Cimol Kesukaan

21 8 0
                                    

Aaaaaaa lupa banget kalau belum up cerita yang iniii, tapiii belum tentu ada yang baca juga sihh.

Eh, emang ada yang baca?
Yawdh sih yaahhhh huhu

☆ selamat membaca☆



Pagi ini seorang gadis berlari melewati kerumunan orang yang melewati gerbang sekolahnya, ia berlari sekuat tenaga untuk mengantri jajanan kesukaannya. Yaitu 'Cimol' entah mengapa gadis itu sangat amat menyukai Cimol, katanya sih "Cimol itu kebahagiaan kita" begitulah kira-kira ucap nya jika ada yang bertanya mengapa dia sangat menyukai Cimol.

Dengan napas yang masih tersenggal-senggal ia mengaturnya agar tak kesusahan untuk bernafas.

"Hah mas huhhh, anu. Cimol kayak biasa yaa, hahh". Ungkapnya dan duduk di kursi yang ada disampingnya.

Mas yang jual cimol pun sudah mengafal gadis ini bahkan namanya sudah terkenal karena sangat menyukai 'Cimol'.

"Aduhh neng Grahita, kenapa sampe lari-lari atuh. Ini cimol nya tetep ada kok buat neng Grahita". Ujar Mas nya dengan menyodorkan sebungkus besar cimol.

Grahita menerima bungkus cimol yang besar itu dengan mata yang berbinar bahagia, bungkusan cimol itu hanya khusus untuknya — kata Masnya sih gitu.

"Grahita mana?" Tanya seorang pemuda pada teman kelas Grahita dan hanya dijawab gelengan serta ucapan 'Tidak Tahu' dari teman kelas perempuan itu.

Pemuda itu mencari kesana kemari Grahita namun tak kunjung ketemu, dan ujung-ujungnya ia ingat. Jika Grahita tidak ada di penjuru sekolah berarti ia ada di tempat favoritnya. Yaitu tempat abang-abang jual cimol.

Dan benar saja Grahita berada disana duduk manis sambil memakan cimol dengan bungkus yang besar itu. Reyazha hanya bisa menggeleng kan kepala.

Reyazha berjalan menghampiri Grahita dan langsung duduk di samping gadis itu.

"Gk ngajak-ngajak Aku ya beli cimolnya kali ini".

Grahita yang menyadari itu pun menoleh dan hanya memeberikan senyuman terbaiknya sebagai jawaban agar ia tetap bisa melanjutkan acara makannya.

Reyazha memperhatikan per inci wajah Grahita, gadis ini manis, cantik itu relatif pikirnya. Karena setiap melihat Grahita ia selalu merasa bahagia dan senang dalam satu waktu.

Melihat makanan Grahita hampir habis dan tiba-tiba saja Grahita menoleh ke arahnya.

"Tadii Aku lari dari kelas ke sini soalnya kata si Alice cimol nya dikit hari ini, hehe makanya nggak sempet ajak kamu". Celetuk Grahita dan membuang kantong sisa jajanannya.

"Yaa setidaknya telpon lah, capek tau cari-cari". Ujar Reyazha mengacak sedikit rambut Grahita.

Grahita tak memperdulikan itu dan mereka langsung pergi menuju kelas dengan beberapa obrolan kecil dari Grahita tentang Cimolnya.

"Grahita ... emm, misal nih ada yang suka sama kamu gimana?"

Pertanyaan tiba-tiba dari Reyazha membuat Grahita berhenti dan melihat raut muka nya yang kikuk. Grahita tersenyum manis menatap mukanya sepersekian menit sampai akhirnya kembali berjalan kecil dan menjawab.

"Itu tergantung dia nya, suka itu kan hak masing-masing orang tapi menyukai balik itu ataupun disukai balik juga belum tentu kita dapatkan".

"Jadi yaaa, GAPAPA!" Ungkap nya di akhiri kekehan kecil.

Kapan yaa Grahita ngerti kenapa Aku selalu menanyakan hal seperti ini.

Mereka tetap melanjutkan perjalan ke kelas mereka masing-masing karena memang dekat.

Maaf ya Zha ... Aku harus pura-pura menjawab seakan-akan tak mengerti, karena ada kendala Zha ... tunggu yaaa.

"Cieee cieeeee ... Rey sama Grahita udah pacaran yaaa?!"

"Kapannnn?! Kok gk ngasih tau sihh, ih parah bangett". Celetuk Alicia tak henti dengan suara nyaringnya itu.

"Apasih Aliciaaaa, orang cuman temenan, inget TEMEN". Ujar Grahita.

Ungkapan itu seperti menusukkan beberapa jarum besi ke dalam hati Reyazha namun ia juga tak bisa menolak kenyataan pahit itu.

Teman yaaa, Aku berharap lebih dari itu Gra ...

Reyazha hanya bisa membatin dengan ungkapan hatinya ia terlalu kaku untuk mengungkapkan yang sebenarnya, karena ia rasa. Ketika dia mengungkapkan keinginannya untuk bersama, justru ia takut akan kehilangan.

"Eh Aliciaaa, TADI KAMU BOHONGIN AKU YAAA?!" Teriak Grahita mengejar Alicia yang sudah duluan lari meninggalkannya.

Alicia berlari sekuat tenaga untuk menghindari maniac cimol itu agar tak di sambar.

"DASAR YAA LOO ALICIAAA! SINI NGGAKKK!"
"BERHENTI NGGAK, NANTI KENA KUTUKAN CIMOL MAMPUSSSS!" Teriaknya lagi dan langsung berbalik.

Brukkkk

"Awwww, hidung guaaaa!"
"Udah tau pesek tapi jangan di pesekin la-gi lah".

Saat melihat itu siapa Grahita seketika berhenti bernafas beberapa detik kemudian kembali menghirup udara ketika orang yang ditabraknya itu pergi.

"Grahitaaa!"
"Kamu nggak kenapa-kenapa kan?" Tanya Reyazha padanya lembut.

"Ehehehe, nggak kok amannn. Grahita hebat broowww". Ujar nya memegang pundak Reyazha dengan sedikit berjinjit.

Tadi siapa yaaa?

Tanya nya pada diri sendiri.




Hahhh, segitu dulu kali yaaa. Hari ini up malam hehe kira-kira happy end atau sad end nih?

Moga sukaa yaaaaaa!

See you next chapter💗👀



Kamis, 30 Mei 2024


philocalistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang