. Membangunkan suami setelah menyiapkan menu sarapan untuk keluarganya.

"Bangun, Pak tua! Udah siang masihhh aja tidur! " Bunda Sofia melempar bantal tepat di wajah sang suami.

"Enghh, lima menit lagi, sayaang, " Sahut ayah Braga serak sambil membalikkan badannya hingga tidur tengkurap.

"Bangun atau aku siram pake air cucian piring?! " Ancam bunda Sofia membuat ayah Braga buru-buru mendudukkan bokongnya.

"Ya ampun, Bun. Romantis dikit bisa ngga sih? Aku tuh pengin gitu bangun pagi disambut senyuman manis kamu terus dicium pipinya supaya aku langsung fresh," Keluh ayah Braga dibalas delikan tajam oleh sang istri.

"Ohhh, kamu mau aku romantis gitu? Boleh boleh, sini, " Ayah Braga sontak tersenyum sambil menutup matanya. Bersiap untuk dicium istri tercinta.

"Noh! Cium aja sampe puas! " Bunda Sofia membekap wajah sang suami dengan bantal lalu pergi begitu saja tanpa mendengar protesan sang suami.

"Bundaaaa! Tega banget sama suami sendiri! " Seru ayah Braga.


Kembali dengan bunda Sofia yang sekarang sedang tertawa puas hingga membuat anak sulungnya terheran-heran. Noel menatap sang bunda penuh tanda tanya, apalagi setelah mendengar suara menggelegar milik ayahnya.

"Kenapa sih, Bun?" Tanya Noel penasaran.

"Hahaha, ayahmu itu susah banget di bangunin jadi bunda kerjain deh! " Jelas sang bunda dengan tawa ringannya.

"Ada-ada aja tingkah orang tua, " Sahut Noel sambil menggelengkan kepalanya.

"Si kembar belum bangun, Bang? " Tanya bunda Sofia sambil membantu anak sulungnya menyiapkan sarapan.

"Udah kok, Bun. Aku ancem mereka dikit soalnya susah banget dibangunin, " Sahut Noel sambil menggelengkan kepalanya.

"Lah, emangnya semalem kalian abis ngapain sampe susah dibangunin gitu?!" Cerca si bunda.

"Nonton pertandingan bola, Bun. Eits, aku udah tegur mereka kok, cuma Gavin sama Lian aja yang bandel, " Jelas Noel sebwlum sang bunda ngomel.

"Heran banget bunda sama adik kembar kamu itu, " Dumel bunda Sofia.

"Oh iya, Bun. Hari ini aku pulang ke apart, ya? Ada beberapa tugas aku yang ketinggalan di sana soalnya, " Izin Noel dengan raut wajah memelas.

"Boleh, asal bunda yang anterin kamu ke sana," Sahut sang bunda dengan senyum manisnya.

"Bundaaa, aku udah gede. Lagian aku ke apart juga bawa motor. Kalo Bunda ikut, masa iya aku boncengin?" Keluh Noel dengan tampang masam.

"Ihhhh gue ikut, " Tiba-tiba suara Lian terdengar membuat Noel dan sang bunda menoleh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keluarga Masa Gini? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang