"Siapa kau? Dimana naga kecil itu?"
"Naga itu aku, Pangeran."
***
"Kak! Mau ke mana?" Bocah kecil bernama Harley mengejar Fredrinn ditemani Lesley, saudara angkat mereka yang telah ditugaskan untuk menjaga Harley.
"Kakak ada urusan. Nanti kita main lagi." Tanpa menoleh dan menghentikan langkahnya, Fredrinn menjawab. Harley hanya mengangguk senang ketika kakaknya berjanji akan mengajaknya main lagi.
Fredrinn pergi seperti biasa membawa pedang di punggungnya, langkahnya santai menuju ke sebuah gua yang berada tidak jauh dengan kota. Senyumnya mengembang karena ingin bertemu dengan naga kecil yang ditemuinya seminggu yang lalu. Naga itu meringkuk dalam keadaan tidak berdaya ketika Fredrinn sedang menjelajah ke benua seberang.
"Drakie ~ Ayah datang....?" Panggilan Fredrinn terhenti ketika dia merasakan kehadiran orang lain selain dirinya yang berada di gua itu. Sontak mempersiapkan dirinya untuk mengeluarkan pedang, namun tetap bisa bersikap santai.
"Pangeran Fredrinn." Muncul seorang pria memiliki tanduk di kepalanya. Siapa dia? Selama hidupnya, Fredrinn tidak pernah melihat orang itu, tentu juga berarti orang itu bukan dari sini.
"Siapa kau? Dimana naga kecil itu?"
"Naga itu aku, Pangeran." Fredrinn mengeluarkan pedangnya, bersiap untuk menyerang.
"Tidak mungkin. Naga itu baru seukuran telapak tanganku, dan kau? Aku tahu kau bukan dari sini. Beri aku alasan yang kuat mengapa kau bisa berada di sini." Fredrinn memberi ancaman kepada pria itu.
Pria itu hanya tersenyum, "Baiklah, jika itu yang pangeran inginkan."
Tiba-tiba saja, pria itu mulai berubah. Fredrinn tidak percaya ini, pria itu benar-benar naga! Apa benar naga kecil yang ia temukan itu adalah pria ini?
"Kau benar drakie?!" Tangan Fredrinn ingin menyentuh naga itu, namun naga itu berubah menjadi humanoid. Tidak disangka humanoid itu malah menariknya mendekat, Fredrinn saat ini berada di pelukan humanoid itu.
"Drakie, aku tahu ini kau. Apa yang terjadi?" Fredrinn ingin melepaskan dirinya dari pelukan humanoid itu namun tidak bisa. Humanoid itu lebih kuat darinya.
Fredrinn mencoba untuk menenangkan humanoid Drakie itu dengan memegang tangannya. Tiba-tiba tangan yang dipegangnya berubah menjadi tangan seorang manusia lagi.
Kali ini pria itu melepaskan pelukannya dari Fredrinn. "Maaf, pangeran. Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu. Oh, satu hal lagi... Namaku Yuzhong. Panggil aku Yuzhong."
Fredrinn menggaruk belakang kepalanya. "Baiklah, Yuzhong."
***
3 Tahun Kemudian
"Kakak! Mau kemana lagi?!" Harley mengejar Fredrinn yang tengah berlari menjauh dari kota.
"Lesley! Tolong hentikan Harley, jaga jangan sampai dia mengikutiku!" Fredrinn tanpa menoleh memberikan perintah kepada adik angkatnya itu.
Lesley segera memegangi Harley, walaupun Harley masih meronta, namun dia tidak mencoba untuk mengejar kakaknya lagi.
"Aku ingin tahu kenapa kak Fredrinn begitu?"
"Entahlah, mungkin ini urusan pribadi kak Fredrinn." Hanya itu yang bisa Lesley ucapkan. Dia hanya mengikuti perintah dari Raja, Ratu, dan Kak Fredrinn.
***
Fredrinn sudah sampai di depan gua, nafasnya tersengal. Baru saja melangkah masuk, dirinya sudah ditarik dan punggungnya membentur dinding gua. Fredrinn meringis kesakitan, ia tahu ini salahnya karena terlambat.
Yuzhong dengan versi humanoid sedang mengurungnya, kali ini pasti besok Fredrinn harus libur dari tugasnya.
"Yu~ Maaf aku terlambat, bisakah kamu memaafkan ku?" Fredrinn mencoba berbicara dengan diri Yuzhong. Hanya terdengar erangan dari humanoid ini, Fredrinn sudah pasrah, apa yang akan dilakukan humanoid-nya kali ini. Tidak, jangan sampai bagian bawahnya sakit lagi seperti dua Minggu yang lalu, sampai dia tidak bisa bangun untuk 3 hari.
"Fred, lihat aku." Titah Yuzhong yang sudah berubah menjadi manusia.
Fredrinn mendongak, melihat Yuzhong. Wajah mengerikan seperti naga sudah berganti menjadi tampan dengan rahang yang tegas.
"Yu~ aku ingin -hmp!" Ucapan Fredrinn terhenti ketika Yuzhong dengan tiba-tiba menciumnya.
"Ap-apa yang terjadi?" Tanya Fredrinn disela-sela nafasnya yang terengah.
"Aku terbang tadi, dan melihatmu bersama raja Elf." Ciuman Yuzhong kini beralih ke leher Fredrinn.
"Engh...! Tunggu, maksudmu Estes?" Yuzhong menghentikan aktivitasnya mendengar Fredrinn menyebutkan nama raja Elf itu.
Fredrinn bersyukur Yuzhong berhenti. "Yu~ Estes hanya temanku. Dia pernah membantu kerajaan ini untuk melawan pasukan Ratu Iblis Alice. Lagipula apa kau tidak melihat seseorang disampingnya tadi?" Dahi Yuzhong berkerut, mencoba mengingat sesuatu.
"Ohhh, iya aku ingat. Makhluk berzirah itu. Kukira dia pengawal, ternyata jika kuingat lagi, sepertinya kekasih raja Elf." Yuzhong kini sudah di jarak aman dari Fredrinn. Fredrinn bisa bernafas lega.
"Makhluk? Bukankah dia manusia?"
"Bukan, dia dulunya malaikat." Wow, Fredrinn tidak menyangka tentang fakta ini. Pantas saja Estes jarang menemuinya sekarang. Di sela-sela Fredrinn memikirkan tentang Estes, Yuzhong kembali memeluknya.
"Fred, aku sangat birahi saat ini. Bisakah kita melakukannya?" Fredrinn hanya bisa menghela nafas.
"Baiklah, jangan terlalu dalam, aku harus bekerja besok, Yu~." Yuzhong hanya mengangguk menyetujui permintaan Fredrinn, walaupun sebenarnya Fredrinn tahu bahwa Yuzhong tidak pernah menepati janji soal hal itu, ya sudahlah.
Malam itu menjadi malam yang panjang bagi Fredrinn.
***
Selesai!