One [Short] : Shot Glass of Tears

60 5 2
                                    







"Bisakah kamu meracik minuman yang sesuai seleramu, untukku?"

Sang bartender yang awalnya sibuk mengelapi shaker khusus untuk racikan minuman alkohol itu, mulai berhenti dan menatap lekat pria yang bersandar lelah di meja bar.

"Maafkan saya, tuan. Tapi, saya takut nantinya tidak sesuai dengan selera anda. Saya akan racikkan minuman sesuai pesanan selera anda." Ia berucap sesopan dan selembut mungkin. Di lihat dari penampilannya, pria itu seperti bukan orang sembarangan.

Pria tersebut mengernyitkan dahi setelah mendengar respon dari sang bartender, dia menatapnya serius. "Kamu hanya perlu melakukan apa yang aku katakan." Ucapnya penuh tekanan.

"B.. baik, tuan. Mohon ditunggu." Sang bartender tergugup lalu meneguk ludah dalam diam, seram sekali pria yang ada dihadapannya ini. Ia segera membungkuk sopan dan kembali ke peralatan racik minuman untuk segera menyajikan apa yang diinginkan pria tersebut.

Tangan sang bartender dengan cekatan meracik minuman pesanan pria tersebut, yang akan dibuat sesuai dengan selera minumannya. Sebenarnya sebagai seseorang yang bekerja di bar, ia tidak terlalu mengonsumsi minuman alkohol, karena menurut dirinya itu bukan bagian gaya hidupnya. Namun, jika ditanya selera minuman alkohol ia seperti apa, ia dengan percaya diri akan menjawab New York Sour.

Ia hanya berharap, pria tersebut menyukai apa yang dibuatnya, yang sesuai akan seleranya. Saat tengah meracik minuman, ia berpikir, mengapa pria tesebut ingin diracikkan minuman sesuai seleranya, bukan selera dia sendiri? Itu sedikit aneh menurutnya. Tapi mungkin pria tersebut hanya ingin mencoba hal berbeda dari sebelumnya, terdengar masuk akal.

"Boleh aku tau siapa namamu?"

Suara pria itu membuyarkan isi pikirannya, dengan cepat ia mengalihkan perhatian ke pria tersebut.

"Nama saya Kim Seokjin, tuan. Boleh saya juga tau, nama tuan siapa?" Ia menanggapi dengan senyum terpancar manis diwajahnya, tangannya masih berkutat dengan berbagai bahan racikan. Menunggu jawaban dari sang pria.

"Kim Namjoon." Jawab singkat pria yang akhirnya Seokjin ketahui namanya.

"Tuan baru pertama kali berkunjung kemari, ya?" Seokjin kembali membuka pembicaraan, kini minuman itu hanya perlu dituang ke rocks glass. Ia membawa minuman tersebut kehadapan Namjoon dengan penuh hati-hati.

Dia mengangguk pelan mendengar lontaran Seokjin, "Aku direkomendasikan oleh temanku. Ternyata tempat ini tidaklah buruk." Ucapnya sembari melirik sekitar yang terlihat tidak terlalu ramai, tempat itu bersih dan lampu remang-remang menambah kesan bar yang elegan serta klasik.

"Terimakasih tuan. Seringlah berkunjung kemari dan saya akan hadir untuk melayani anda, tuan Kim Namjoon." Seokjin kembali tersenyum.

Namjoon menatap minuman racikan Seokjin itu. "Aku butuh penjelasan mengenai minuman buatanmu." Dia mengangkat perlahan gelas berisi minuman gradasi kuning pucat dan merah tua tersebut.

Seokjin segera mengangguk. "Nama minumannya adalah New York Sour, merupakan variasi lain dari Whiskey Sour. New York Sour memperbarui resep Whiskey Sour yang terdiri atas wiski gandum hitam, lemon, gula, putih telur dengan tambahan anggur merah kering.

Anggur memberikan kualitas aromatik dan warna merah tua pada minumannya, Gamay atau Zinfandel yang lebih kering adalah pilihan yang bagus. Maka dari itu warna yang dihasilkan bergradasi, rasa yang dihasilkan juga unik, perpaduan antara aroma rempah dengan gandum hitam, dan profil vanilla yang lebih manis dan lembut dengan bourbon. Saya harap tuan menyukainya."

Alcohol For 5 Days | NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang