e i g h t

897 82 11
                                    

Marcha akhirnya kembali menapakkan kaki di New York, menghela nafas, Marcha akhirnya kembali ke apartemennya. Sepi, dan sunyi.

Sebagai manager bagian pemasaran di perusahaannya, Marcha tidak bisa mengambil cuti berlama-lama. Itulah mengapa saat ia tiba, wanita itu segera menuju kamar mandi untuk kembali bersiap-siap menuju kantornya.

Kehidupan Marcha di negara ini cukup nyaman meski masih kadang kala merasa sepi. Marcha dikelilingi banyak orang baik yang selalu berusaha membuat wanita itu tersenyum.

Entah itu seperti seorang wanita paruh baya yang tinggal tepat disamping unit apartemennya yang selalu membagikan makanannya atau mengajak Marcha untuk masak bersama layaknya seorang ibu.

Atau mungkin dua orang pasangan yang hidup di lantai bawah unit apartemennya yang selalu mengajak Marcha untuk bermain golf bersama.

That's why she said, New York holds her with joyful.

Tapi mengingat pelukan dari Nathan sebelumnya. Entah mengapa kebahagiaan yang ia rasakan selama ini di New York rasanya mulai berkurang. Apa karena dia belum move on?

"Jangan bodoh, kamu bukan gadis teenage yang gagal move on, Cha." Lirih wanita itu sambil meremas kuat stir mobilnya.

"..or maybe i do." Lanjutnya dengan suara lirih.

***

Nathan menghela nafas saat ia menerima suapan dari Joy. "I'm totally fine, what is wrong with you? Stop menyuapiku, biar aku sendiri."

Joy menjauhkan sendok dari tangan Nathan sembari mencibir. "Ga usah sok kuat, disini tidak ada Marcha."

Nathan hanya mampu mendengus kala ia kehabisan kata.

"Ga mau coba sama yang baru saja?" Tanya Joy

Nathan mengerutkan alisnya. "Apa? Tidak lah."

Joy tertawa renyah. "Bagaimana mungkin perasaanmu tetap sama bahkan setelah tujuh tahun? Memangnya kalian suami-istri?"

"Soon to be." Timpal Nathan sekenanya.

Joy bergidik ngeri, ia memperhatikan Nathan yang mulai memakan makanannya dengan suapan sendiri.

"Kalau dulu aku ga ngenalin kalian, kamu sekarang kenalin aku ke perempuan mana ya?"

"Bicara apa kamu? Kalau kamu tidak mengenalkannya aku tinggal pergi memperkenalkan diriku sendiri."

"Kamu secinta itu padanya?"

"More than you know, Joy."

Marcha itu.. she was everything.

Nathan's entire life, waktu pertama bertemu, Nathan langsung sadar bahwa dirinya menjadi lebih hidup dengan ada didekatnya. Berjalannya waktu Nathan kembali dibuat sadar bahwa akan sulit menggantikan wanita itu, atau mungkin memang tak ada yang bisa. Fikirnya, tidak ada yang dapat berjalan lebih baik jika tidak bersama Marcha, dan itu benar dalam 2 tahun terakhir, dibalik layar dirinya terlalu rapuh untuk ditunjukkan.

"But life is go on, Nath."

Nathan mengangguk kecil, ia menjauhkan nampannya yang sudah tak bersisa sebelum menyesap air yang ada disana.

"Yes, and that just means i'll get to fall in love with her again and agains."

Joy menggeleng, namun bibirnya tersenyum tipis, cukup bangga dengan perasaan adiknya kepada wanita yang dulu memang tak pernah tak lengket dengannya, Marcha.

"Why are you being this sweet to my friend but not to me?"

"Who the hell are you?"

"Your sister!"

***

Habisnya masa pinjam berarti Nathan harus kembali ke club asalnya—Swansea City. Setelah berpamitan dengan rekan timnya, pria itu akhirnya kembali pulang kerumahnya sebelum dua hari kedepan akan berangkat ke Inggris.

Dalam dua hari pula ia menghabiskan banyak waktu dengan keluarganya dan dimalam sebelum berangkat ia menyempatkan diri untuk bertemu dengan teman-temannya.

Sama seperti Nathan—Stijn juga harus kembali di clubnya namun tidak mengharuskannya pergi jauh karena club asalnya juga masih di Rotterdam.

"Aku sudah memperhatikannya, bukankah kalian terlalu banyak saling mendiamkan akhir-akhir ini?" Tegur Nathan entah mengapa pasangan yang selalu menempel itu menempatkan Nathan ditengah mereka.

"Tanya saja pria yang berani menampar wanita itu," adu Ruby

"Huh?" Apakah Stijn menampar Ruby? Rasanya tak mungkin mengingat bagaimana pria itu sangat mencintai wanitanya.

"Apa maksudnya?" Tanya Nathan kepada Stijn.

Stijn tertunduk mati kutu. Tidak mungkin ia mengakui tentang tindakan impulsifnya yang menampar Marcha didepan Nathan.

Ruby memperhatikan gerak gerik Stijn sebelum mendengus lagi. "Lupakan saja."

"Anw bagaimana dengan Marcha? Belum ada perkembangan?"

Nathan menipiskan bibirnya sebelum tersenyum kecil dan mengangguk. "Yah.. begitulah."

"Dia masih sangat mencintaimu, hanya mungkin ini masih terlalu sulit."

"Mungkin begitu,"

"Tapi dengan jarak kalian.. apa kamu masih yakin?"

"Ini jarak yang sama selama 2 tahun ini, dan aku tetap yakin."

"Bagaimana jika dia tiba-tiba memiliki pengganti disana?"

***

Bos Marcha—Roger tersenyum kala wanita itu kembali duduk di hadapan mejanya. Wanita yang terkenal akan kedisiplinannya yang sempurna. Robert bisa bertaruh, wanita itu belum ada satu jam menginjak New York dan kini sudah kembali memasuki kantor.

Roger sama sekali tak pernah melihat sisi lain Marcha selain ini. Wanita itu terlalu tertutup untuk lingkungan kantor. Seolah memang tak mau melibatkan urusan pribadi, itu memang hal yang benar, namun rasanya cukup memusingkan kepala bagi Roger yang memiliki rasa tertarik kepadanya.

"Coffee?" Tawar Roger saat ia mendorong pintu Marcha dan meletakkan segelas kopi yang memang ia bawa dari cafe diseberang kantor.

Marcha mengerutkan alisnya sebelum menaikkan pandangannya untuk bertatap muka dengan Roger.

"Sir? Tidak perlu repot-repot, tidak etis seorang bos membawakan bawahannya segelas kopi."

"Tapi jika hanya bawahan yang boleh membawakan bos kopi, bukankah itu angan belaka untuk melihatmu membawakanku kopi?"

Marcha menghela nafas berat. Wanita itu menerima kopi yang ditawarkan Roger sebelum kembali menatap komputernya.

"Benar-benar tidak ada sapaan untuk ku setelah menghabiskan banyak waktu di Belanda?"

"Saya sibuk."

"Padahal aku menunggumu rasanya sangat lama."

"Apa itu alasan anda memotong cuti saya yang harusnya masih sedikit lebih lama?"

"Yah.. selain urusan pekerjaanmu, mungkin itu juga."

"Saya tidak tertarik, Sir. Silahkan cari wanita lain."

***

TBC

Nathan Tjoe-A-On -As It WasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang