Bab 1: pagi Hari di Kota bandung

47 7 0
                                    

Alana melodya geralda namanya, sosok gadis yang memiliki mata yang sangat Indah dan bulu mata yang lentik, alis tebal dan berkulit putih, ia memiliki 1 adik perempuan yang bernama" Agatha prescillia geralda" sosok gadis perempuan yang sangat cantik dan putih, Agatha selalu menjadi tempat curhatnya alana, begitupun kebalikannya, sosok kakak beradik itu tidak merasakan penuh kasih sayang dari kedua orangtuanya, tetapi mereka berdua perempuan hebat bisa menjalankan kehidupannya dengan normal.

Pagi ini di kota bandung sangat dingin, biasanya alana suka dengan udara yang dingin tapi tidak untuk pagi ini, alana menyender pada dinding kamarnya sambil melihat suasana di luar rumah dari jendelanya sambil menyilangkan kakinya dan menyeduh kopi di tangannya, tak pikir panjang lebar alana segera mengambil handuk untuk mandi.

Tok! tok! tok!

Agatha mengetuk pintu kamar kakanya."kak"
"Bantar lagi mandi" sahut alana
"Oh oke".
Agatha pergi kembali ke meja makan, dan memakan roti

Tak lama kemudian alana datang ke meja makan. " Udah makannya?" Tanya alana sambil menatap sang adik
"Udah, yu berangkat aku udh telat" sambung agatha.
Mereka berdua beronjak dari meja makan, lalu keluar.
" Ko ada taxi di sini?" Tanya alana pada agatha
"Iya tadi aku pesen taxi"

Tidak Banyak basa basi alana dan Agatha langsung masuk kedalam mobil tersebut.

10 menit kemudian taxi sampai di sekolahannya agatha di jam 06.55.

" Yang bener ya belajarnya, inget bentar lagi lulus" ucap alana
"Iyaaaa kakakku yang cantik" goda agatha
"Udah ah Sana cepet" alana tersipu malu
" Cie salting" ledek Agatha
"Yaudah bye kak, hati hati"
Agatha melambaikan tangannya pada alana, begitu pun alana.

"Pak kesini ya" ucap alana sambil menunjukkan Jalan untuk ke kampusnya
"Iya siap" sambung supir taxi.

Tepat di jam 08.40 alana sampai di kampusnya, tetapi alana telat 10 menit, Karna di perjalanan tadi terkena macet, alana lari terburu buru menuju kelasnya, tiba tiba langkah kaki alana terhenti saat melihat di kelasnya sudah ada dosen.

Brak!

Alana terjatuh karna ada laki laki yang menabraknya."aduhh" ringis alana
" Eh maaf gua ga sengaja" elvano mengangkat tubuh alana yang tadi terjatuh
"Kalo Jalan liat liat dong, kepala gue Jadi pusing nih" omel alana sambil menepis tangan elvano yang memegang bahunya
"Ya lo lain Kali jangan berenti di tengah jalan"

"Hei kalian, ngapain disitu berdua dua an" teriak dosennya sambil menyuruh alana dan elvano mendekatinya
"Maaf pak, tadi gasengaja ketemu ni cewek" ucap elvano melas
"Dih" ucap alana dalam hati sambil melirik sinis elvano
"Bapak gamau tau, kalian Saya hukum, udh telat bikin kegaduhan lagi"  ucap dosennya
"Tapi Pak"
"Gausah tapi tapian, cepat ke lapangan sekarang".

Elvano menarik tangan alana ke lapangan." Lepasin tangan gue!" Ucap alana
" Eh ini gara gara lo ya, gue Jadi di hukum" protes elvano
"Terserah lo deh".

Kini matahari sudah mulai panas, alana dan elvano sudah 5 menit berdiri di tengah lapang, alana sangat tidak menyukai panas, tetapi kali ini dia terpaksa harus berjemur di tengah lapangan, elvano menyadari perempuan yang disisinya tersiksa karna kepanasan, elvano mulai mengulurkan telapak tangannya di atas kepala alana, agar alana terasa sedikit nyaman, dan alana menyadari itu, tetapi kini badan alana mulai memerah

"Na, badan lo merah merah, are you okay?" Tanya elvano cemas
"Gue ga biasa kepanasan van" jawab alana, yang seketika pingsan di Pelukan elvano.
Tak pikir panjang lebar elvano langsung membawa alana ke UKS.

Selang beberapa menit alana sadar, tetapi alana bingung mengapa elvano bisa ketiduran disini sambil memegang erat tangannya

"Van, bangun" alana membangunkan elvano dari tidurnya
"Eh iya maaf na, akhirnya lo bangun juga"
"Lo udah gapapa Kan?" Tanya elvano
"Gue gapapa kok"
"Btw, kelas nya udh selesai belum si?" Tanya alana balik
"Udah pada pulang, skrg tinggal kelas lain"
"Lo pulang sama siapa?" Tanya elvano
"Gatau" sambung alana kebingungan
"Ya udah pulang bareng gue aja" ajak elvano
"Takut ngerepotin"
"Engga na" ucap elvano sambil mengulurkan tangannya untuk membangunkan alana
"Makasih" ucap alana.

Saat di perjalanan tidak ada Satu pun yang berani berbicara duluan, dan suasana nya kini hening, tetapi perjalanan ramai dengan penduduk Kota bandung.

"Udah sampe disini aja van" ucap alana
"Ini rumah lo?" Tanya elvano
"Bukan, tapi tuh yang depan"
"Kenapa ga sekalian aja?"
"Nanti ibu gue ngomel ngomel"
"Ohh" ucap elvano sambil melepas helm yang ada di kepala alana
"Makasih ya van" ucap alana mulai turun dari motornya elvano
"Sama sama, gue duluan ya".

Alana melambaikan tangannya kepada elvano.

Judul Standar - Love You Like CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang