10

410 64 23
                                    

Pagi ini, keadaan Jungkook cukup baik setelah tadi malam ia mimpi buruk dan berakhir tidur bersama dengan Jinnie putrinya.

Setelah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Jinnie, Jungkook dengan segera memanggil Jinnie yang ternyata sudah bangun bahkan sudah mandi dan cantik.

Turun bersama dengan sesekali melontarkan candaan, kini keduanya memulai sarapan dengan suasana pagi yang begitu hangat.

"Ji, sayang. Hari ini appa mulai masuk kerja karena appa sudah lama mengambil cuti. Juga karena hari ini appa ada meeting dengan para petinggi perusahaan, jadi appa harus datang kesana sayang. Apa tidak apa-apa jika kamu appa tinggal sendiri dirumah?"tanya Jungkook yang sebenarnya merasa berat meninggalkan Jinnie sendiri dirumah.

Mengetahui keresahan sang appa, Jinnie pun tersenyum kearah Jungkook untuk menenangkan appa nya itu.

"Appa tenang saja, Jinnie akan baik-baik saja dirumah, appa"ujar Jinnie dengan menggenggam tangan sang appa.

Menghela nafas berat, Jungkook mengangguk pelan"embb, appa percaya padamu sayang. Tapi jika nanti kamu membutuhkan sesuatu, kamu hubungi saja appa. Ponsel appa akan selalu aktif untukmu sayang. Apa kamu mengerti?"

Dan Jinnie mengangguk untuk menjawabnya"aku mengerti appa"

"Good girl. Ya sudah, habiskan sarapanmu sekarang"

"Siap appa ku sayang"jawab Jinnie yang membuat Jungkook tersenyum.

Meskipun perasaannya masih dilanda kegundahan yang entah kenapa tidak ingin meninggalkan putrinya itu sendiri saat ini. Tapi mau tidak mau Jungkook tetap harus meninggalkannya karena hari ini memang ada pertemuan penting yang tidak bisa ia tinggalkan.

Sesaat setelah sarapan yang diiringi dengan celetukan-celetukan Jinnie yang membuat Jungkook melupakan sejenak kegelisahannya. Kini saatnya Jungkook berangkat bekerja dan kembali merasa tak tega jika harus meninggalkan putrinya ini.

"Sayang, benar ya? Nanti jika kamu ada apa-apa langsung telepon appa ya?"pesan Jungkook yang saat ini berdiri didepan pintu apartemennya.

"Iya appa, iya. Nanti jika ada apa-apa aku langsung telepon appa. Apa perlu appa pasang alarm ditubuh Jinnie yang terhubung langsung dengan appa. Supaya nanti jika ada apa-apa denganku appa langsung tau?"gurau Jinnie dengan senyum dibibirnya.

Menghela nafas berat mendengar gurauan itu dari sang putri, Jungkook kemudian mencoba untuk menghilangkan rasa gelisahnya itu. Mungkin ia saja yang terlalu berlebihan karena hampir satu minggu ini terus menemani Jinnie karena sakit. Dan untuk itu, ia berusaha berpikir positif jika Jinnie akan baik-baik saja dirumah.

"Baiklah, appa percaya padamu. Sini, peluk appa"

Dan tanpa menunggu lama lagi, Jinnie dengan segera menghamburkan tubuhnya pada sang appa untuk masuk kedalam pelukannya.

"It's ok appa. Aku akan baik-baik saja. Appa tidak perlu terlalu mencemaskan aku. Aku sudah dua puluh tahun dan bukan bayi lagi appa"hibur Jinnie dengan mengusap punggung Jungkook.

Sedang Jungkook, ia pun hanya bisa memejamkan matanya dan menghirup dalam aroma tubuh Jinnie yang selalu saja berhasil memenangkan dirinya.

"Tapi sampai kapanpun kamu tetap bayinya appa sayang"sahut Jungkook yang malah membuat Jinnie tersenyum.

"Ya,,ya terserah appa saja. Yang penting sekarang appa harus berangkat kerja sebelum Yoongi eonnie menelfon appa dan memaki-maki appa karena appa telat berangkat kerja"putus Jinnie dengan melepaskan pelukannya pada Jungkook.

Menatap dalam wajah Jinnie sembari menghela nafas berat, Jungkook pun akhirnya mengangguk pasrah.

"Hembb baiklah. Appa akan berangkat sekarang. Kamu hati-hati dirumah ya. Jangan melakukan pekerjaan berat karena appa tidak mau kamu kenapa-kenapa. Ingat, kamu masih dalam fase pemulihan sayang"pesan Jungkook yang diangguki oleh Jinnie.

Oppa Or Appa (KookJin GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang