06

2.7K 201 9
                                    


"Na. Ini kak ren, buka pintunya." Ucap Renjun, pemuda manis itu mengetuk pintu kamar Jaemin beberapa kali.

"Na." Panggil Renjun, terdengar lirih membuat Guanlin yang berada di sampingnya mengusap bahu sang istri.

"Mungkin Jaemin masih butuh waktu, biar dia sendiri dulu, ya?" Bujuk Guanlin, Renjun menatap sang suami dengan mata berkaca-kaca.

Renjun itu sangat dekat dengan Jaemin, jika mereka memiliki masalah pasti akan bercerita satu sama lain. Sejak dulu seperti itu.

"Tapi Nana belum keluar dari kemarin, aku khawatir dia kenapa-kenapa." Lirih Renjun, pria manis itu memeluk Guanlin.

Pandangannya tak sengaja bertemu dengan Winwin, pria manis itu memilih menenggelamkan wajahnya pada dada Guanlin.

Renjun menangis dan Guanlin hanya bisa mengusap punggung sang istri pelan.

Hingga suara pintu terbuka buat Renjun melepaskan pelukannya pada Guanlin, membalikkan tubuhnya dan menatap Jaemin dengan keadaan kacau menatap kearahnya juga.

"Kak ren..." Lirih Jaemin, Renjun mendekat kemudian mendekap tubuh Jaemin.

Pria manis itu menangis, begitu dengan Jaemin. Tangisan mereka bersahutan membuat orang yang mendengarnya ikut bersedih.

"Nana..." Renjun melepaskan pelukannya dan menatap Jaemin, mengusap air mata sang adik.

"Anak Nana dimana, kak ren? Nana ingin bertemu." Ucap Jaemin.

Pria manis itu tak tahu siapa suami dan anaknya karena Winwin tak memberitahunya.

"Nana sudah makan?"

"Jangan alihkan pembicaraan."

"Nana makan lebih dulu, nanti kak ren beritahu. Mau, ya? Nanti kak ren suapi." Ucap Renjun, tangannya terulur merapihkan rambut acak-acakan Jaemin

"Janji?" Jaemin mengangguk.

Renjun tersenyum, ingin membawa Jaemin menuju ruang makan namun Jaemin menolak. Pemuda manis itu ingin makan di dalam saja.

"Kak ren ambilkan sebentar." Jaemin mengangguk, pria manis itu duduk di tepi ranjang menunggu Renjun.

Tak lama Renjun datang dengan nampan yang berisi makanan juga segelas air, kemudian menyuapi Jaemin dengan telaten.

Setelah selesai Renjun merapihkan piring dan gelas, kemudian menjawab pertanyaan Jaemin yang pria itu tahan sejak tadi.

"Namanya Jeno, Lee Jeno." Ucap Renjun saat Jaemin menanyakan siapa pria tampan yang berstatus sebagai suaminya.

"Jeno?" Renjun mengangguk.

"Kamu udah pernah ketemu sama dia, inget yang di minimarket waktu itu?" Jaemin mengangguk.

"Itu Jeno, sama anak kecil yang panggil kamu 'buna'." Lanjut Renjun.

"Kak ren tau?" Renjun mengangguk.

"Kak ren lihat semua, na. Tapi kak ren tak bisa memaksa nana untuk mengingat semua."

Jaemin menundukkan kepalanya.

"Selain di minimarket, Nana juga pernah bertemu dengan Jeno dan Yushi. Kak ren, Yushi anak Nana?" Tanya Jaemin, Renjun mengangguk.

Jaemin mendongak, pria manis itu kembali menangis. Pantas saja ia merasakan perasaan tak biasa saat bertemu dengan Yushi.

Jadi Yushi itu benar anaknya?

Apa Jeno memberitahu jika dirinya adalah ibu kandung Yushi sampai anak itu mengenal dirinya?

secret | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang