Karena Chanyeol sama Sehun pulang bareng hari ini, aku update lagii
...
Dengan alasan pembahasan pernikahan, makan malam yang merupakan pertemuan kedua keluarga itu diselenggarakan. Tidak seperti kebiasaan kakek yang selalu mengadakan pertemuan di rumah, pertemuan itu diadakan di sebuah restoran.
Chanyeol dan keluarganya tiba sepuluh menit lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Kakek terlihat sangat bersemangat, membuat Chanyeol tidak menyesali keputusannya. Ia juga bisa melihat kebahagiaan di wajah kedua orang tuanya.
Tuan Oh tiba, tapi hanya sendiri.
Dimana orang bernama Sehun itu?
“Maaf, Sehun akan sedikit terlambat.”
Chanyeol terus saja dihantui rasa penasarannya akan sosok seperti apa Oh Sehun itu. Ia hanya diberitahu nama dan usia calon pasangannya.
Bukankah ini keterlaluan?
Sembari menunggu Sehun, Tuan Oh banyak bercerita tentang putranya yang sedikit banyak membuat Chanyeol tertarik untuk mengenal Sehun lebih jauh.
Sehun yang manis, Sehun yang baik, Sehun yang ceria, Sehun yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman.
Lima belas menit kemudian, Sehun datang. Chanyeol meneliti sosok Sehun dalam diam. Tubuhnya tinggi, hampir sama tinggi dengannya. Seperti apa yang kakek dan ayahnya katakan, Oh Sehun memang sangat manis walau dengan senyuman canggungnya yang dipaksakan.
“Chanyeol-a, kenalkan ini Oh Sehun.”
Chanyeol hanya tersenyum menanggapi Sehun yang tidak mau menatapnya. Ia mengerti pasti Sehun keberatan dengan perjodohan ini. Dirinya pun demikian, tapi menolak bukanlah pilihan yang bagus.
Bukan karena ancaman kakek tentang warisan, tapi lebih pada kesehatan kakeknya.
Baginya keluarga tetap lebih penting, meskipun ia harus melepas cintanya saat ini. Mungkin takdir memang menggariskannya bersama cinta yang lain di masa depan.
.
.
Pertemuan itu berlanjut dengan kencan-kencan yang direncanakan kakek.
Tentang perasaannya pada Sehun, Chanyeol sendiri belum bisa memastikan. Tapi ia akan berusaha menerima Sehun. Bagaimanapun juga Sehun lah yang akan menjadi pendampingnya nanti. Meskipun tidak bisa dipungkiri jika cintanya yang lalu masih menempati sebagian besar ruang di hatinya.
Tidak apa-apa kan, kalau Chanyeol butuh waktu?
Hari itu di akhir pekan, dua hari setelah pertemuan keluarga, kakek memintanya datang ke sebuah restoran untuk bertemu Sehun. Chanyeol sampai meninggalkan pertemuannya dengan seorang klien penting saat itu.
Restoran sengaja disewa penuh oleh kakeknya untuk kencan mereka. Bahkan beberapa tempat juga dihias sedemikian rupa dengan latar musik klasik yang dimainkan langsung di atas panggung kecil di ujung ruangan.
Chanyeol pernah berkeinginan membuat yang seperti itu untuk kekasihnya dulu, tapi dia tidak akan suka karena kekasihnya menganggap itu pemborosan.
Kesederhanaan, salah satu yang membuat Chanyeol jatuh cinta.
Satu jam ia menunggu, tidak ada kabar dari Sehun. Bahkan pesan yang Chanyeol kirimkan tidak dibaca sama sekali dan panggilannya juga tidak diangkat. Padahal Tuan Oh mengatakan jika Sehun telah setuju untuk datang.
Dua jam kemudian, Chanyeol memutuskan untuk pergi. Mungkin Sehun memiliki masalah mendesak yang tidak bisa ditinggal.
.
.
“Bagaimana pertemuanmu dengan Sehun?”
Chanyeol yang baru memasuki rumah tersenyum melihat kakek yang tengah membaca koran di ruang tamu.
“Kami hanya mengobrol.”
Chanyeol tidak akan mengadukan keabsenan Sehun di pertemuan mereka. Pikirnya itu akan semakin menambah beban pikiran kakek, karena beberapa hari ini keadaannya mulai membaik dan Chanyeol tidak mau merusaknya.
“Baguslah. Itu bisa membantu kalian untuk semakin dekat.”
Dalam hati Chanyeol menertawakan dirinya sendiri, merasa bersalah telah membohongi kakek. Ia tidak tahu alasan Sehun tidak datang. Entah ini akan terus berlanjut atau tidak, semoga saja Sehun akan datang di pertemuan selanjutnya.
Tapi tidak.
Pertemuan kedua dan ketiga, Sehun juga tidak datang. Yang bisa Chanyeol lakukan saat itu hanyalah menunggu karena ia tidak bisa menghubungi Sehun. Nomornya diblokir. Ia juga tidak bisa langsung pulang karena akan membuat kakek dan kedua orang tuanya curiga.
Bohong jika Chanyeol tidak marah dan tersinggung atas sikap Sehun. Tapi, sebisa mungkin ia mencoba mengerti. Sehun masih terlalu muda untuk berada di situasi seperti ini.
Sama seperti Sehun, ia pun berat menerima keputusan keluarga. Ia bertahan hanya dengan keyakinan pilihan keluarganya adalah yang terbaik, mereka hanya ingin yang terbaik untuknya.
Hingga hari pernikahan, Chanyeol sekalipun belum pernah bertemu dengan Sehun lagi selain dalam pertemuan keluarga.
Satu-satunya yang menjadi kebahagiaan saat itu adalah senyum di wajah keluarganya, terutama kakek terlihat sangat sehat dan bersemangat bahkan menanti hari ini.
Saat itu juga Chanyeol merasa keputusannya adalah benar.
Chanyeol tidak tahu apa yang begitu istimewa dari seorang Oh Sehun hingga keluarganya seperti ini. Ia berjanji, akan menemukan keistimewaan itu dalam hari-hari pernikahan mereka nanti.
Tapi sayangnya, kebahagiaan itu tidak bertahan lama.
“Sehun kabur.”
Chanyeol melihat raut khawatir Tuan Oh saat mengatakannya. Chanyeol tidak bisa mengatakan apapun, atau berbuat apapun. Ia hanya terpaku di tempatnya sampai suara orang-orang di sekitarnya berteriak memanggil nama sang kakek.
“Harabeoji!”
Sungguh Chanyeol tidak menyangka jika hari itu adalah hari terakhir ia melihat senyuman kakeknya.
Oh Sehun, entah bagaimana perasaanku padamu kini.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Know (ChanHun BxB)✔️
Fanfiction[ChanSe FF, BxB] Sehun kabur dari acara pernikahannya. Dia pergi ke Jerman untuk mewujudkan mimpinya sebagai arsitek, yang selalu ditentang oleh ayahnya. Delapan tahun mengasingkan diri di negeri orang, Sehun kembali ke Korea untuk menghadiri pernik...