Growing Pain

450 30 8
                                    

Req by _shakim_

Angsat, perjodohan
.

.

.

Kamu tau bagaimana rasanya mencintai seseorang dalam diam? Rasanya benar-benar mendebarkan tapi juga bikin overthinking sedikit hehe...

Kenalin aku Beomgyu, teman Taehyun sedari kecil. Kita tumbuh bersama, dari dulu aku selalu mengikuti dia kemana pun dia pergi bahkan kita selalu satu sekolah. Hidupku hanya untuk menggangu Taehyun dan aku suka itu.

Aku suka saat dia merasa risih, aku suka saat dia tersenyum dan aku akan semakin suka saat dia menjadi baik dan peduli padaku. Aku suka semuanya, rasa suka itu membuat aku merasa berdebar setiap saat.

Taehyun benar-benar menawan dimataku, sekalipun aku tak pernah melirik orang lain dan perasaan itu selalu aku pendam sendirian. Aku harap Taehyun tak pernah menyadarinya hehe...

Karena orang tua kami dekat, orang tua ku selalu menitipkan aku pada Taehyun. Katanya Taehyun harus menjaga aku kemana pun dia akan pergi, aku tentu saja tak setuju.

Terlebih sekarang Taehyun nampak sangat risih padaku, dia mulai bersikap kasar dan acuh. Aku benar-benar sedih, tapi sedihku terobati karena ibu bilang kalau kita berdua akan dijodohkan.

"AKU GA MAU, MAMA WARAS DIKIT DONG! BEOMGYU ITU LAKI-LAKI!!!"

Yah, itulah jawaban Taehyun saat kedua keluarga kita merencanakan makan malam untuk membahas perjodohan. Aku di meja sana hanya tersenyum simpul, lalu meng-iya kan perkataan Taehyun.

Tanpa memberontak atau pun mencoba untuk membela diri. Jauh dari lubuk hatiku aku kecewa, patah hati dan sedih atas perlakuan serta perkataan Taehyun barusan.

Taehyun pergi setelah menatap wajahku dengan raut wajah galak, dia seakan tengah memberi peringatan bahwa sampai kapan pun aku tak akan pernah memiliki dia.

Kamu tau bagaimana rasanya mencintai seseorang dalam diam? Bahkan saat semesta merestui untuk aku dan Taehyun bersatu, nyatanya itu tidak lah cukup.

Tidak.

Tidak akan pernah kalau Taehyun bahkan tidak mau menjadi pasanganku. Kata-kata nya waktu itu masih tertanam jelas di kepala tapi aku tak akan pernah mau untuk membatalkan ini.

Aku meng-iya kan karena aku tidak tau harus merespon apa, aku meng-iya kan karena aku merasa Taehyun butuh pembelaan dari salah satu diantara kita di meja makan itu.

Dan Taehyun pada akhirnya mulai menjauh, mulai semakin bersikap kasar dan menyakitiku. Dia tak segan untuk mendorong ku saat mencoba untuk menyapa atau mendatanginya, dia juga tak segan mempermalukan aku di depan banyak orang.

Taehyun ku yang sekarang sudah berubah jauh lebih kasar. Dia tak segan memukulku atau mengatai aku gay sialan.

"MATI AJA LO SANA, GAY ANJING!! GUE GA PERNAH MAU SAMA LU. DARI DULU LU ITU CUMA BENALU!!"

Aku benar-benar tak tau harus bagaimana, tapi aku sekali lagi mencoba untuk terus tegar dan menerimanya. Aku mencoba menyembunyikan perlakuan yang Taehyun berikan padaku agar pertunangan kami tidak dibatalkan.

Aku mencoba sebisa mungkin untuk sekali lagi berada di sisi Taehyun, bukan sebagai temannya. Kalau kau bertanya mengapa aku tidak menyerah dan frustasi akan hal itu?

Mungkin karena cinta? Aku tidak tau akan menjawab apa karena aku bertahan sampai sekarang karena perasaan yang ada untuk Taehyun.

Berharap dia kembali seperti Taehyun ku yang dulu, yang selalu mau dibuntuti olehku kemana-mana. Yah selalu mau menemaniku dan menjagaku setiap saat.

Aku masih punya harapan itu, sampai aku secara tidak sengaja melihat Taehyun menggauli seorang perempuan di belakang sekolah, aku masih ingat Taehyun tak henti-henti nya berkata kalau...

"Gue harap lo hamil yang, biar pertunangan gue sama Beomgyu beneran bisa batal. Dengan begitu gue bisa bebas dari benalu itu."

Sampai sejauh itu. Taehyun sudah sejauh itu pergi dari aku, aku tidak pernah mengenalinya lagi. Taehyun-ku benar-benar sudah tidak ada lagi, dia sudah pergi jauh bersama semua kenangan yang soalnya hanya aku saja yang merasa bahwa itu sesuatu yang manis.

Taehyun hanya menganggapku sebagai benalu, tidak akan pernah lebih dari ini. Tidak akan.

Setahun berlalu dengan perjodohan ku dan Taehyun yang sudah usai, aku mencoba untuk berhenti menyukainya. Aku pergi dari hidupnya sejauh mungkin dan dia kini mempunyai seorang anak yang lucu.

Taehyun menjadi ayah di usia muda setelah kejadian waktu itu. Dia benar-benar melakukan ini agar terlepas dari aku.

Taehyun sudah menjadi sangat asing.

Dia bukan orang yang aku kenal lagi, bahkan senyumnya yang hangat itu terlihat tidak pernah sama seperti waktu lalu.

Aku kecewa? Kalian akan protes karena aku seakan tidak melakukan apa-apa untuk mendapatkan nya?

Aku tak pernah nyenyak dalam tidur karena terus berfikir dan berharap Taehyun bisa kembali padaku, aku selalu berfikir hal apa yang sampai membuatnya bisa membenciku sebesar ini.

Apa karena aku benar-benar sudah menggangu kehidupannya? Apa aku benar-benar terlihat seperti benalu? Lalu kenapa? Kenapa Taehyun mencoba untuk terus tahan terhadap sikapku dan terus berteman dengan aku sampai di hari perjodohan itu?

Kenapa?

Kenapa?

"Beomgyu!"

Aku menoleh dan mendapati Taehyun tengah bersisian denganku sambil memangku anaknya.

"Kamu membenciku, lalu kenapa sekarang tiba-tiba nyapa?"

Aku berusaha untuk terus tegar, sekali pun aku tak ingin balas menatap wajahnya. Tidak, aku sudah cukup merasa sakit hati.

Taehyun di sana tak bergeming sedikit pun, aku meremat tas yang aku bawa. Mati-matian menahan air mata atas kekecewaan yang berkepanjangan.

Kamu tau Taehyun? Bahkan saat aku memutuskan untuk tidak mencintaimu lagi, aku tidak bisa. Butuh waktu yang cukup lama untuk aku pulih dari luka yang kamu berikan.

"Maaf." Katanya.

Aku sudah tidak sanggup lagi, rasanya aku ingin membuat Taehyun babak belur di sini sekarang juga. Aku ingin Taehyun merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan.

"Kau tau, aku bukan hanya kehilangan cintaku. Aku juga kehilangan sahabat. Aku kehilangan pelindung yang bahkan malah merundungku."

Aku memaksakan diri untuk menatap Taehyun, mataku sudah mulai memanas dengan dada yang sama panasnya. Aku luap kan semuanya di hadapan dia bersama manusia kecil yang sudah benar-benar menghancurkan semua harapanku.

"Terima kasih untuk hinaan nya. Aku harap kita tidak akan pernah bertemu lagi."

Aku pergi dengan wajah yang sudah tidak karuan, ku abaikan hujan deras yang mulai mengguyur tubuhku. Aku sepenuhnya usai, semua kekecewaan itu...

Aku harap perasaan sedihku ini juga turut usai, luruh bersamaan dengan air hujan yang mengucur deras.

Dan aku bisa kembali menjadi manusia yang harus lebih bahagia dari kehidupan seorang Kang Taehyun.

Fin.

Taegyu Univers pt.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang