"Yah, ponselnya Tiara rusak ni ma gamau hidup, gimana?" Aku mengotak atik ponsel. Aku menggunakan ponsel nokia. Itu ponsel paling keren yang aku tau. Tahun ini aku akan masuk smp.
"Kamu bawa aja ponsel kamu ke pak Bayu, beliau serba bisa, tau rumahnya yang mana?" Tanya mama.
"Tau ma, selang 3 rumah dari rumah kita? Yang banyak motor, mobil dan kipas angin di depan rumahnya?"
Mama membalas dengan anggukan.
Aku segera menuju ke rumah Pak Bayu. Ini kali pertama aku berjumpa dengan beliau, dikarenakan kami sekeluarga baru pindah ke desa ini sekitar 2 minggu yang lalu.Rumah Pak bayu luas, bersampingan dengan bengkel tempatnya mengotak atik barang. Bengkel tersebut terlihat lumayan bersih walapun terdapat noda oli di lantai akibat baru selesai mengganti oli motor.
"Assalamu'alaikum Pak Bayu, saya ingin memperbaiki ponsel saya pak!"
" Oh nak tiara ya? Yang baru pindah kesini?"
"Iya benar pak," Aku tersenyum lebar."Sini ponselnya, biar bapak liat!" Aku memberikan ponselku kepada Pak Bayu.
"Oh ini baterainya harus di ganti nak, gimana mau diganti?"
"Boleh pak, mahal gak pak?" Aku takut mahal harganya, dikarenakan uang yang aku bawa hanya 15ribu. Walapun rumahku dekat. Aku sedang mager untuk bolak balik."Oh 5rb aja ini," Sontak aku terkejut. Ganti baterai harganya cuma 5ribu???
"Serius pak? Bapak gak lagi becanda?" Tanyaku untuk memastikan.
"Betul betul betul, ini diskon karena tiara baru pertama Kali ke sini." Senyum pak bayu membuat hatiku tenang, dan senyumku makin lebar, bagaimana tidak, dengan lebih uang 10 ribu aku bisa menabung.
"Bentar ya bpk ambil dulu di dalam baterainya, kamu duduk aja dikursi itu!" Pak baru menunjuk ke arah kursi sebelum memasuki bengkelnya.
Tiba-tiba...
Deg...
Hati ini melirik ke arah lelaki yang baru saja keluar dari rumah Pak Bayu, menuju ke bengkel. Lelaki bertubuh tinggi, putih, ganteng, dan wajahnya mirip dengan Pak Bayu, dan sepertinya ia lebih tua dariku.Ia keluar dari bengkel. Melirik ke arahku dan menghampiriku.
"Aduh, kenapa abang itu kesini? Gimana ini?" Batinku, aku melirik ke segala arah agar tidak salting.
"Ini, kue untuk kamu, bapak yang suruh bawa." Lelaki ini meletakkan sepiring kue basah di sampingku, dan ia segera pergi tanpa aba-aba.
"Makasih ya.." Jawabku pelan, apakah ia mendengarkan atau tidak, aku tidak tau.
Aku masih melihat punggungnya yang berlari keluar dari perkarangan rumahnya. Dia mau kemana?
"Ekhem, liat apa nak? Serius banget." Pak Bayu memegang dagunya.
Aku terkejut, "Oh itu pak, ada pesawat tadi, tiara mau liat, itu pesawat apa."
"Ooo, ini dah bapak ganti baterainya." Pak Bayu memberikan ponselku.
Aku pun memberikan uang 5 ribu ke Pak Bayu.
"Hati-hati di jalan ya nak, kalau ada yang kasih permen jangan mau yaa!" Nasihat dari Pak aku hanya aku balas dengan senyuman. Dan Aku pun pulang ke rumah.°------______-------°
Terima kasih sudah baca cerita aku, gimana menurut kalian? Apakah seru?Mohon maaf jika penulisan cerita ini memiliki kesalahan, baik dalam penulisan maupun makna🙏🏻
YOU ARE READING
Bolehkah Ia
RandomSeorang gadis cilik yang menyukai tetangganya sendiri selama 15 tahun dalam diam. Bagaimana kelanjutannya? Apakah mereka bisa bersama?