Guntur dan petir|sunsun

2.2K 61 1
                                    

"maafkan aku"
Pemuda bersurai merah itu membungkukan badan berkali-kali
"Aku sedang buru-buru ini nomorku nanti tolong hubungi aku, aku akan bertanggung jawab"
Sekali lagi pemuda bersurai merah tersebut membungkuk lalu berlari meninggalkan pemuda yang ditabraknya tadi

"Aku harus lulus kali ini jika tidak aku akan benar-benar hidup dijalanan"
Pemuda bersurai merah yang bernama Kim sunoo tersebut adalah pemuda biasa yang sedang mencari pekerjaan, sejak ia lulus 1 tahun yang lalu ia sedikit kesulitan untuk mencari pekerjaan sehingga menyebabkan ia kesulitan ekonomi, pegangannya pada saat ini adalah beberapa kerja paruh waktu yang ia lakukan namun tentu saja itu tak cukup jika kau seumuran dengannya yang masih menyewa apartment di kawasan seoul

"Peserta nomor 24"
Itu dirinya jadi Kim sunoo bergegas masuk ke ruang interview
"Kim sunoo, benar?"
"Benar pak"
"Kami sudah membaca resume mu, bisakah kamu menjelaskan kenapa kami harus menerimamu?"
Saat sunoo akan menjawab ia berusaha menatap satu persatu pewawancaranya saat matanya bertemu pandang dengan pemuda dengan mole di bagian hidungnya ia sedikit terkejut namun berusaha tetap profesional hingga sesi wawancara berakhir
.

.

.

"Kau akan pulang?"
Itu pemuda tadi, pemuda yang ia tabrak lalu yang ia temui saat sesi wawancara tadi
"Hujannya sangat deras, kau bawa payung atau semacamnya"
Sunoo menggeleng, ia mana tau kalau langit akan sangat bersedih hari ini dan sialnya jarak halte bus dari kantor mewah yang sedang ia pijaki ini lumayan jauh jika harus berjalan kaki
"Mau kuantarkan?"
Sunoo mengikuti arah pandang dari pemuda di sebelahnya
"Tidak perlu tuan, itu akan merepotkan aku sudah tidak sopan saat tadi pagi tanpa sengaja menyenggol anda, maafkan aku sekali lagi"
Sunoo kembali membungkuk lebih dalam kali ini

"Tak masalah, aku sekalian ingin membicarakan hasil wawancara tadi "
Sunoo tentu saja tergiur akan tawaran itu, ia akan mendapat bocoran kan tentang interviewnya?jadi tanpa memikirkan lebih lama lagi sunoo mengangguk dan mengikuti pemuda tersebut ke dalam mobilnya

Sunoo gembira saat pemuda yang memberinya tumpangan memberi tahu bahwa kemungkinan besar ia akan mendapatkan posisi tersebut walaupun belum pasti, sunoo sudah sangat senang mendengarnya dengan obrolan yang berlangsung kurang lebih 30 menit membuat keduanya nampak akrab yang kemudian sunoo ketahui nama pemuda yang telah baik kepadanya ini adalah sunghoon

"Nah ini rumahku, mau mampir dulu?"
Sebenarnya sunoo hanya basa basi, siapa sangka jika sunghoon mengiyakan ajakan tersebut jadi disinilah mereka sekarang

"Minumlah, maaf aku hanya dapat menyediakan ini"
Sunghoon mengangguk dan tersenyum
Duaaarrr
"Aaaahhh"
Sunoo terkejut hingga berteriak sangat kencang saat tiba-tiba suara guntur yang disertai mati lampu melanda kediamannya, sunoo tanpa sadar reflek memeluk pemuda disampingnya
"Hey tak apa, itu hanya guntur dan mungkin ada sesuatu yang terjadi pada listriknya akibat guntur itu"
Sunghoon mencoba menenangkan sunoo dengan cara mengusap-usap punggungnya

Guntur dan petir diluar masih bersahut sahutan yang membuat sunoo tak beranjak sedikit pun dari posisinya saat ini hingga lampu menyala barulah sunoo sadar bahwa ia sedang berada pada pangkuan sunghoon
"Ah maaf aku tak sengaja"
Saat sunoo ingin turun dari pangkuannya sunghoon justru menahannya
"Maafkan aku sunoo tapi kau cantik sekali"
Sunghoon berkata sambil meremas pelan pinggang sunoo

Sunoo bergeming pada tempatnya ikut memandang wajah rupawan yang hanya berjarak beberapa centi darinya bahkan hembusan nafas keduanya terasa pada permukaan wajah masing masing

Sunghoon mendekatkan bibirnya "bolehkah?" Dengan tetap membelai dan sesekali meremas pinggang ramping sunoo

Saat sunoo menganggukkan kepalanya sunghoon langsung menyambar bibir Semerah Cherry tersebut menghisap atas dan bawah hingga bibir itu membengkak dengan nafas yang semakin memburu keduanya berlomba untuk menunjukkan siapa yang paling menginginkan diantara mereka
"Aaah sunghoon"
Sunoo rasa ia sudah gila sebab saat lidah panas sunghoon menyapa leher dan tulang selangkanya ia merasa ia tak berada dibumi lagi, rasanya begitu candu terlebih dengan tangan sunghoon yang mulai naik menuju putingnya yang masih tertutup oleh kemejanya
"Ngghh"

Sunoo benar-benar sudah kehilangan kewarasan sebab sekarang sunoo sedang menggesekkan pantatnya dengan kejantanan sunghoon yang ia yakin berukuran besar sebab begitu terasa menekan pantatnya
"Oh my ini gila"
Ya benar ia gila sebab sunghoon sudah membuka pakaian atasnya lalu menghisap putingnya yang sudah menegang, sunghoon sangat pandai memainkan kedua putingnya baik dengan tangannya maupun dengan mulutnya hingga membuat sunoo menekan kepala sunghoon lebih dalam pada puncak dadanya

"Kau suka?"
Tentu saja, sunoo ingin menjawab dengan lantang namun saat tangan sunghoon mulai memasuki area sensitifnya sunoo hanya bisa mendesah
"Nggh aahh"
"Kau sudah pernah melakukannya?"
Sunoo menggeleng ribut, tangan sunghoon bermain-main pada lubang senggamanya
"Aahhh nghhmmm"
"Kau izinkan aku untuk memasukkannya?
Sunoo sudah tidak dapat berpikir jernih jadi saat satu jari sunghoon yang sunoo yakinin terlapisi kondom masuk sunoo menjerit tertahan
"T-tunggu sebentar ini sakit"
Sunghoon memandang wajahnya yang memerah sempurna dengan bibir yang membengkak segera sunghoon cium bibir plump milik sunoo untuk mengalihkan rasa sakitnya yang sedang menggerakkan tangannya dibawah sana
"Aahh sunghoon mhhhm"
Saat dirasa sunoo sudah rileks sunghoon menambahkan satu jarinya hingga sunoo berteriak nikmat jari jemari sunghoon berhasil menemukan titik manisnya
"Aahh ya disana ini nikmat"
Sunoo bergerak berlawan arah dengan jari sunghoon yang bergerak semakin cepat
"A-aku akan  a-kuu-"
"Keluarkan sayang"
"Aaaahh"
dengan begitu keluarlah cairan nikmatnya

Sunghoon mengecup pelan bibir sunoo lalu membuka seluruh pakaiannya dan celana sunoo yang hanya terbuka hingga pahanya saja
"Kau ingin lanjut?"
Sunoo yang masih merasakan euforia membuka matanya lalu melihat tubuh sunghoon dari atas hingga bawah yang membuat wajahnya memerah seketika
"Kau yakin itu akan muat di dalam ku?"
"Kau tak kan tau jika belum mencoba, bagaiman ingin mencobanya?"
Dengan malu-malu sunoo mengangguk
"Dimana kamarmu?"
Sunoo menunjukkan salah satu ruangan dan dengan segera sunghoon menggendong sunoo koala menuju ruangan tersebut

"Aahh hoon pelan, ini sangat sakit"
Sunghoon sedang mencoba memasukkan kebanggaannya pada lubang ketat milik sunoo
"Kau harus rileks agar aku bisa masuk sepenuhnya"
Sunghoon kemudian mencium sunoo dan menmainkan puting sunoo agar sunoo dapat merasakan nikmat
"Aaahh sunghoon"
Sunoo berteriak hingga tanpa sadar mencakar punggung sunghoon karena sunoo merasa badannya seperti terbelah dua saat ini, dapat sunghoon lihat air mata sunoo membasahi pipinya
"Maafkan aku, ini tak akan lama"
Sunghoon menciumi seluruh wajah sunoo serta merabai seluruh bagian tubuh sunoo yang dapat ia jangkau
"Uuhh nghmm"

Saat sungghoon mendengar desah pelan dari sunoo barulah sunghoon memaju mundurkan penisnya dengan pelan
"Aahh sunghoon, l-lebih cepat kumohon"
Sial, sunoo dengan muka memohonnya adalah kelemahan sunghoon sebab sekarang sunghoon menggila dengan menghujam sunoo dengan kecepatan penuh
"Aah sunghoon aahh aahh"
Desahan sunoo adalah suara termerdu yang pernah ia dengar ia ingin mendengar desahan tersebut setiap hari
"A-aku"
Sunghoon tau sunoo akan segera sampai lubang ketat miliknya berdenyut hebat
"Sebentar lagi, tunggu sebentar lagi"

Sunghoon mempercepat tempo gerakannya, memegang kedua tangan sunoo disisi kiri dan kanan kepala sunoo, memperhatikan sunoo yang menikmati setiap hujamannya hingga air liur membasahi dagunya, mata yang hampir memutih sebab terlalu nikmat menyodok titik manisnya sunoonya sangat seksi sekali saat ini sial
"A-aku"
Sunoo menggeleng tanda ia tak mampu menahan kenikmatan ini lebih lama
"Bersama sayang"
"Aaahhh sunghoon"
"Fuck, sial Kim sunoo"
Dengan 3 hentakan kuat yang sunghoon lakukan keluarlah cairan nikmat keduanya, sunoo berteriak sangat nyaring saat pelepasannya tiba dengan sunghoon menggeram pada telinga sunoo yang sumpah demi apapun sangat seksi bagi sunoo
"Ahh"
Sunoo mendesah pelan saat sunghoon melepaskan penyatuan keduanya lalu menciumi seluruh wajahnya
"Kau cantik sekali sunoo, terimakasih"
Sunoo sudah sangat lelah jadi ia hanya menggumam yang membuat sunghoon merasa gemas sendiri

Sekali lagi ia mencuri ciuman pada bibir membengkak sunoo memberi keduanya selimut lalu ikut menyusul sunoo pada dunia mimpi dengan berpelukan.

Hallo aku bawa oneshoot sunsun kali ini i'll apreciate it if you want to give me some review 🙌
See you next time xoxo

sunvilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang