Queens Department Store tampak sibuk dengan para pegawai yang hiruk pikuk berlalu lalang pagi itu. Na Bomi ㅡ Sekretaris Haein ㅡ sibuk menyiapkan berbagai tumpukan dokumen untuk keperluan Rapat Direksi yang secara mendadak diadakan tepat pada hari yang sama dimana ia baru diberitahu pagi itu.Rapat Direksi Queens Group adalah rapat penting yang wajib dihadiri para petinggi Queens. Rapat ini biasanya diadakan setiap akhir kuartal kecuali ada hal-hal tertentu yang mendesak.
Fokus Sekretaris Na kemudian terganggu saat telepon di mejanya berdering. "Iya bu ada yang bisa saya bantu ?", responnya sadar bahwa yang memanggilnya itu adalah atasannya.
"Ke ruanganku sekarang".
Hal pertama yang Sekretaris Na rasakan saat memasuki ruangan atasannya itu adalah aura dingin yang sangat kuat ㅡ rasanya seperti akan ada perang dunia ketiga yang akan terjadi pada hari itu.
"Sekarang baru pertengahan kuartal. Sebenarnya apa yang mereka inginkan ? Mereka tidak bisa seenaknya saja mengadakan Rapat Direksi dengan tanpa pemberitahuan seperti ini", ujar Haein yang berhasil memecah lamunan aneh sekretarisnya itu. Dari ucapannya, kita bisa tahu jika Hong Haein sedang marah karena ia baru mendapat informasi penting itu secara mendadak.
"Maaf bu, kami juga tidak tahu. Kemarin tidak ada yang menginformasikan apapun perihal rapat ini pada kami", respon Sekretaris Na membenarkan bahwa tidak ada pemberitahuan apapun sebelumnya. "Tapi kami akan siapkan dokumen-dokumen yang ibu perlukan semaksimal mungkin", lanjutnya mencoba meyakinkan Haein bahwa staffnya bisa diandalkan untuk hal ini.
"Baiklah, tolong siapkan semua laporan dua bulan terakhir. Jangan lupa siapkan juga hasil tinjauan manajemen dan evaluasi bulan ini. Untuk yang satu ini, mereka pasti ingin mencari-cari kelemahan Department Store. Jadi jangan sampai ada yang terlewat atau bahkan tertinggal".
"Baik bu. Setelah semuanya siap, saya akan bawakan ke ruangan ibu", ujar Sekretaris Na lalu kemudian keluar dari ruangan atasannya itu.
Hong Haein masih terduduk di kursi kebesarannya. Seketika, banyak hal yang muncul dipikirannya. Ia jelas tahu maksud dan tujuan dari pelaksanaan rapat dadakan ini. Sebuah alasan yang akhir-akhir ini cukup menganggu pikirannya.
*****
Suasana Rapat Direksi kali ini sangat menegangkan. Pimpinan Hong ㅡ Kakek Haein ㅡ memimpin rapat dengan begitu serius. Tidak ada satupun yang berani menatap matanya. Para pejabat tinggi di perusahaannya itu hanya bisa menunduk dan menghindari setiap pertanyaan yang dilontarkannya.
Ini semua berawal dari indikasi pencucian uang yang terjadi didalam Queens. Pimpinan Hong menerima laporan bahwa ada transaksi mencurigakan diantara jajaran direktur diperusahaannya.
Hingga suasana mencekam itu terpecahkan saat pintu ruang rapat berdenyit terbuka menampakkan wajah cucu perempuannya.
"Maaf saya terlambat. Ada beberapa hal penting yang perlu saya tangani sebelum kesini", jelas Haein yang kemudian duduk dikursi yang sudah disediakan untuknya. Ia sebenarnya terlambat karena ada beberapa dokumen yang belum siap dan ia tidak bisa datang ke rapat itu dengan tanpa dokumennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Home
Fanfictiondisclaimer : spin-off drama korea Queen of Tears, memiliki jalan cerita yang berbeda namun dengan karakter dan latar belakang cerita yang terinspirasi dari Queen of Tears