chapter 24 - our little angel

7.2K 446 7
                                    

Happy reading

---------

Tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka sampai di tempat tujuan,papa yang turun duluan dari mobil kini berjalan cepat bahkan berlari menuju jembatan skypie.

Tanpa di komando,mereka berpencar di sekitaran tempat itu mencari dimana titik lokasi GPS milik Avin. Matteo melihat titik merah di ponselnya tepat berada di depannya,namun saat melihat ke depan tidak ada apapun disana. Saat ingin melangkah,Matteo menginjak sesuatu yang mengganjal. Matteo lantas menunduk dan melihat,matanya membulat sempurna saat melihat sebuah kalung. Dia tau persis bentuk kalung itu dan tau pemilik kalung itu. Kalung itu milik Avin, adiknya.

Matteo mengeratkan giginya,emosi yang disimpan dengan apik kini terlihat. guratan marah terpancar diwajahnya yang kini memerah. Kalung itu dia genggam dengan erat dan berbalik menuju tempat berkumpul mereka di jembatan.

"Aku hanya menemukan kalung ini,aku rasa penculik itu tau jika di kalung ini terdapat GPS. Aku rasa mereka membuangnya karena mereka tau kita akan melacak keberadaan mereka dari kalung ini." ucap Matteo memperlihatkan kalung itu pada mereka.

Terlihat guratan emosi terpancar diwajah mereka,tangan mereka mengepal dengan deru nafas yang cepat pertanda emosi mereka akan meledak kapan saja. Bahkan para bodyguard yang ikut pun menahan sesak karena berada disekitar mereka.

"Cari terus keberadaan baby,lacak cctv yang berada di area taman dan sekitarnya. Dan untuk kalian semua..." tunjuk papa pada semua bodyguard "Terus lakukan pencarian. Berpencar dan jika ada sesuatu yang mencurigakan segera melapor."

"Baik tuan!" ucap para bodyguard serentak kemudian kembali berpencar.

Salah satu bodyguard mendekat kearah mereka.

"Maaf tuan sebelumnya,saya ingin menyampaikan sesuatu." ucapnya.

Mereka semua segera menoleh menatap bodyguard itu.

alis mereka terangkat sebelah guna mempertanyakan ada apa.

"Saya tau ciri-ciri dari orang yang telah menculik tuan muda." ucap bodyguard itu membuat mereka menatap bodyguard dengan Lamat.

"Apa yang kau ketahui?" tanya opa.

"Saat kami mencoba untuk mencegah mereka membawa tuan muda,saya tidak sengaja melihat ada tato angka di dada sebelah kiri. Sepertinya mereka adalah orang-orang yang sudah terlatih dan saya juga melihat ada kalung dengan huruf 'K' di sana." Jelas si bodyguard yang memang kebetulan dia ikut sang tuan hari ini.

"Tato angka dan kalung huruf? siapa?" gumam papa.

Mereka semua berpikir sejenak dan mengingat siapa gerangan orang yang dimaksud bawahan mereka. Hanya satu yang memiliki ciri-ciri yang disebut bodyguard itu. Sebuah nama melintas di pikiran mereka.

"Kizaru!" ucap mereka serentak.

"Ya tidak salah lagi,aku rasa anggota Kizaru yang membuat ulah. Dari semua musuh-musuh kita hanya Kizaru yang berani dan selalu membuat masalah dengan kita." ucap Daddy.

"Rupanya mereka benar-benar tidak mencerna dengan jelas ucapanku dulu." ucap papa yang kini sudah mengepal dengan emosi tinggi.

"Kizaru.... tunggu saja pembalasanku,melukai permataku sama saja kau mengantar nyawamu kepadaku." ucap papa dengan mata yang sudah memerah menahan emosi.

"Marijois" ucap opa diangguki mereka semua.

Sedikit tentang 'Marijois' 

Marijois adalah mansion yang tak kalah besar dari mansion tempat tinggal mereka dan marijois adalah mansion rahasia milik keluarga Pranadipa. Tempat tersembunyi di pelosok hutan yang di kelilingi oleh binatang buas. Bahkan untuk datang ketempat itu pun harus menyebrangi sebuah sungai yang terdapat air terjun. Jangan terkecoh dengan perkataan 'air terjun yang sangat indah',Karena tempat itu adalah hutan terlarang yang sering di perbincangkan orang-orang karena kebringasan serta di anggap tempat terkutuk. Pernah suatu hari salah satu orang ingin memasuki area itu,dan ingin membuktikan bahwa hutan itu sama saja dengan hutan lainnya. Namun baru 2 jam memasuki area tersebut,orang itu langsung menghilang bak ditelan bumi. Karena di sanalah tempat para lelaki Pranadipa melakukan hal keji dan menyeramkan.

Sebenarnya Marijois sangat jarang di kunjungi oleh mereka. Hanya jika ada hal penting yang mendesak sepeti sekarang mereka akan datang ke mansion itu.

------

"Ughh,sakit tangan adek." si bayi buntal itu kini tersadar dari pingsannya akibat bius tadi.

Matanya melihat di sekelilingnya yang terlihat sedikit gelap,bukan karena tidak ada lampu yang menyala namun suasana yang ada di dalam ruangan itu lah yang membuatnya menjadi gelap. cat dinding berwarna hitam sedikit keabu-abuan,furnitur juga yang terlihat berwarna gelap.

Di kamar itu Avin terbangun dan tidak mendapati sesiapapun yang ada di sekitarnya. beruntungnya saat ini tangan dan kaki Avin tidak terikat.

Dengan susah payah Avin turun dari ranjang tinggi itu. Hanya sekedar untuk mengingatkan jika tubuh Avin yang terlihat pendek itu tidak sampai menapaki lantai walaupun sudah terbantu dengan memegangi sprai bahkan selimut.

Butuh perjuangan untuk turun dan pada akhirnya dia berhasil. tungkai kakinya dia bawa menuju sebuah pintu yang juga berwarna hitam.

Avin berjinjit untuk meraih gagang pintu dan setelah berhasil terbuka Avin melongokan kepalanya keluar melihat situasi. merasa tidak ada siapapun di depan kamar Avin segera keluar.

Seperti halnya di dalam kamar tadi,di luar juga tak kalah menyeramkan. Terdapat beberapa senjata api yang di tempel di dinding,lukisan yang tertempel di dinding membuat Avin merinding ketakutan.

Avin berjalan tak tentu arah,kakinya berhenti saat melihat sebuah bayangan kecil yang semakin lama semakin besar. Avin yang panik dan merasa takut langsung mencari tempat yang strategis untuk menyembunyikan tubuh mungilnya.

jantung Avin berdetak kencang ketika dia mengintip dari celah guci besar karena takut saat melihat orang itu yang perlahan berjalan menghampiri tempat dia bersembunyi.

Seorang pria tinggi dengan bahu tegap tengah berdiri membelakangi tempat nya bersembunyi. Avin tidak bisa melihat wajah dari pria itu karena selain pria itu menghadap ke depan suasana di sekitarnya juga hanya ada kegelapan. Penerangan pun hanya sedikit dan tidak bisa membantu menerangi pria itu serta Avin.

"Apa dia masih tidur?" Suara bariton itu terdengar jelas ditelinga Avin.

"Iya tuan,dia berada di ruangan sebelah kamar anda." ucap salah satu bawahan pria itu.

pria yang selalu di panggil tuan itu pun berjalan pergi membuat Avin menghela nafas lega. Avin segera berlari ketika sudah merasa aman. saat menemukan tangga dia langsung turun dengan cepat tanpa tau jika di lantai yang akan ia pijak nantinya terdapat lebih banyak bodyguard yang bertebaran.

Avin berlari saat sudah sampai di lantai bawah dan berusaha tidak mengeluarkan suara agar tidak ketahuan.

"BERPENCAR DAN CARI SAMPAI DAPAT." teriakan menggelegar itu Avin dengar dari lantai atas membuat para bodyguard yang berjaga segera menjalankan titah tuannya.

----------

Sedikit cerita gess,mau curhat nih.😔

Maaf yaa sedikit telat updatenya,aku lagi galau nih. icun (nama samaran author-nim) punya crush udah setahun lebih sih,terus waktu hari Jumat malam sabtu kemarin icun mutusin buat confess sama crushnya icun. Btw icun cewek ya,Icun rela dah nembak dia duluan,daripada menunggu kan. icun cuma mau mastiin perasaan dia aja gimana perasaan dia sama icun. makanya icun beraniin untuk nembak dia duluan,tapi sayangnya di tolak. dia nggak mau sama icun,katanya udah nggak tertarik lagi sama icun. Jadi icun galau 2 hari ini jadi lupa deh sama si bayi buntal. padahal dalam hati,icun juga udah nggak menaruh ekspetasi tinggi untuk diterima,tapi ucapannya itu yang bikin icun sedih. Dulu dia bilang mau sama cewek yang serius bukan cewek yang cuma mau main-main aja. ya udah icun maju,tapi malam itu dianya malah bilang sesuatu yang bikin icun insecure. yaa udah malam itu icun sedih-sedihan sampe pagi. bukan sedih karena di tolak,tapi sedih dengan kata-katanya yang bikin icun sakit hati.

Ya udah deh segitu dulu ceritanya,makasih yang udah baca curhatan icun.

sampai jumpa di chapter selanjutnya. Icun usahakan rajin update.

---------

terimakasih sudah membaca cerita Avin, jangan lupa vote and comment 🥰

tbc

OUR LITTLE ANGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang