“Teman itu ketika di antara kedua belah pihak merasa saling di untungkan, selain itu boleh di pertanyakan”
Happy Reading!
___________________________________________
Definisi temen yang baik itu kaya gimana si? yang selalu ada saat di butuhkan? yang mengerti perasaan kita? yang selalu mendukung setiap pilihan kita?.Amathalea mengacak rambutnya frustasi memikirkan sesuatu yang ada di otaknya. Pertanyaan-pertanyaan yang selalu membuatnya pusing dan bingung harus di jawab dengan apa.
"Sialan! otak gue panas banget!," Umpatnya sembarang.
Laki-laki yang berada di sebelahnya menatap heran. Perempuannya ini terkadang menunjukkan sifat yang tidak biasa. Dia seringkali terlihat frustasi namun dengan ekspresi psycho yang dimilikinya.
Amathalea atau Thale dia merupakan murid kelas 11 SMK JUARA. Sebuah sekolah favorit yang ada di kotanya. Tapi kalian tau ga si, sekolah favorit belum tentu SDM nya berkualitas. Ibaratnya gini kamu beli mangga yang kulitnya bagus banget eh pas di kupas asem. Kurang lebih gitu si.
"Sayang kenapa lagi?," Tanya laki-laki di sebelahnya khawatir.
Thale memegang keningnya tanda bahwa dia benar-benar sedang pusing. "Aku kesel banget. Mereka ini apa-apaan si?," Katanya sambil menunjukkan sesuatu di handphonenya.
Raden sang kekasih dari Thale melihat ke arah handphone dan kini mengerti situasinya. "Temen kaya gitu ma jauhin aja ayy, kebiasaan," Katanya memberikan komentar.
"Aku gabisa." Balas Thale makin frustasi. "Divva mana ya ko belum sampe si?," Tanyanya masih dengan emosi.
Masa menstruasi sangat mempengaruhi suasana hati perempuan. Jangan heran kalau Thale terlihat seperti orang yang gampang emosi. Lagi dateng bulan dia.
Divva sahabat dekat Thale akhirnya datang. Dia merupakan anak yang sibuk karena mengikuti organisasi sekolah. Bahkan dia sering membawa tas lebih dari satu, sudah tidak aneh.
"Sorry telat hehe," Kata Divva dengan kekehan.
Thale hanya menatap datar seorang Divva. Kemudian dia menunjukkan sesuatu yang ada di dalam handphone nya kepada temannya.
Divva sedikit tersentak melihat hal itu.
Bagaimana tidak? Teman satu circle nya nongkrong tanpa mengajak mereka berdua. Hey dude are u kidding? Alasan apa yang bisa bikin mereka main tanpa ngajak-ngajak padahal mereka satu circle.
"Aku udah sadar ada yang beda dari sikap mereka. Ke kantin aja udah jarang ajak kita kan?," Tanya Thale yang butuh validasi.
Divva memasang wajah seolah-olah sedang mikir. "Iya juga si. Kenapa ya," Tanyanya heran.
Thale memasang wajahnya malas "Ya udah jelas dia ngerasa ga bisa nyamain level kita Div. Let's go cut off," Ujar Thale dengan kesal dan bercampur semangat.
Raden dari tadi hanya menyimak perbincangan kedua perempuan yang sedang di kelilingi rasa kesal.
"Kayanya di biarin aja deh biar cape sendiri." Kata Divva memberikan sarannya. "Baikin aja dulu ga si?," Tawarnya kepada Thale.
![](https://img.wattpad.com/cover/369546721-288-k780609.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Game In Game
Short StoryEmangnya circle itu buat apa si? penting banget ya? dari ramainya manusia yang ada di sekeliling kita kenapa harus ada pembentukan circle?. Lingkaran itu sempurna apabila semua orang berada di lingkaran yang sama. Lain jika lingkaran yang hanya diis...