2 hari karis bersekolah di sma dirgantara, ia yang awalnya mengira sekolah barunya akan membosankan, malah tertarik akan semua kekadian dan kebusukkan sekolah ini.
Bell berbunyi, jam istirahat telah dimulai, Karis menutup buku pelajarannya, dan berjalan kekantin sekolah.
Ditengah perjalanan, ia melihat jeje dan kai yang sedang melakukan kekerasan kepada inok dikamar mandi.
Karis tertarik, dan sedikit mengintip perbuatan mereka, ia merasa sekolah ini.. Berbeda.
Tak lama, jeje menyadari karis yang sedang mengintip perbuatan mereka, karena ia mirid baru, jeje takut perbuatannya akan dibongkar keguru-guru.
"Woi murid baru, napa lu disini?"
Ucap jeje, sedikit panik."ya gapapa dong, ini kan sekolahan, tenang gua gak bakal ganggu kok, lanjut aja lanjut" ucap karis dengan tenang.
"tenang amat lu, jangan cepuin ke guru ya?" ucap jeje
"santai, lagipula guru disini emang peduli ama pembullyan kek gini? Enggak kan?" ucap karis.
"sip, gitu dong" ucak kai, ikut menanggapi.
Karis kembali berjalan kekantin, ia melihat langit dan bintang yang sedang makan bersama, ia ragu, ia membeli makanan dan memilih duduk berjauhan dati orang lain.
Karis memakan makanan yang ia beli, nampak penasaran dengan hubungan langit dan bintang, dan mulai melamun.
"woi, ris? Namalu karis kan?" ucap seseorang memanggil namanya, karis terlepas dari lamunannya, dan langsung melihat kearah orang yang memanggilnya.
"ya? Lu bintang kan?"
Ucap karis, dengan datar."iya, lu ngelamun mulu dari tadi, mikirin apaan lu?" ucap bintang.
"ah, gak penting, btw si langit kemana?" ucap Karis, sambil memakan makanannya.
"oh langit? Gak tau, keknya mau kekelas sih" ucap bintang.
"oh ya gua mau nanya dikit" ucap karis, menatap mata bintang.
"nanya apa?" ucap bintang, melihat mata karis.
"lu ama langit ada hubungan apaan sih? Kepo gua" ucap karis, penasaran.
"gua sahabatan ama langit dari kecil, emang kenapa?" Bintang mengangkat alisnya.
"oh gapapa, cuman pengen tau aja" ucap karis.
-skip, langsung aja pas masuk kelas
Karis duduk dibangkunya, disamping inok. Ia melihat inok yang terluka cukup berat disekujur tubuhnya, tentunya itu adalah perbuatan jeje dan kai.
"luka lu sembuhin dulu napa" ucap karis sambil tersenyum.
inok tak menjawab, ia nampak murung dan kesakitan dengan lukanya.
"lu dari kematin diajak ngobrol diem mulu, pamtes lu dibully abis-abisan"
Ucap karis dengan santai, tanpa ada beban disekujur tubuhnya.Inok nampak agak kesal, namun tetap diam.
"huf.. Nih, gua kasih Salep, emang perih kalo di usap keluka, tapi cepet sembuhnya nanti."
Karis memberikan Saleb ke tangan inok, ia tak peduli inok mau memakainya atau tidak, yang penting ia ada usaha untuk membantu inok.
Pak yo memasuki ruangan, ia memulai pelajaran dan menjelaskan materi-materi yang penting.
"Jadi gitu ya anak-anak, cara mengubah air mata menjadi saldo dana" ucap pak yo, dan membuka bukunya.
"oke, materi selanjutnya tentang cara mengubah sisa umur menjadi uang, sebelum bapak lanjutkan, Ada yang mau bertanya tentang materi cara mengubah air mata menjadi saldo dana? " ucap pak yo, melontarkan pertanyaan kepada muridnya.
Seorang siswi mengangkat tangannya, ya itu alana. Ia memberi pertanyaan kepada pak yo.
"saya ingin bertanya pak" ucap alana.
"silahkan alana, mau bertanya tentang apa?" ucap pak yo.
"kan materinya tentang air mata yang menjadi saldo dana ya pak, apakah itu bisa diubah menjadi rupiah?" alana nampak penasaran.
Pak yo menjawab pertanyaan alana, dan menjelaskannya.
"pertanyaan bagus alana, jawabannya adalah bisa tergantung beberapa aspek tertentu, dan tergantung admin dananya"
Pak yo menjelaskan secara rinci, kepada alana.
"sudah paham alana?" pak yo tersenyum.
"sudah pak" ucap alana.
2 jam kemudian
Bel berbunyi, para siswa mengemasi barang-barangnya, termasuk karis. Ia mengemasi barangnya, dan berjalan keluar dari sekolah.
"nok, salepnya jangan lupa dipake, kalau gak sembuh omong ke gua."
Tersenyum.Inok hanya diam dan berjalan pergi.
Tamatt
Dah males mikir aku, maap kalo banyak typo, namanya juga masih pemula.
Jangan lupa di vote ngab :v.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the protagonist -Karis bfb
Losoweini adalah cerita dari sma dirgantara, (sebenarnya sama aja soh :v) namun dicerita ini, Karis bukan menjadi karakter yang baik maupun jahat (netral). jadi gak peduli apa-apa tentang kasus sekolahannya. yaudah segitu aja, selamat membaca.