'Tukk.. tukk..'
Zara men-scroll beranda instagramnya dengan bosan di atas kasur sambil memainkan rambut panjangnya yang sedang di kuncir. Sudah 10 menit ia memainkan instagramnya, tetapi tidak ada yang menarik perhatiannya. Sampai ada salah satu postingan yang menarik perhatiannya.
"I think he's my type!." Seru Zara dalam hati.
Sebuah postingan bergambar foto seorang lelaki tampan sedang menggenggam kameranya, memakai pakaian all black. Dengan refleks Zara membuka kolom komentar instagram tersebut.
-Naiymaree-
'hai kak, kenalan dong, ehehee' --annabeliana.-
'tampan sekali yaa tuhann'-berylllxbd-
'u're so cool, am single by the way'-keysyaa_-
'indahnya ciptaan tuhan, plz marry me🤭'Melihat isi komennya membuat Zara terasa seperti terjatuh dari lantai 2. Hampir semua komenannya dipenuhi oleh wanita wanita cantik dan memiliki followers yang banyak, apalah daya, Zara hanya gadis biasa dan hanya memiliki kurang lebih 200 followers , tidak seperti mereka yang sampai beribu-ribu ataupun berjuta followers, pasti tentunya Zara akan kalah dalam hal seperti itu.
Harapan Zara untuk memiliki seseorang yang mencintainya, tampan dan pintar selain papanya adalah hanya imajinasinya belaka. Sudah biasa baginya untuk mengkhayali dirinya sendiri dengan cowo yang seperti itu, walaupun tahu bahwa dirinya akan cukup susah untuk bisa mendapatkannya.
"Yaudah lah yaa, cuman sebuah harapan yang tentunya mustahil. Lagian juga kan lo gak kenal." Ucap Zara kepada dirinya sendiri.
Zara bangun meninggkalkan handphonenya, lalu bergerak merapikan meja belajarnya yang tepat berada di samping kanan kasurnya yang menghadap jendela. setelah ia merapikan meja belajarnya ia pun berjalan ke arah kiri kasurnya menuju rak buku paling besar dirumahnya dengan kiasan kamar semua serba putih, hijau, dan pink. Zara menarik satu buku yang sudah lama ia beli namun belum sempat terbaca. Zara pun membuka segelan plastik pada buku yang berjudul 'tomorrow ending' itu dengan cepat dan kembali menuju kasurnya dan membacanya sebelum ia tidur.
🦋🦋🦋
Keesokan harinya, hari senin
"Ehh..Zarr.. balik kekelas yuk!!.. bentar lagi bel masuk, emang lo mau dihukum sama Pak Anto cuman gara-gara telat masuk kelas??!." Ucap sahabatnya itu, Sisi."Iyaa.. iyaa.. sabar, dikit lagi nih, nanggung." Cepat-cepat Zara menghabiskan makanan favoritnya itu, bakso.
Setelah menghabiskan makannnya, Zara dan Sisi pergi meninggalkan kantin kesayangan mereka. Seketika Zara menghentikan langkahnya di koridor kelas 11 MIpa 7, ada sesuatu yang mengalihkan perhatiannya.
Seorang lelaki paling tinggi diantara segerombolan teman temannya, sedang saling bercanda.
Sekilas lelaki itu dan zara saling bertatapan selama 2 detik. Tatapan lelaki itu cukup cuek
tanpa secercah maksud tertentu, hanya tak sengaja. Berbalik halnya dengan zara, pupil matanya membesar, dengan perasaan aneh, bingung, dan hati yang membara."Lohh itu kan??!." Gumam Zara dalam hati,
"Kenapa lo Zarr.. kok berenti??.." Tanya Sisi, mengerutkan dahi, heran, sambil melihat sekeliling.
"Ah?, Hah?.. ehh.. enggak kok." Seketika Zara mengalihkan pandangannya kearah lain. Namun diperhatikannya sekali lagi.
"Ihh aneh... yaudah ayo cepetan!." Seru Sisi, menggelengkan kepala lalu menarik lengan zara erat, sambil berjalan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Luka
RomanceKisah ini menceritakan kehidupan zara yang penuh dengan ke kelaman dan kesedihan, penuh dengan kenangan, tapi akhirnya tuhan memberi anugerah kepadanya, seorang lelaki ceria yang selalu menyinari kehidupannya, "tetapi apakah dia akan terus menyinar...