01

15 2 0
                                    

"Cape banget gue, masih juga pagi udah kekuras aja tenaga gue"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cape banget gue, masih juga pagi udah kekuras aja tenaga gue".

Dipinggir lapangan terlihat seorang siswa yang sedang meregangkan otot-otot nya. Mata indahnya melirik sekitar sedang mencari seseorang.

"Raka!!" Teriaknya kepada pemuda yang sedang berjalan santai sambil melihat layar handphone ditangannya.

Niat hati ingin ke toilet tapi mendengar namanya dipanggil pemuda itu langsung menuju kearah suara tadi. "Lo telat gan? Di hukum apa lagi lo kali ini? kalo pacar lo tau lo kena masalah lagi bisa semarah apa dia? Sehari ga buat masalah kayaknya ga tenang deh hidup lo".

Huhh... Baru juga ia selesai menjalani hukumannya, ia malah langsung diberi omelan yang sangat menguras tenaganya. "Diem lo ka, rasanya buat nikmatin udara aja susah banget anjritt, sini mending lo bantuin gue dulu".

Rakanza Megantara, orang yang biasanya kerap kali dipanggil Raka. Ia satu-satunya sahabat Regan Adipta semenjak sebelum sahabat nya ini menjadi pihak bawah.

"Bant-" ucap raka terpotong.

"Bantuin apa?? Kamu telat lagi??" Tiba-tiba Suara yang sedikit berat namun lembut itu muncul, terlihat seorang pria yang memiliki netra mata berwarna coklat, rahang yang tegas serta tingginya sekitar 183 cm itu membuat mereka berdua tersentak kaget.

Ya, dia adalah Alvino Setyara, kekasih sekaligus ketua Osis SMA 3 Harapan. Cowok itu datang dari arah belakang punggung Raka secara tiba-tiba.

"Eh V-vin... kamu ngagetin kita aja tau" ucap Regan memalingkan matanya ke segala arah enggan menatap ke arah Alvin.

"Kamu telat lagi??" Tanya Alvin untuk yang ke dua kalinya, ia bertanya secara lembut namun juga tegas kepadanya. Dia tak mau membuat Regannya ini takut dan berakhir menangis, oh tidak-tidak Alvin tak suka jika kekasihnya itu menangis, terlebih lagi jika ia penyebabnya.

Menurut Alvin, Regan itu kadang nakal kadang juga manja. Sifat itulah yang Alvin suka, ia suka jika Regan manja dengannya 'lucu' satu kata yang Alvin deskripsi kan untuk Regan.

"Maafin Regan" sesal regan ia sekarang sedang menundukan kepalanya.

Merasa tidak dibutuhkan lagi alias terabaikan, Raka memilih untuk pergi dari sini karena dia tak ingin menyaksikan perdebatan rumah tangga yang mungkin akan segera dimulai pikirnya.

"Eumm.. Anu gue mending pergi aja ya bye!" pamit Raka kepada mereka berdua. Ya lagi pula niat awal dia kan mau ke toilet tapi malah dipanggil Regan.

Mereka belum sempat menjawab, tapi raka sudah pergi jauh dari hadapan mereka, melihat itu regan hanya melambaikan tangan ke arah Raka.

Regan rasa hari ini adalah hari terburuk baginya, mulai dari bangun kesiangan, dihukum disekolah karena ia telat datang, dan sekarang dia malah berhadapan dengan Alvin. Sangat menguras tenaga pikirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•REGANA•  [BL LOKAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang