60

4.8K 721 80
                                    

Kini Christy sudah sampai di pekarangan rumah jesi, ia juga sudah memberitahu jesi bahwa ia sudah sampai, lalu ia berjalan ke pintu utama lalu mengetuknya.

" Eh Christy ?, ayo masuk " ucap indah mamanya jesi.

" Eh iya tan " ucap Christy.

" maaf ya tan, aku datang ke sini tapi nggak bawa apa-apa, tadi niatnya mau beli martabak tapi belum ada yang buka " lanjutnya.

" Astaga, nggak papa syang, nggak harus bawa apa-apa juga kalau mau datang kesini, anggap aja ini juga rumah kamu" ucap indah.

" Hehehe iya tan " ucap Christy tertawa canggung, terkadang ia merasa kalau keluarga jesi terlalu berlebihan ke padanya.

" Mau ketemu sama jesi kan ? " Tanya indah.

" Iya tan, jesi-nya ada ? " tanya Christy basa-basi padahal dia juga tau kalo jesi ada di rumah.

" Ada, dia lagi di kamar, tadi dia turun-turun mukanya cemberut, terus misuh-misuh gitu, giliran di tanya kenapa bilangnya nggak papa, kalian lagi berantem ? " tanya indah.

" Nggak kok tan, cuma ada sedikit salah paham aja " ucap Christy.

" Ya udah, kamu sana gih ke kamar jesi ada di lantai dua kamar yang pintunya warna coklat, ada namanya juga di situ, kalau nanti dia sedikit cerewet maklumin aja dia lagi datang tamu soalnya" ucap indah yang di balas anggukan oleh Christy.

" Ya udah Kalau gitu aku izin ke kamar jesi dulu ya tan " ucap Christy.

" Iya " ucap indah tersenyum.

Setelah mendapat izin dari indah Christy pun langsung naik ke atas mencari kamar jesi, dan setelah menemukannya ia mengetuk pintu itu namun tidak ada jawaban, ia pun mencobanya lagi namun hasilnya tetap sama.

" Dia tidur apa gimana ? " gumam Christy. Lalu ia mencoba memegang handle pintu dan membukanya dan ternyata pintunya tidak di kunci.

" aku buka ya ? " lanjutnya. Ia pun membuka pintu itu dan memasukkan sedikit kepalanya, nampak lah jesi yang sedang duduk di atas ranjang dengan tangan yang ia lipat di depan dada, juga mata yang menatap tajam ke arah Christy.

" Aku masuk boleh ? " tanya Christy yang hanya di balas deheman oleh jesi.

Christy pun masuk dan menutup kembali pintunya, lalu ia berjalan melangkah menghampiri tempat jesi duduk.

" Kamu kenapa, hmm ? " tanya Christy setelah ia duduk di depan jesi.

" Tadi itu siapa ? " tanya jesi dingin.

" Yang mana ? " tanya Christy balik.

" Jangan pura-pura lupa " ketus jesi.

" Haahhh, yang tadi itu bukan siapa-siapa, beneran deh, aku nggak bohong " ucap Christy.

" Aku ngak percaya " ucap jesi.

" Aku harus gimana supaya kamu percaya sama aku, masa iya aku harus nyari orang yang tadi trus bawa dia kesini, kan nggak mungkin " ucap Christy.

" Jujur aja kenapa sih ? " Ucap jesi kesal.

" Astaga " Christy geram sendiri jadinya. " ini semua gara-gara kamu Yesica " lanjutnya gemas dalam hati.

Skip :

" kalau sekarang aku udah di maafin kan ? " tanya Christy.

Saat ini mereka berdua sedang berada di pasar jajanan kaki lima, tadinya Christy mau ngajak jesi jalan-jalan di mall sebagai bentuk permintaan maaf darinya, tapi jesi malah milih jajanan kaki lima, karna itulah mereka berakhir disini.

 ( CH2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang