PROLOG

35 5 0
                                    

•••

"APA YANG BISA DIBANGGAKAN DARI KAMU HA? KAMU UDAH BUNUH ISTRI SAYA. KAMU ITU CUMA BAWA SIAL DI KELUARGA INI"

"Maaf Yah, Kalo Aiden cuma bawa sial tapi asal ayah tau. AIDEN JUGA GAK MAU BUNDA MENINGGAL YAH."

•••

'Tuhan,
Aku titip satu pria yang sangat aku cintai,
dia anak laki laki yang memeluk lukanya sendirian.
Aku mau dia berhasil, permudah segala urusannya, aku hanya ingin melihatnya bahagia.'

-Gracia Aurelani

•••

Aiden berjalan sendirian di lorong rumah sakit. Ia mengusap kasar wajahnya.

"Kalau gue ga lahir di dunia ini pasti bunda masih ada disini"

"Kalau lo ga kenal gue mungkin lo ga akan kaya gini Rel"

"Lo seharusnya ga usah kenal gue Rel, gue cuma jadi bencana di hidup lo"

Ucap Aiden di balkon rumah sakit malam itu

"Kata siapa?"sahutan itu terdengar dari mulut grace yg tiba tiba muncul di balkon sambil membawa impusnya

"Justru gue beruntung, dari jutaan orang dibumi gue bisa bertemu dan mengenal lo Den"

Aiden berbalik dan memeluk tubuh ringkih Grace, tangis Aiden pecah saat dipelukan Grace.

"Jangan tinggalin gue Rel" ucap Aiden di sela sela tangisnya. "Gue gabisa janji, tapi gue janji akan selalu sayang sama lo ada atau ga nya gue di samping lo" timpal Grace pilu

Aiden semakin mengeratkan pelukannya, seolah itu adalah terakhir kalinya ia memeluk Grace. Malam itu dua insan di balkon rumah sakit mengeluarkan semua unek-uneknya, saling menyatakan rasa sayangnya dan saling tak mau kehilangan.

Goodbye AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang