Kotak Makan (1)

14 1 1
                                    

Akutagawa sedang belajar memasak bersama Gin di dapur sore ini. Sejak Port mafia dan agensi detektif melakukan gencatan senjata, Akutagawa selalu mencoba mengambil perhatian Dazai dengan cara memberinya makan siang buatan sendiri dan hal lain yang mungkin akan disukai oleh Dazai. Akutagawa selalu menyempatkan dirinya untuk memasak di siang hari lalu mengantarkannya kepada Dazai. Selain itu, Akutagawa juga selalu membelikan Dazai perban kesukaannya hanya agar bisa diakui olehnya.

Sudah 2 Minggu berlalu. Tanpa diketahui oleh Akutagawa, Dazai terkadang memberikan makanannya kepada Atsushi sehingga ia bisa berhemat uang makan. Selain itu, Dazai juga tidak pernah berlaku ramah pada Akutagawa. Terkadang dia keluar terlebih dahulu sebelum Akutagawa muncul untuk memberinya makan siang, atau dengan sengaja membuang makanan Akutagawa di depan matanya.
Akutagawa juga sering mampir ke tempat agensi karena ingin menemui Dazai. Meskipun begitu, Dazai tidak pernah mau mengakui Akutagawa, dan mungkin tidak akan pernah.

Setelah selesai dengan masakannya, Akutagawa segera menghias dan membungkus kotak makan siang itu dengan rapi. Waktunya untuk mengantarkan makan.
Akutagawa berjalan dengan harap-harap bahwa hari ini Dazai akan menghela nafas dan menyerah untuk bersikap keji padanya, lalu mengatakan bahwa Akutagawa adalah orang yang hebat. Dia sedikit tersenyum memikirkannya.
Kantor agensi detektif sudah terlihat, dia mempercepat langkahnya namun seseorang menabraknya dan tanpa Akutagawa sadari, orang itu menancapkan pisau di dadanya.
Sial, dia lengah-

Akutagawa menekan dadanya yang kini sudah mengeluarkan darah, menekannya dengan harapan darah itu akan berhenti mengalir. Kotak makan siang yang dia buat kini terjatuh berbarengan dengan darah yang menyembur keluar dari mulutnya karena batuk. Pandangannya buram, nafasnya berat, dan tubuhnya lemas. Akutagawa kini terjatuh dan pingsan berlumuran darah.

--------

Darii kantor agensi, Atsushi melihat orang-orang berkerumun seolah sedang menyaksikan sesuatu. Dazai menghampirinya lalu ikut melihat kerumunan itu.
"Apa terjadi sesuatu disana?" Atsushi angkat bicara.
"Entahlah, mungkin ada pengamen menyanyikan lagu iwak peyek" Dazai tidak terlalu peduli lalu kembali berjalan menuju meja Kunikida untuk menjahili nya.

"Apakah Akutagawa tidak datang hari ini?" Kunikida mencoba mengalihkan perhatian Dazai agar dia tidak mengganggu pekerjaannya.
"Tidak peduli" Dazai menjawabnya dengan acuh. Dia tidak peduli jika Akutagawa menyerah padanya. Atau mungkin, dia takut hari itu akan terjadi. Hari dimana Akutagawa akan berhenti meminta pengakuan darinya, hari dimana Akutagawa akan menjauh darinya, dan hari dimana dia akan kehilangan Akutagawa.

"Atsushi-kun, ayo kita makan siang."
Karena Kunikida membahas Akutagawa, Dazai akhirnya berhenti mengganggunya lalu beralih kepada Atsushi.

"Ayoo Dazai-san"
Mereka berdua pun bergegas untuk mencari makan siang. Sembari mencari makan, Atsushi juga menyempatkan diri untuk melihat lokasi kerumunan tadi. Dia melihat ada darah bercucuran disana, dengan penasaran Atsushi pun segera bertanya kepada pemilik toko tentang darah tersebut.

"Kenapa disana ada darah bu?"

"Tadi ada pemuda yang ditusuk disana"

Pemuda?

"Katanya dia membawa kotak makanan namun malah ditusuk oleh seseorang. Mungkin dia ingin mengantarkan kotak makan itu kepada temannya?"

Kotak makan?

Dazai diam-diam mendengarkan percakapan Atsushi dan pemilik toko, perasaannya tidak enak. Apa alasan Akutagawa tidak datang adalah ini?
Tunggu, sejak kapan dia peduli tentang Akutagawa? Dia menggelengkan kepalanya berharap pikiran buruk itu menghilang.

Setelah berterima kasih kepada pemilik toko, Atsushi segera menghampiri Dazai dan melanjutkan pencarian makan siangnya.
"Dazai san, apa kamu pikir Akutagawa akan ditusuk dengan mudah oleh orang asing?" Atsushi bertanya-tanya, entah kenapa dia juga khawatir kepada Akutagawa.
"Dia tidak pernah lengah, dia selalu siaga, ditusuk oleh pisau juga tidak akan membuatnya mati." Yahh, Dazai tahu itu. Akutagawa adalah orang hebat, dia bisa menjadi orang terkuat jika dia bisa menahan sedikit rasa haus darahnya.
"Benar juga, aku sedikit  tenang sekarang" Atsushi percaya kepada Dazai karena Dazai dan Akutagawa memiliki hubungan yang tidak bisa ia jelaskan, apalagi Dazai san sudah mengenal Akutagawa dari lama.
Mereka pun melanjutkan acara mencari makan siang mereka tanpa mereka ketahui bahwa apa yang mereka takutkan telah terjadi.

---------

Akutagawa kini berada di rumah sakit ditemani oleh adiknya, kondisi Akutagawa benar-benar memprihatinkan. Selain karena luka tusuk di dadanya, kondisi paru-paru Akutagawa ternyata juga sudah memburuk. Akutagawa diberikan selang oksigen untuk membantunya bernafas, kondisinya benar-benar memprihatinkan.
Gin hanya bisa pasrah, dia sudah tahu bahwa hari ini akan datang. Bekerja menjadi penjahat, bermain-main dengan senjata, bahkan penyakit yang menggerogoti nya dari kecil. Salah satunya bisa saja menjadi ancaman kematian kakaknya. Dan, hari itu kini tiba.
Namun Gin tahu kakaknya akan bertahan lebih lama, karena hari ini bukan hari pertama kematian menjemputnya.

"Kak, ayo belajar memasak lagi" Gin menggenggam tangan sang kakak, mengusapnya berharap kelembutan itu bisa dirasakan olehnya. Gin diam-diam menangis, hidup terlalu kejam untuk dijalani sendirian, dia butuh kakaknya untuk menjalani kehidupan bersama.

---------




Haloooo readers, penulis kembali setelah sekian lamaa. Maaf baru muncul lagi karena ada 1 dan lain hal yang membuat penulis tidak bisa menulis cerita.

Cerita ini dibuat dadakan seperti tahu bulat, jadi apabila ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Penulis juga terbuka untuk kritik saran dan masukan tentunyaa agar penulis juga bisa berkembang.
Aniway bab ini memiliki lanjutan loh, kalian mau happy ending atau bad ending nih?

Selain itu penulis juga mau buat cerita angst lain dengan ship yang berbeda, kira-kira readers ada saran ship? Atau mau setia sama dazaku nih?
Kalau penulis sih sedang tergila-gila dengan GTA5 nya TNF, penulis juga suka ship dari beberapa anime sport seperti ushiten dari haikyuu, kainess dan nagireo dari blue lock, dll.

Jangan lupa komen ya untuk kelanjutan bab dan ship selanjutnya, thank youu readers ♡´・ᴗ・'♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't go, please. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang