⁶Berkumpul

53 34 9
                                    

*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•

SIX

"Kita gak tau, karena kita aja baru ketemu barusan". Jawab Zevallo menjawab pertanyaan laki laki itu.

"Sekarang gw yang nanya", Ujar Railee pada laki laki berbadan besar itu, laki laki itu hanya diam menunggu pertanyaan dari Railee.

"Sejak kapan Lo ada disini? Dan nama Lo siapa?". Laki laki itu yang  mendengar pertanyaan Railee cuman bisa menepuk jidatnya, karna lagi lagi pertanyaan itu yang mereka tanyakan.

"Gw Ash, dan gw kesini beberapa menit lalu saat kalian ketawa ketawa gak jelas". jawab laki laki itu yang bernama Ash.

"Tapi kita gak denger suara langkah kaki Lo, makannya tadi kita kaget saat Lo tiba tiba mengeluarkan suara". Ujar Serena, semuanya yang mendengar penuturan Serena mengangguk setuju kecuali Ash.

"Mungkin karna suara tawa kalian yang terlalu berisik?". Hmmm kalau dipikir-pikir bisa jadi.

"Udahlah gak usah debatin hal kaya gitu, sekarang kita cari tempat yang nyaman buat istirahat, gw udah capek". Ujar Varo dengan wajah lelahnya.

"Duh gw gak pernah ke hutan ini lagi". Bener juga kata Anza, mereka tidak ada yang pernah kehutan besar ini sebelumnya.

"Coba kita ikuti aja dulu jalan yang ada didepan kita, kalau memungkinkan untuk dilewati, kita cari tempat untuk istirahat disana". Intrusksi Ash membuat semaunya mengangguk.

Mereka berjalan dengan Ash yang memandu berada didepan, sedangkan Varo berada dibelakang, dengan tertib mereka mengikuti jalan setapak yang dipinggirnya terdapat pohon-pohon besar.

"Bentar, gw nemu sesuatu". ujar Ash, semuanya seketika berhenti berjalan dan melihat apa yang dilihat Ash.

Mereka melihat nama Theo dan Lica yang  Terukir dipohonan, Railee yang melihat itu sontak langsung melihat semua pohon yang berada dibelakang pohon itu, benar saja semua pohon sudah terdapat ukiran nama Theo dan Lica.

"Lihat disana juga terdapat ukiran yang sama, hampir disemua pohon." Ujar Railee sambil menunjuk pohon yang ia maksud.

"Theo dan Lica? Siapa mereka?". Mereka bertanya tanya tanpa ada yang menjawab, muka penuh tanya mereka menelisik pohon pohon itu.

"Bisa aja ini nama orang yang selamat kaya kita". Ujar Serena.

"Gimana kalo kita ikutin pohon pohon yang udah terukir nama ini". usul Zevallo, mereka mengangguk setuju dan langsung berjalan sesuai usulan Zevallo.

Mereka mengikuti pohon yang sudah terukir, dengan telaten mereka menelisik pohon mana saja yang terdapat ukiran nama itu.

Hingga mereka sampai dipohon terakhir, dan mendapatkan 4 orang yang sedang berduduk santai sambil bercerita melupakan kejadian hari ini.

"Siapa yang namanya Theo dan Lica?". Tanya Ash saat mereka sampai didepan 4 orang itu.

"Lo orang nya emang suka tiba tiba ya". ujar Serena tak habis pikir dengan Ash.

Mereka yang sedang duduk pun langsung berdiri saat melihat sekumpulan remaja seperti mereka berada di hadapan.

"Kalian selamat juga dari bencana ini?". Tanya Angger, Anza yang mendengar itu langsung menghampiri Angger dan menjabat tangan Angger.

"Iyaaa, hebatkan gw kira cuman kita ber 6 aja yang selamat, ternyata ada kalian juga". dengan antusias Anza menjabat tangan mereka satu persatu.

Hingga jabatannya sampai pada Lica "woahh Lo cakep banget asli, anggunly gitu gw kira orang kaya Lo gak bakal selamat dari bencana besar ini". Lica hanya tersenyum menanggapi ucapan Anza.

The FATE MAGIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang