02. Kos Baru

144 11 0
                                    

Hai semuanya!!! Happy reading >-<


-:-



Andara dan Hanin turun dari taxi dengan menenteng satu koper dan dua tas besar milik Andara yang berisi beberapa barang-barang pribadinya.

Iya, satu hari setelah berbincang dengan sang pemilik kos yang biasa dipanggil Abah Pur, Andara bertekad untuk segera pindah.

Kini, dirinya sudah berdiri didepan gerbang kos yang didalamnya terdapat dua bangunan yang sempat di jelaskan oleh Hanin. Wanita itu setia menemaninya dalam agenda pindahan ini, bahkan hari ini dia ingin membantu Andara untuk bebersih.

"Bagus kan, Dar?"

Andara mengangguk. "Bagus."

Ctak tak

Sreekkk

Hanin dan Andara menoleh pada gerbang yang tiba-tiba sedikit terbuka, munculah seorang laki-laki yang bisa dilihat seumuran dengan mereka.

"Dan."

Andara menoleh pada Hanin. Mimik wajahnya seperti bertanya siapa laki-laki itu?

"Temen gue, yang gue critain kemarin," jelas Hanin.

Andara mengangguk. Dia tersenyum menatap sosok yang dipanggil Dan itu.

"Danuarta Yasa."

Danuarta Yasa. Laki-laki dengan penampilan sederhana, memakai celana pendek dan kaos lengan pendek, ditambah dengan gaya rambut berwarna seperti kuaci. Hanin mengenal dia saat mereka berdua masih duduk di bangku menengah atas. Fyi, Hanin dan Danu adalah mantan kekasih.

Andara menerima uluran tangan laki-laki didepannya ini. "Andara Mayanaka."

"Yang mau ngekos itu, ya?"

Andara mengangguk.

"Yaudah kalau gitu, ayo masuk," ajak Danu.

Mereka bertiga mulai memasuki area kos. Dimulai dari melewati gerbang kos, mereka langsung disambut dengan beberapa mobil dan motor yang diparkir di halaman kos.

"Kalau lo ada mobil atau motor bisa diparkir di kos ini, aturannya cuman satu, jangan halangin jalan aja."

"Terus di depan sana," Danu menunjuk ujung bangunan depan mereka, "itu dapur, sebelah kiri dapur cewek, sebelah kanan dapur cowok, tenang aja aman terkendali kok, cuman emang keliatan kan perbedaan dari keduanya?" ucap Danu sambil meringis melihat mirisnya dapur cowok.

Hanin dan Andara ikut tersenyum canggung. Sangat terlihat perbedaan dapur di depan mereka ini. Dapur cewek yang bersih dan dapur cowok yang bisa dikatakan seperti kapal laut pecah.

Danu menunjuk ke sebelah kiri mereka, bangunan milik perempuan.
"Dari atas sampek bawah punya cewek, kamar mandi ada di ujung kanan deket tangga, nah kamar lo yang paling ujung kiri lantai dua, kamar nomor 10."

Andara menatap pintu kamar yang akan menjadi tempatnya berisitirahat, dilihat dari luar bagus dan nyaman.

Danu beralih menunjuk pada bangunan sisi kanan mereka, bangunan milik laki-laki. "Seperti yang lo lihat sudah jelas ini milik cowok, kamar gue nomor 7, dua kamar dari tangga sebelah kiri, kalau ada apa-apa lo bisa ke gue."

"Area cowok lebih rempong daripada area cewek, kadang mereka juga banyak ributnya, kadang-kadang kok, tapi kalau lo ngerasa nanti mereka ganggu, lo bisa tegur."

"Hari ini emang gak seribut biasanya, soalnya warganya lagi banyak yang keluar, lo beruntung ha-"

Puk

Anak Pemilik KosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang