Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NOT FOR PLAGIATE MY STORY ❕ even though I also took the same story from the drama "duty after school" but I changed it a little and hide it! "IDE ITU MAHAL"
────── 💌
"minji? bangun bibi udah siapin sarapan pagi buat nona, bibi tunggu di bawah non"
suara bibi yuju membuat minji terbangun, perlahan minji membuka matanya dengan cara mengedipkan kedua matanya
setelah sadar ia langsung beranjak dari tempat tidurnya, mengambil handuk lalu mandi.
6.20
tak lama minji keluar kamar dengan memakai seragam sekolahnya, iya sangat senang karna setelah libur di hari minggu kemarin ia tidak keluar sama sekali
minji berjalan menuju meja makan, di sana sudah ada appa dan eomma yang sudah memakai seragam masing masing eomma minji adalah seorang dokter dan sang appa adalah tentara di perbatasan korsel dan korut. minji sendiri merupakan anak tunggal
"nanti pulang sekolah langsung pulang. makan bersama bibi yuju" ucap eomma minji. minji tidak menjawabnya karna sudah muak dengan perkataan itu yang setiap pagi di lontarkan oleh seojin (eomma)
"minggu depan minji libur sampai 1 minggu jadi, jika tidak keberatan kita jalan jalan?" kata minji sambil menatap kedua orang tuanya
"aku tidak bisa, jika mau kau saja dengan minji. aku minggu depan sibuk"
"bena-"
ucapan sanggyo di potong oleh minji yang berdiri sambil menggebrakan meja makan
"aku tidak memaksa kalian, jika sibuk aku akan pergi jalan jalan sendiri." kata minji sambil beranjak dari tempat duduknya lalu pergi ke luar
"kau dengar? orang tua macam apa kita ini" ujar sanggyo
07.11
"kita sudah sampai di sekolah baru anda nonna" ucap pa supir.
minji di pindah sekolah lagi karna di sekolah lamanya ia mendapatkan kasus 'berkelahi'
"terimakasih pa, saya duluan" kata minji dengan sopan sambil tersenyum, setelahnya ia keluar dari mobil
ia berjalan sambil memperhatikan dengan sesama gedung sekolah barunya sampai tidak memperhatikan orang orang di sekitarnya yang sedang memperhatikan nya
"wah, aku tidak pernah melihat dirinya" "sepertinya anak baru" "anak baru"
