Setelah chat yang dikirimkan oleh tuan yang ia maksud atau apapun itu, keadaan semakin tegang suasana semakin sunyi angin berembus kencang sehingga membuat darah pria tersebut mengering.
Raxel menegang dan tatapan kosong yang ia tunjukkan, Raxel tak tau harus berbuat apalagi ia sudah lelah jika ada masalah yang berkaitan tentang Kara.
Dia memegang ponselnya dengan kuat, hatinya terasa remuk saat tuan mengatakan bahwa jangan membawa hati dalam misi yang diberikan.
"Jadi kau sudah tau bukan?" Tanya pria tersebut yang masih dalam keadaan telungkup di lantai yang dingin itu.
"Ya aku sudah tau tapi....." Raxel memberhentikan ucapan nya sebentar.
"Aku tak sanggup jika.... Aku harus membawa dirinya ke hadapan tuan" Raxel menjawab masih dengan tatapan kosong.
"Terserah mu saja, aku tak tau apa pun dalam masalah ini, seharusnya kau melakukan misi dengan baik tapi kau malah membawa hati mu dalam hal ini."
"Tapi aku sudah mulai nyaman dengan dirinya." jawab Raxel dengan dengan penuh kekecewaan.
"Sudahlah kau jangan murung begitu terus, aku tak mau jika tuan tau bahwa kau membawa hal ini dalam misi, yang ada kau malah terkena hukuman yang berat dan seimbang." ujar pria tersebut yang langsung saja berdiri.
Nama:Rexa Orixln
Status: sebagai guru
Misi:mengawasi Raxel dalam misinya."Aku takut kalau tuan mengetahui kita." Tutur Raxel dengan nada ketakutan.
"Tenang saja dia tidak akan tau karena dia sedang sibuk pada pekerjaannya pada saat ini." ucap Rexa
"Oke." Jawab Raxel singkat
"Ayo kita bawa Kara ke ruang UKS sepertinya dia pingsan" ucap Raxel
"Jangan memanggil aku-kau panggil pakai gue-lo" ucap Rexa mentah-mentah
"Terserah ya gue mau bawa nih anak gadis ke ruang UKS biar nanti guru-guru gak pada curiga"
"Tenang aja gue udah retas cctv-nya kok jadi aman" jawab Rexa tenang
"Lah kan nanti ada yang liat" ucap Raxel tegang karena guru-guru akan melihat dirinya membawa Kara di sepanjang koridor kelas yang sangat luas itu
"Udah guru-guru lagi pada rapat diluar sini jadi aman kok, gue juga udah bawa anggota kita yang lainnya" jawab Rexa menunjukkan ekspresi tenang di wajahnya
"Oh yaudah gue bawa ya" ucap Raxel sembari mengangkat Kara ke pelukannya yang hangat
"Oke pergi sana hus.. hus... Hus.." usir Rexa
"Idih apaan orang ini punya nyokap bokap gue kok" sinis Raxel
"Bukan nyokap bokap lo kali itu si....."
"Eghh g-gue d-dimana?" Tanya Kara yang sedang bergerak tetapi dihentikan karena Raxel mengelus kepala nya
"Huh syukurlah, untung aja lo gak ngomong kalau enggak bakalan kebongkar semuanya" Raxel menghela nafasnya yang tadi sempat berhenti karena Kara hampir mendengar semua ucapannya tadi
Raxel keluar dari pintu kelas lalu berjalan disepanjang seluruh koridor kelas yang sangat luas itu, dia sangat khawatir jika Kara mengingat kembali kekuatan saat keluar tadi
Air keringat bercucuran keluar dari kepala Raxel, nafasnya memburu dengan terengah-engah ia berusaha mengangkat Kara dengan sekuat tenaga walaupun kaki sudah tak mampu menahan berat Kara.
Tap
Tap
Tap
Langkah kaki Raxel begitu cepat sehingga ia semakin tak sanggup mengangkat Kara yang yang ia gendong sedari tadi, kaki nya jika tau Kara sakit
Bisa-bisa dia akan dimarahi oleh ayah nya Kara yang sangat galak dan dingin itu, jika soal putrinya Leon tidak akan memaafkan orang yang membuat hal itu
Ceklek
Pintu terbuka lebar, memperlihatkan suasana ruang UKS yang dingin karena dipenuhi oleh AC yang lumayan banyak. Ada juga peralatan medis sekolah jika diperlukan saat semisalnya terjadi musibah disekolah ini
Raxel langsung saja memasuki ruangan yang dingin itu dan disebut juga sebagai ruangan UKS, dia meletakkan badan Kara diranjang yang disediakan
Setelah selesai meletakkan badan Kara diranjang Raxel langsung saja menarik kursi untuk ia duduki disamping badan Kara, langsung saja dia memegang badan Kara yang sangat panas itu
"Mati gue kalau papa Kara tau bisa habis gue" ucap Raxel membatin
Dia langsung saja mengambil kompres hangat untuk badan Kara yang sangat panas itu dan langsung saja ia letakkan lain tersebut ke atas kepala Kara
Setelah itu dia duduk kembali dan menatap semua ruangan dengan tatapan kosong, mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi terhalang
Ting
Dia langsung saja mengeluarkan ponselnya yang berbunyi itu
Raxel langsung mengetik layar handphone nya dengan cepat, tanpa ia ketahui jantung nya menjadi tidak stabil karena suatu hal yang membuat dirinya takut tapi ia tidak tau entah apa hal itu
"Dia mau ngomongin apa?" Tanya Raxel membatin
"Kode apa-apaan ini kok ini mirip dengan kode yang sama persis yang diberikan mama sebelum meninggal siapa sebenarnya dia?" Tanya Raxel dengan gelisah dengan membatin
Tanpa ia sadari Kara sudah bangun dan melihat wajah Raxel yang gelisahsedari tadi karena ia akan diam dan hanya memperhatikan Raxel yang sedang mengetik
"Lo chatan sama siapa dan lo itu sebenarnya siapa Raxel Orizon? Tanya Kara yang cukup keras sehingga menggema di seluruh ruangan
"G-gue sebenarnya...."
Bersambung...
Apa arti dari kode yang diberikan oleh Rexa?
Siapakah orang tua Raxel
Jangan sepi ya bye-bye sorry kalau hari ini aku upload dikit soalnya penyakit ku kambuh lagi bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTRO
Teen Fiction"Bantu dan menyelamatkan bukan menghabis musuhnya, selamatkan dan hancurkan." -MYSTRO- "Gue cinta tapi kehalang gengsi." -Kanara Amerra Queensha "Misi ialah misi tetapi mengapa harus melibatkan perasaan?" -Raxel Orizon Kendry Cover by: pinterest Bo...