Penghalang Menuntut Ilmu

1 0 0
                                    

Hendaklah instrospeksi diri, apakah penghalang menuntut ilmu?

1. Niat yang rusak
  Niat adalah hal yang penting dalam sebuah amal sholih, baik buruk nya niat berpengaruh pada diri seseorang. Jika niat jya baik maka akan memberikan kebaikan juga pada dirinya dan sebaliknya niat yang rusak akan menjadi penghalang ia untuk mendapatkan ilmu.
Hasan al-Bashri rahimahullaah menuturkan, “Siapa yang mencari ilmu karena mengharap negeri akhirat, ia akan mendapatkannya. Dan siapa yang mencari ilmu karena mengharap kehidupan dunia, maka kehidupan dunia itulah bagian dari ilmunya.” Imam az-Zuhri (wafat th. 124 H) rahimahullaah berkata, “Maka ilmu itulah bagian dari dunianya.”

Tanyakan kepada diri kita apa niat kita dalam menuntut ilmu?

Imam Sufyan ats-Tsauri rahimahullaah mengatakan, “Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat untuk aku obati daripada niatku.”

Imam Malik bin Dinar rahimahullaah mengatakan, ”Barangsiapa mencari ilmu bukan karena Allah Ta’ala, maka ilmu itu akan menolaknya hingga ia dicari hanya karena Allah.”

2. Ingin Terkenal dan dipuji
   Jika niat nya ingin dikenal orang, ia ingin dikatakan banyak memiliki ilmu maka ini salah satu penghalang dalam menuntut ilmu.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا نَعَايَا الْعَرَبِ، يَا نَعَايَا الْعَرَبِ (ثَلاَثًا)، أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ: اَلرِّيَاءُ، وَالشَّهْوَةُ الْـخَفِيَّةُ.

“Wahai bangsa Arab, wahai bangsa Arab (tiga kali), sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah riya’ dan syahwat yang tersembunyi.".

Mungkin saja ia terkenal di dunia namun tidak di penduduk langit

3. Enggan mendatangi Majelis Ilmu.
  Para ulama Salaf mengatakan bahwa ilmu itu di-datangi, bukan mendatangi. Barang siapa dimudahkan jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan jalan nya menuju kebaikan.

4. Alasan Kesibukan.
   Alasan ini merupakan penghalang dalam menuntut ilmu. Orang yang menyia-nyiakan kesempatan mencari ilmu, maka kesibukannya membuat ia tidak dapat menghadiri majelis ilmu.
Allah memberikan kita jatah usia, maka manfaat kan untuk menuntut ilmu, jangan habiskan waktu kita untuk perkara yang sia-sia dan tidak bermanfaat.

5. Bosan dalam Menuntut Ilmu
   Di antara penghalang menuntut ilmu adalah merasa bosan. Sebagaimana nasehat imam syafii, aku tidak pernah bosan membuka kembali ilmu yang sudah aku pelajari dan yang sudah aku ketahui.
Betapa luasnya ilmu Allah, makin kita mencintai ilmu maka semakin kita merasa kecil di dunia ini. Berkumpul lah dengan orang-orang yang gemar menuntut ilmu, karena senantiasa ia akan memberikan semangat untuk orang lain.

6. Enggan mengamalkan ilmu.
   Tidak mengamalkan ilmu merupakan salah satu penyebab hilangnya keberkahan ilmu. Orang yang memilikinya akan dimintai pertanggungjawaban atas ilmunya.

7. Bergaul dengan orang yang tidak baik.
   Perhatikan siapa teman kita, karena ini slaa satu hal yang menyebabkan ilmu kita beekah atau tidak. Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau :

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim)

8. Tergesa-gesa dalam menuntut ilmu.
   Jangan tergesa-gesa Ingin Memetik Buah Ilmu. Seorang penuntut ilmu tidak boleh tergesa-gesa dalam usahanya untuk memperoleh ilmu. Menuntut ilmu tidak cukup dilakukan satu atau dua tahun. Sebagaimana para ulama menuntut ilmu dalam kurun waktu yang lama.
Jika ia tidak tergesa-gesa maka kelak ia akan memanen dari apa yang ia tanam, dengan hasil yang baik.

9. Terbiasa Menunda-nunda.
   Setiap orang yang ingin mendapatkan ilmu dan ingin berkepribadian sebagaimana orang yang berilmu, hendaklah tidak menyia-nyiakan waktunya sedikit pun. Jangan terbiasa menunda - nunda waktu dalam menuntut ilmu. Jangan menunda-nunda dalam belajar. Ilmu akan pergi menghampiri orang yg menginginkan ilmu.

10. Enggan mencatat ilmu.
   Sehingga ilmu akan cepat menguap dalam dirinya. Mengikat ilmu adalah dengan menulisnya.
Ketika orang mencatat faidah dari Syaikh, ini akan tertancap. Ikatlah ilmu dengan mencatat. Rasulullah ﷺ bersabda:

12. قيِّدوا العِلمَ بالكتابِ
“Ikatlah ilmu dengan menulis.” 

Catatlah walaupun faedah itu sedikit, kelak faedah tersebut.

Ulama asy-Sya’bi rahimahullah:

إذا سمعتم مني شيئاً فاكتبوه ولو في حايط

“Bila kalian mendengar ilmu dariku maka tulislah, meskipun di dinding.”
Tentu hal ini ketika tidak ada media untuk wadah menulis.

Beliau juga berpesan pada Abu Kibran:

لا تدعن شيئا من العلم إلا كتبته.. وإنك تحتاج إليه يوماً ما

“Janganlah kamu lewatkan suatu ilmu kecuali kamu tulis, sebab kamu akan membutuhkannya suatu saat nanti.”

Al-Hasan rahimahullah mengisahkan:

إنا عندنا كتبا نتعاهدها

“Sesungguhnya kami memiliki buku-buku catatan (ilmu) yang senantiasa kami jaga.”

Al-Khalil bin Ahmad menyatakan:

ما سمعت شيئاً إلا كتبته ولا كتبت شيئاً إلا حفظته ولا حفظت شيئاً إلا انتفعت به

“Tidaklah aku mendengar suatu ilmu melainkan aku tulis. Dan tidaklah aku menulis sesuatu melainkan aku jadi hafal. Dan tidaklah aku menghafal suatu ilmu, melainkan aku mendapatkan manfaat darinya.”

والله أعلمُ بالـصـواب

Faidah SalafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang