06.Terima?

23 9 17
                                    

✨Happy Reading✨

"Vanya jadi gimana jawaban Kamu Nak?" Tanya Tante Rere, mereka kini sedang di Cafe milik Vanya..benar Vanya mempunyai Cafe remaja yang bernama 'Alexandra Cafe' yang cukup terkenal bahkan cabang nya juga lumayan banyak.

"Ekhem huffth...Demi Ayah dan Bunda Vanya nerima perjodohan ini!" Ucap nya dengan sedikit ragu.

"Be-beneran Nak? Ka-kamu terima?" Vanya menganguk.

Tante Rere membawa Vanya kedalam pelukannya "Makasih yah sayang"

"Iyah Tan sama-sama"

"Semoga ini keputusan terbaik buat Gue dan juga Bunda, Ayah"

"Semoga dengan lewat perjodohan ini Gue lebih leluasa mencari tau siapa dalang dari semua ini!"

"Mulai sekarang Kamu jangan panggil Tante tapi di ubah dengan Bunda yah!" Ucap Tante eh Bunda Rere. Vanya pun menganguk untuk meng iya kan.

"Oh iyah Tan-eh Bun, tapi gimana dengan sekolah Aku?"

"Wmm gimana kalo Kamu pindah sekolah aja? Ke sekolah milik almarhum Ayah nya Ervan yang ada di Jakarta?"

"Harus banget yah Tan-eh Bun?"

Bunda Rere menganguk "Iya, kan nanti Kamu jadi istri nya Ervan, otomatis Kamu harus ikut kemana suami mu pergi!" Ucap Bunda Rere sambil menekan kan kata istri dan suami, Vanya yang mendengarkan nya merinding dan geli.

"Apakah setelah nikah nanti Gue bisa cairin cowo kutub itu?"

"Ah mana bisa cowo kutub kek dia bucin!"

Wahh...Van liat van calon istri lu! ngeremehin kalo lu kgk bisa bucin, gk tau aja ervan kalo dah bucin akut kek gimana!!

*****

Saat ini Vanya masih di Cafe milik nya, Bunda Rere? Dia udah pulang.

Dia sengaja belum pulang, karna dia udah janjian dengan seseorang.

"VANYA" Teriak Gadis berambut panjang yang baru masuk Cafe.

Gadis itu berjalan menuju meja Vanya, dan duduk di meja yang sama.

"Ada gerangan apa nih? Biasanya kalo bukan Gue duluan yang ajak keluar, Lo pasti gak mau?" Ucap Gadis itu.

"Gue mau--"

"Tunggu-tunggu, Gue haus mau pesen minum dulu oke" Seka Reva, yah Gadis berambut panjang itu adalah Reva.

Masih ingat dengan Reva? kalo tidak coba baca capther ke-2

"MBAK SAYA MAU PESEN JUS ALPUKAT SATU YAH!" Teriak Reva melengking, emang sudah kebiasaan dia kalo datang ke Cafe milik Vanya suka tidak tau diri, santai aja semua pelayan sudak sangat memaklumi perlakuan Reva yang receh.

Setelah pesenan minuman Reva datang lalu ia meminum nya kaya orang ke hausan-lah kan emg dia bilang sendiri kalo lagi ke hausan bego!.

"Lo udah berapa lama gak di kasih minum?" Tanya Vanya yang melihat sahabat nya ini.

"Nama nya juga haus, Van"

"Jadi gimana? Lo mau ngomongin apa? Di liat dari muka Lo ko kaya serius gitu, jadi penasaran Gue" Sambung nya.

Vanya memutar bola mata malasnya. "Udah nyeroscos nya? Kebiasaan deh!" Reva hanya bisa tercengir memperlihatkan Gigi-gigi nya yang rapih.

Shavanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang