✧˖ °☁️.🥛⭒ 🐰ྀི 𐙚
Happy reading
Han Jisung baru saja pulang dari kerja kelompok di rumah temannya, dirinya langsung mencari makan malam karna sudah kelewat lapar. Di liriknya ponselnya yang menunjukkan jam 20.00 dirinya harus segera kembali ke apartemennya karna, ohh sungguh dia merindukan kasur tercintanya.
Jisung sedang berdiri di depan tempat makanan cepat saji yang baru saja dirinya masuki tadi. Jisung yang sedang mengotak atik ponselnya. Tiba tiba perhatiannya teralihkan karna sebuah suara geraman di susul dengan elusan lembut di kakinya. Jisung tundukkan kepalanya, di lihatnya se ekor kucing dengan warna oranye di kakinya. Jisung jongkokkan tubuh mungilnya, di elusnya kucing oranye itu yang mana menghasilkan geraman halus dari kucing itu yang menandakan bahwa ia merasa nyaman dengan ke hadiran jisung.
" Haii mungil, apa kau sendiri? Di mana tuanmu huh? " Tanya jisung, seolah mengerti kucing itu justru mengeong ke arahnya.
" meoww " kucing itu langsung menaikkan kedua kakinya di paha jisung.
" huh ? Apa kau memilihku sebagai tuanmu hm?? Mengemaskan " kata jisung lalu mengunyel kucing itu, tubuh kucing itu sedikit berisi. Lalu di lihatnya leher kucing itu. Tidak isi kalung. Jiwa jiwa penculik jisung tiba tiba keluar, jisung tersenyum menatap sekitar dan tak ada yang memperhatikanya.
Di angkatnya kucing gemuk itu ke dalam pelukannya.
" Kau milikku cute " kekeh jisung lalu berjalan membawa kucing itu sambil sesekali mengelusnya.
✩♬ ₊˚.🎧⋆☾⋆⁺₊✧
" Hahhh lelahnyaa " desah jisung, di turunkannya kucing gemuk itu di lantai kamarnya. Jisung membuka jaket yang dia gunakan tadi menyisakan kaos putih polosnya saja.
" Meowww, meoww " kucing itu terus mengeong melihat kesana kemari, berusaha mencari tau dimana dia berada sekarang.
" heii, kemari. Kita harus bicara " kata jisung menunjuk kucing itu. Katakan lah dia seperti orang gila yang nerbicara dengan hewan. Tapi kucing ini mengerti semua yang di katakanya, bahkan sekarang kucing itu langsung menghampiri jisung.
Jisung elus kepala kucing itu, kucing itu berdiri di antara kedua kakinya langsung menidurkan tubuh gemuknya di sana di balas kekehan oleh jisung.
" hei gemuk, jika kau ingin diam disini kau harus mandi " kata jisung menekan nekan perut kucing itu.
" Meoww ! " eyongan keras di dapat oleh jisung, seolah kucing ini tak terima di katai gemuk.
Jisung langsung menggendong kucing ini ke kamar mandi. Dan terjadilah sedikit perang di dalam kamar mandi.
Kini jisung sedang mengeringkan tubuh gemuk kucing itu dengan alat pengering, tanganya terluka akibat cakaran cakaran kasih sayang dari kucing barunya ini, Bahkan pipinya juga menjadi sasaran ! Untung bukan matanya jika tidak bagaimana cara jisung bermain game nantinya.
" shhh kau ini memang dasar anak nakal, kau melukai tanganku bahkan pipiku juga ! " marah jisung sembari memukul beberapa kali punggung kucing itu, kucing itu terlihat sedih telinganya turun ke bawah bahkan ia tak protes lagi setelah menggoreskan cakarnya di pipi gembul jisung.
Setelah selesai mengeringkan kucing itu, jisung siapkan makanan untuk teman barunya ini. Lalu ia tinggal untuk mandi.
Jisung hanya keluar dengan celana pendek berwarna hitam, belum menggunakan atasan mengekspos badan mungilnya yang molek. Rambutnya yang menutuppi dahi jisung menambah kesan menggemaskan sekaligus menggoda di saat bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
littel cat
De Todo" meoww " jisung yang mendengar suara dari samping kakinya pun menoleh " huh?? haii mungil " sapa jisung pada kucing kecil berwarna oranye itu. jisung pikir kucing ini tidak memiliki tuan jadi ia memutuskan untuk menjaganya.