...
Seorang pria paruh baya dengan pakaian seperti dokter berjalan menuju ruang rahasia yang tidak diketahui oleh banyak orang. Tidak ada nama atau tanda pengenal yang melekat pada dirinya, membuat identitasnya tetap menjadi misteri.
Ia masuk ke dalam ruangan bernuansa putih itu, tak lupa menutup pintunya kembali dengan hati-hati. Langkahnya terdengar tenang namun penuh beban saat ia berjalan menuju ranjang seorang pasien yang telah ditanganinya selama lima tahun terakhir.
Pasien itu terbaring lemah, dengan berbagai alat medis yang terpasang di tubuhnya. Pria itu menghela napas berat saat menyadari tidak ada perubahan signifikan pada kondisi pasien tersebut. Dia masih sama seperti sebelumnya—tidur panjang tanpa tanda-tanda kehidupan.
"Walaupun kemungkinan dia hidup hanya lima persen, saya akan tetap melakukan berbagai cara agar bisa membuatnya bangun dari koma," gumamnya penuh tekad.
Seorang perawat wanita yang berdiri di sampingnya, yang juga merawat pasien tersebut selama ini, menatap dokter itu dengan raut khawatir.
"Lebih baik kita sudahi sampai di sini, Dok. Dia sudah tidak akan bisa diselamatkan lagi," ucapnya lirih.
"Tidak..! Saya yakin jika dia masih bisa kembali," balas pria itu tegas.
Tanpa mereka sadari, pasien yang terbaring di ranjang mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Jarinya sedikit bergerak, walaupun sangat kaku. Perlahan, kedua matanya terbuka sedikit, berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya di ruangan tersebut. Ia melihat dua sosok yang tengah membicarakan sesuatu di dekatnya.
"D..do..k.." suara lemah itu membuat keduanya menoleh bersamaan. Wajah mereka dipenuhi keterkejutan luar biasa.
Mereka terdiam, masih memproses semuanya hingga tanpa sadar air mata mulai mengalir di pipi mereka. Mereka nyaris tidak percaya dengan keajaiban yang terjadi di depan mata mereka. Lima tahun berjuang untuk menyelamatkan pasien ini akhirnya tidak sia-sia.
"C-cepat periksa keadaannya!" titah si dokter dengan nada penuh ketegangan.
Perawat itu segera mengambil peralatan medis untuk memeriksa kondisi pasien. Jantungnya berdebar kencang saat memeriksa detak jantung dan tanda-tanda vital lainnya.
"Bagaimana keadaannya?" tanya dokter dengan cemas.
"Ini adalah keajaiban!! Saya tidak menyangka jika dia bisa terbangun dari koma," jawab perawat dengan mata berbinar.
Pria itu mendekat ke ranjang si pasien, wajahnya penuh kelegaan bercampur haru. "Saya senang karena kamu masih bisa selamat," ucapnya dengan senyum hangat.
Namun, pasien itu hanya menatap mereka dengan kebingungan. "A-anda.. si–apa?" tanyanya dengan suara serak.
Dokter dan perawat itu saling bertatapan, raut mereka berubah tegang.
"Ada apa dengannya, Dok?" tanya perawat dengan khawatir.
Dokter itu segera memeriksa kembali keadaan pasien, mencoba memastikan apa yang terjadi.
"Sepertinya dia mengalami lupa ingatan.." ujar dokter itu pelan, seolah berbicara pada dirinya sendiri.
Perawat menghela napas berat. "Jadi, usaha kita belum sepenuhnya berhasil?" tanyanya, suaranya dipenuhi kekecewaan.
"Belum. Tapi ini lebih baik daripada tidak sama sekali. Ingatannya mungkin bisa kembali perlahan, atau bahkan tidak akan pernah kembali," jawab dokter itu.
Pasien itu mencoba untuk mengingat sesuatu, namun setiap kali ia memaksakan diri, kepalanya terasa sangat sakit.
"Jangan dipaksa untuk mengingat. Biarkan semuanya perlahan," kata dokter dengan lembut.
"A-pa..kah an..da me..nge..nal sa..ya?" tanya pasien itu lagi, suaranya masih lemah.
Dokter itu menatapnya dalam-dalam. "Iya. Namamu Park Jihoon. Kau adalah suami dari anakku... Choi Hyunsuk."

KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Papa - hoonsuk✓
Randomhoonsuk ft hwanwoo "juju mau jadi kingkong yang kuat dan hebat!!" "kenapa Juju mau jadi kingkong?" "supaya Juju bisa melindungi mama sama Jeje!! Karena papa gaada, jadi juju harus jadi lebih kuat supaya bisa melawan orang orang jahat yang mau nyakit...