Bab 012

48 7 0
                                    

"Jadi begitu," kata Lin Yi, "kayaknya aku yang paling sial."

Qin Zhou hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara dari kamar 309 kembali terdengar.

"Xu Xiazhi..." Qu Jialiang tiba-tiba teringat sesuatu, berlari ke arah Xu Xiazhi dan mencengkeram kerah bajunya, "Jendela di kamarmu tertutup, kan?"

Wajah Xu Xiazhi tampak tidak nyaman, dia sudah menduga apa yang akan dikatakan Qu Jialiang.

Benar saja, Qu Jialiang berkata, "Bolehkah aku pindah ke kamarmu malam ini? Dengan begitu aku tidak akan mati."

Melihat Xu Xiazhi tidak menjawab, Qu Jialiang berkata, "Aturan kematian tidak melarang kita berpindah kamar. Xu Xiazhi, tolong selamatkan aku, selamatkan aku."

Ini adalah cara paling sederhana, tapi juga yang paling berbahaya.

Begitu kamar kosong tanpa ada yang menghalangi, benda itu akan lebih mudah masuk melalui jendela. Meskipun kamar tersebut kosong, aturan kematian sudah terpenuhi. Tidak ada yang bisa menjamin benda itu tidak akan mengejar Qu Jialiang ke kamar Xu Shazhi, apalagi memastikan benda itu tidak akan membunuh Xu Shazhi juga.

Qin Zhou menatap Lin Yi, memperhatikan bahwa Lin Yi sedang memikirkan sesuatu sambil menatap Xu Shazhi, lalu bertanya, "Kamu melihat sesuatu?"

"Senior," Lin Yi memanggil Qin Zhou untuk mendekat, kemudian berbisik, "Dia agak aneh."

Qin Zhou bertanya, "Siapa? Xu Xiazhi?"

"Ya," kata Lin Yi. "Rasanya Xu Xiazhi tidak mau menyelamatkan Qu Jialiang."

Padahal tadi dia terlihat melindungi Qu Jialiang.

Qin Zhou menatap Lin Yi dan berkata setelah beberapa saat, "Itu wajar."

Lin Yi bertanya, "Maksudnya?"

Qin Zhou menjawab, "Sifat manusia."

Lin Yi terdiam, merenung.

Qin Zhou tampaknya sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini. Dia menepuk bahu Lin Yi dan berkata, "Pernah dengar pepatah 'Suami istri seperti burung di satu pohon, saat bahaya datang, masing-masing terbang'?"

Lin Yi mengangguk.

"Baiklah," kata Qin Zhou. "Pikirkan sendiri."

Dua detik kemudian, Qin Zhou bertanya pada Lin Yi, "Sudah terpikirkan?"

Lin Yi, "!"

Mana bisa secepat itu!

"Kamu kan anak jenius IQ 143," kata Qin Zhou.

"Oke," kata Lin Yi. "Berikan aku dua detik lagi."

Qin Zhou, "Lupakan."

Lin Yi, "?"

Qin Zhou, "Daripada mikirin itu, mendingan pikirin gimana kamu bisa melewati malam ini."

Dengan dua aturan kematian, ditambah lagi sudah diincar oleh monster 7-7, Lin Yi pasti akan menghadapi malam yang berat.

Namun, petunjuk yang mereka miliki hanya sebanyak itu. Pintu di kedua sisi koridor lantai dua masih terkunci. Jika ingin menemukan jalan keluar, mereka harus menemui penjaga asrama.

Mereka berdua kembali ke lantai satu. Namun kali ini, penjaga asrama hanya menatap mereka dengan tajam. Meski Qin Zhou mencoba membuka pintu apartemen, penjaga itu tidak berkata apa-apa, hanya terus memandangi mereka dengan tatapan yang membuat Lin Yi merasa tidak nyaman.

Setelah menemui jalan buntu, Lin Yi mengusulkan untuk memeriksa kamar lain. Meski dia sependapat dengan Qin Zhou bahwa barang-barang di setiap kamar mungkin tidak terkait dengan aturan kematian, keberadaannya pasti ada artinya.

BL | I Messed Up the Campus Ghost Stories Again [Infinite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang